Teknologi, Pendidikan dan Tantangan di Dalamnya
Penulis : Antony Lavinci, 18 Oktober 2023
Teknologi, Pendidikan dan Tantangan di Dalamnya
Penulis : Antony Lavinci, 18 Oktober 2023
Foto : Antony Lavinci
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang sangat pesat dan masif mempengaruhi perubahan di segala bidang baik sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan teknologi ini yang berberan besar dalam transisi era pengetahuan bergeser menjadi era informasi dan komunikasi. Era serba cepat dengan sumber informasi yang variatif yang dapat menjangkau siapapun dan dimanapun dengan begitu luasnya. Namun progres perkembangan teknologi di depan mata berbanding terbalik dengan progres pengembangan sumber daya manusia yang seharusnya berjalan lurus agar dapat saling mengimbangi dan melengkapi. Hal inilah yang menjadi ketidaksesuaian antara gaya mengajar guru dan gaya belajar murid dalam pembelajaran.
Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kemdikbudristek berupaya melakukan perubahan dalam layanan pendidikan agar proses pembelajaran dapat lebih sering melibatkan teknologi untuk menghadirkan pengalaman baru dan proses belajar yang lebih bermakna sesuai dengan kodrat zaman murid. Selain menjalin kerjasama dengan pengembang platform-platform pendidikan, Kemdikbudristek telah merilis terobosan besar melalui Presesjen Kemdikbudristek no 16 tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Juknis Pemanfaatan Data Pokok Pendidikan Untuk Akses Akun Layanan Pembelajaran. Kemdikbudristek menggandeng Google untuk memfasilitasi akun pembelajaran kepada pendidika, peserta didik dan juga tenaga kependidikan. Akun dengan domain belajar.id ini memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi ini dapat digunakan sebagai single sign on (SSO) untuk mengakses platform yang dikembangkan oleh Kemdikbudristek, Platform lain yang bekerjasama dengan Kemdikbudristek hingga platform dalam Google Workspace Education. Hal ini dilakukan juga bertujuan agar pembelajaran Inovatif dan Kolaboratif semakin banyak tercipta dan digunakan pada pembelajaran di dalam kelas. Proses belajar dengan mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi di dalamnya mendukung substansi kurikulum merdeka yang mendorong terciptanya pembelajaran yang berpihak dan berpusat pada anak dengan mengakomodir kodrat zaman peserta didik. Tersedianya sumber belajar yang variatif dan juga dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah berkat bantuan dari teknologi akan menyediakan banyak waktu dan tempat untuk belajar. Dengan demikian pembelajaran tidak hanya berlangsung pada kelas konvensional saja, namun bisa dimana saja secara individu maupun kolaboratif secara tatap muka ataupun dalam jaringan.
Tantangan
Pesatnya perkembangan teknologi dalam pendidikan, sejalan dengan bertambahnya tantangan dalam penggunaannya. Tentu agar dapat mengakses fasilitas dari teknologi tersebut terdapat beberapa hal yang perlu menjadi konsentrasi kita agar semakin siap dalam menggunakannya.
Sumber Daya Manusia
Penggunaan teknologi membutuhkan kompetensi yang cukup untuk menggunakannya baik guru maupun peserta didik. Guru harus lebih adaptif menanggapi hal ini dengan terus berupaya melakukan upskilling dan peningkatan kompetensi dalam penguasaan teknologi yang akan digunakan dalam merancang media pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi dengan penyesuaian karakteristik media pembelajaran, karakteristik materi dan karakteristik peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut siswa juga harus dapat dengan cepat memahami kebutuhan ataupun tuntutan dari media pembelajaran yang dirancang oleh guru agar penggunaannya dapat mempermudah proses pembelajaran bukan malah sebaliknya.
Fasilitas Teknologi
Luasnya daerah di Indonesia dengan karakteristik masyarakat dan letak geografis yang berbeda tentu juga memiliki dukungan fasilitas teknologi yang berbeda. Kesenjangan sosial yang mengakibatkan tidak meratanya persebaran teknologi dapat membuat aktivitas penggunaan teknologi hanya berpusat pada beberapa daerah saja. Hal ini yang menjadi perhatian pemerintah dengan tetap memberikan afirmasi kepada seluruh sekolah di Indonesia secara khusus di daerah 3T. Keadaan ini juga berlaku pada beberapa sekolah dengan tingkat dukungan fasilitas yang berbeda sekalipun berada pada daerah yang sama. Dukungan ini tentu dijadikan sebagai salah satu tanggung jawab prioritas sekolah untuk dapat mengakomodir pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Pengawasan Penggunaan
Kehadiran teknologi tidak serta hanya memberikan pengaruh positif, pengaruh negatif juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. Mudahnya informasi yang diakses dengan teknologi tentu butuh filter yang baik dari penggunanya agar kemudian dapat membedakan informasi yang baik dan yang buru. Sebagai pendidik dan orangtua perlu menerapkan asas Konsentris agar lebih mengawasi penggunaan teknologi oleh peserta didik guna memastikan bahwa intensitas penggunaannya diorientasikan pada penguatan dan kemudahan pemahaman terkait konten pelajaran.
Komitmen
Kebutuhan belajar peserta didik perlu difasilitasi dalam setiap proses pembelajaran, tidak hanya pada materi tertentu saja. Begitu juga dengan pelibatan teknologi dalam pembelajaran itu sendiri perlu dilaksanakan dengan kontiniu agar senantiasa menghadirkan pembelajaran yang bermakna bagi murid. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik membutuhkan usaha terus menerus dari guru, untuk senantiasa mengembangkan diri, mengembangkan model dan media pembelajaran, serta mengembangkan esesnsi materi pelajarannya agar memberikan pemahaman dan pengalaman kontekstual bagi peserta didik.