Portofolio Guru Penggerak Angkatan 1

TEACHERLYMPICS


Terimakasih untuk semua apresiasi Bapak Ketua PGRI Tanggamus, Kepala Dinas Pendidikan Kab.Tanggamus, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tanggamus, Pengurus Provinsi PGRI Lampung, Biro Pengembangan Guru dan Tendik PGRI Prov. Lampung, Dan Ketua HEPI UKC Tanggamus. Mudah-mudahan ke depan akan lebih baik dan mohon maaf atas segala kekurangan.

Ki Hadjar Dewantara; Sang Penggerak Sejati

Oleh

Enita, S.Pd.,Gr.

(Guru SD Negeri Banjarsari Talangpadang Tangamus)


Ki Hadjar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Nasional, dikarenakan pemikirannya yang kritis dalam bidang pendidikan di Indonesia. Karena jasa besarnya terhadap pendidikan di Indonesia tanggal kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, yaitu setiap tanggal 2 Mei. Beliau juga orang pertama yang merumuskan kerangka dasar pedagogi dan tata kelola sekolah yang bernafas dan bersemangat nasional. Dilatar belakangi dari terbelenggunya penjajahan Belanda, telah mendorong Ki Hajar Dewantara untuk memaknai pendidikan sebagai upaya memerdekakan manusia dalam aspek lahiriah (kemiskinan dan kebodohan) dan batiniah (cara berpikir dan mengambil keputusan, harkat, dan martabat). Menurutnya manusia harus memiliki kesadaran menjadi lebih baik, lebih cerdas dan lebih aktif. Selain itu, menumbuhkan keyakinan akan agama dengan fondasi yang matang secara intelektual dalam diri manusia. Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik maupun potensi cipta, rasa, maupun karsanya agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. KHD menaruh perhatian terhadap pendidikan karakter bangsa. Dalam perjuangannya terhadap pendidikan, Ki Hadjar Dewantara mempunyai Semboyan yaitu ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan baik), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide), dan tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan). Sampai saat ini semboyan tersebut masih digunakan.

Sudah sepatutnya kita sebagai pendidik memiliki jiwa “Ing ngarso sung tulodo= di depan memberi contoh”. Kita sebagai pendidik memberi contoh yang baik kepada anak didik, pendidik/guru adalah diguggu dan ditiru. “Ing madyo mangun karso= di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide" di mana guru mempengaruhi dan mengendalikan anak didiknya “Tut Wuri Handayani = di belakang mendorong anak didiknya, guru menghargai, mendorong, dan memberi arahan potensi yang dimiliki anak didiknya.

Berdasarkan hal tersebut, karakter utama yang harus dimiliki pendidik pertama-tama adalah figure keteladanan, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Menurut Ki Hadjar Dewantara, maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun anggota masyarakat (Ki Hadjar Dewantara, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4) . Adapun tujuannya adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sedangkan pengajaran adalah bagian dari pendidikan.

Ki Hadjar Dewantara menaruh perhatian terhadap pendidikan karakter bangsa. Landasan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan pendidikan Indonesia sangat penting untuk ditumbuhkan ke generasi saat ini, terutama penanaman budi pekerti yang memiliki karakter akhlak yang mulia. Sebagian besar kita mungkin hanya mengenal istilah Tut Wuri Handayani yang digunakan dalam logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ajaran dan anjuran Ki Hadjar Dewantara amat relevan dengan kondisi saat ini, di saat kita dihadapkan dengan permasalahan kebangsaan seperti kekerasan di dunia pendidikan, radikalisme, politik yang penuh kebencian, dan pengabaian pada pentingnya penguatan karakter. Sebab itu, kontekstualisasi ajaran Ki Hadjar Dewantara di zaman kini menjadi amat penting. Dan tentunya landasan pendidikan Ki Hadjar Dewantara untuk di sekolahpun harus benar-benar ditumbuhkan dan diterapkan untuk mewujudkan karakter siswa yang diharapkan yang memiliki akhlak yang mulia berdasarkan Pancasila untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Sudah saatnya, kita sebagai agen perubahan mulai tergerak, bergerak, dan menggerakkan dunia pendidikan dengan meneladani dan mencontoh filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, ciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan melalui konsep pembelajaran ala KHD dalam rangka mewujudkan Merdeka Belajar untuk melahirkan Profil Pelajar Pancasila dan dalam menghadapi bonus demografis Indonesia Emas di tahun 2045. Jadilah Sang Penggerak Sejati, layaknya Pahlawan Pendidikan Kita Bapak Ki Hadjar Dewantara.

Salam Merdeka!!!









Give Away Bupati Tanggamus Bunda Hj. Dewi Handajani, SE.MM dalam Rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Ucapan Selamat Atas Kelulusan Guru Penggerak Angkatan 1

Profil Guru Penggerak

COVER CGP.pdf
Profil CGP; Artikel.pdf

Prawacana

Kumpulan Dokumentasi Portofolio Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Tanggamus ini merupakan bukti dari kegiatan Guru Penggerak selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Dalam Gsite ini, karya GP berupa kumpulan artefak tugas-tugas berupa artikel, video-video aksi nyata, infografis, dan dokumentasi foto-foto kegiatan pembelajaran maupun kegiatan lokakarya. Untuk itu, GP menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian dokumen ini.


Orangtua dan keluarga tercinta, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, dukungan, jerih payah, serta pengorbanan tanpa pamrih, semoga Allah Subhanahuwata’ala melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua. Fasilitator Ibu Dra. Erwin Roosilawati, M.Pd. PPGP atas segala bimbingan, arahan, motivasi, dan dukungannya yang begitu besar terhadap CGP. Pendamping Ibu hatma Syukriya, S.Si. M.Pd. dan seluruh teman-teman seperjuangan CGP Angkatan 1 Kabupaten Tanggamus khususnya Kelas 11 C2; Ibu Maria Dwi REtno Sari, Bapak Saiful Jamil, dan Bapak Rohman Sularno atas kekompakannya yang tiada bosan-bosannya untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, wawasan, dan pengalaman selama PPGP.


Keluarga besar Komunitas Praktisi, pemangku kepentingan Ka SPLP dan Pengawas Pembina Kec. Talangpadang, orangtua murid, dan murid-murid Kelas 5 SD Negeri Banjarsari Kecamatan Talangpadang atas segala dukungan dan kerjasamanya sehingga segala kegiatan praktik baik Aksi Nyata berjalan dengan baik tanpa hambatan berarti.


Tentunya dalam konsep maupun content dari portofolio ini masih banyak kekurangan. GP menerima segala kritik dan saran dari pembaca/pengunjung demi penyempurnaan enitaku_site. Akhir kata kami berharap semoga Portofolio Guru Penggerak ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi pembaca umumnya.


Tanggamus, Agustus 2021

Guru Penggerak (GP) Angkatan 1 Kab.Tanggamus

Enita, S.Pd.,Gr.

Video Pengantar/Profil Guru Penggerak

Video Selebrasi Festival Panen Hasil Belajar

Seputar Guru Penggerak

Apa Guru Penggerak?

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.


Syarat

1. Guru PNS maupun non PNS baik dari sekolah negeri maupun swasta

2. Memiliki akun guru di Data Pokok Pendidikan (Dapodik)

3. Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1/D4

4. Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun

5. Memiliki masa sisa mengajar tidak kurang dari 10 tahun

6. Memiliki keinginan kuat menjadi Guru Penggerak

7. Program Guru Penggerak akan ditujukan untuk guru TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB

8. Tidak sedang mengikuti kegiatan diklat CPNS, PPG, atau kegiatan lain yang dilaksanakan secara bersamaan dengan proses rekrutmen dan pendidikan Guru Penggerak.


Peran

  1. Guru Penggerak diharapkan menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya dengan cara:

  2. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya

  3. Menjadi Pengajar Praktik bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah

  4. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah

  5. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

  6. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah.


Program Guru Penggerak Menciptakan

Pemimpin Pembelajaran Yang Berpusat pada Murid

Guru Penggerak harus lulus seleksi dan mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak. Program ini akan menciptakan guru penggerak yang dapat:

  1. Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi, berbagi dan kolaborasi secara mandiri

  2. Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik

  3. Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orang tua

  4. Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk mengembangkan sekolah dan menumbuhkan kepemimpinan murid

  5. Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah.


https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/

https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/detil-program/










Untitled form (Responses)