Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannya.
Contoh portofolio adalah Portofolio manajemen dan pemasaran, portofolio politik dan pemerintahan, dan portofolio dalam dunia pendidikan atau akademik.
Apa itu portofolio akademik? Menurut Marianne Jones dan Marilyn Shelton, portofolio akademik adalah dokumentasi yang “kaya”, kontekstual, dan sangat personal dari perjalanan belajar seseorang.Portofolio ini berisi dokumentasi yang diatur sedemikian rupa sehingga dengan jelas menunjukkan pengetahuan khusus, keterampilan, pendapat-pendapat dan prestasi yang dicapai dari waktu ke waktu.[1]
Sementara untuk jenisnya menurut Fosters dan Masters terdapat tiga macam portofolio akademik yaitu portofolio kerja (working portfolio), portofolio dokumentasi (documentary portfolio), dan portofolio pameran (showcase portfolio).[2]
Merupakan semua koleksi hasil kerja pada suatu mata pelajaran atau kompetensi pada periode waktu tertentu. Untuk seniman seperti pelukis atau fotografer, portofolio kerja meliputi misalnya sketsa, catatan, draf setengah jadi, dan produk/lukisan yang telah jadi. Pada dunia pendidikan portofolio kerja siswa pada kompetensi menulis misalnya meliputi semua tulisan siswa baik yang berupa catatan, draf awal, draf setengah jadi, draf sebelum final dan tulisan akhir.
Adalah koleksi hasil kerja siswa pada suatu mata pelajaran pada satu periode waktu tertentu, yang khusus digunakan untuk penilaian. Tidak seperti portofolio kerja yang berisi semua hasil kerja, baik yang setengah jadi maupun sudah jadi; portofolio dokumentasi hanya berisi hasil kerja pilihan terbaik yang diajukan untuk dinilai. Portofolio dokumentasi tidak hanya berisi produk hasil kerja siswa, tetapi juga memuat informasi mengenai proses dalam menghasilkan produk tersebut. Portofolio dokumentasi untuk menulis bahasa Inggris misalnya, berisi hasil akhir tulisan siswa dan juga draf serta komentar siswa dalam proses menghasilkan tulisan tersebut. Draf dan komentar pilihan siswa untuk memberikan bukti proses yang dilalui siswa dalam menghasilkan karya tersebut. Dengan ini, guru dapat menilai seberapa baik siswa dalam merencanakan, menulis, dan melakukan refleksi.
Digunakan untuk menunjukkan hasil terbaik yang dihasilkan oleh siswa pada suatu mata pelajaran atau kompetensi tertentu. Tidak seperti portofolio dokumentasi yang memuat bukti proses dalam menghasilkan produk, portofolio pilihan hanya berisi produk yang telah selesai.
[1] Forster, Margaret. & Masters, Geoff. “ Portfolios Assessment Resource Kit”. The Australian Council for Educational Research Ltd, 1996
[2] Jones, Marianne - Marilyn Shelton, "Developing your portfolio enhancing your learning and showing your stuff: a guide for the early childhood student or professional", New York: Routledge, 2011.
Dalam Diklat kali ini, kita akan membuat Portofolio Akademik Digital bagi seorang guru.
Pada intinya, portofolio akademik digital berfungsi sebagai semacam situs personal brand image, tempat guru dapat mendokumentasikan dan membuktikan keterampilan, pengalaman, dan pembelajaran. Namun portofolio akademik digital bukan hanya sekedar tumpukan bukti pembelajaran. Portofolio tersebut harus berisi hal-hal terbaik yang menunjukkan siapa diri kita dan apa-apa saja yang telah dilakukan.
Beberapa tujuan dibuatnya Portofolio Akademik Digital bagi seorang guru adalah:
Untuk mendemonstrasikan pembelajaran atau perkembangan kompetensi dari waktu ke waktu
Untuk menunjukkan kompetensi, pengalaman, kemampuan, keterampilan, dan kekuatan
Untuk memamerkan produk akhir atau karya terbaik
Untuk mengkomunikasikan pendekatan filosofis
Untuk meningkatkan penempatan dan kemajuan karir