Arif Rahman Hakim, nama yang diberikan orang tua saya dan ceritanya terinspirasi dari kisah heroik Arif Rahman Hakim sang Pahlawan Ampera. Orangtua saya berharap anaknya kelak memiliki keberanian, semangat dan kepekaan sosial sebagaimana sang Pahlawan Ampera.
Merupakan anak ke-empat dari empat bersaudara, dari pasangan Abdullah Sakdi (seorang guru agama) dan Supriyati (seorang ibu rumah tangga). Lahir di sebuah desa pinggiran utara kota Pati Jawa Tengah, tepatnya Desa Gerit, Kecamatan Cluwak pada Sabtu Legi, 21 Februari 1976. Sejak kecil menempuh pendidikan di madrasah, lulus Madrasah Ibtidaiyah tahun 1987, kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah dan lulus tahun 1990, menyelesaikan pendidikan di Madrasah Aliyah tahun 1993. Bercita-cita menjadi bankir, maka pada tahun yang sama mencoba ikut UMPTN mengambil Fakultas Ekonomi di UNS Surakarta namun gagal. Kemudian masih di tahun yang sama belajar Manajemen Komputer di IMKI Surakarta mengambil program studi 2 tahun.