Miftahur Rohmah. S.Pd.
AKSI NYATA MODUL 3.3
Pengelolaan program yang berdampak pada Murid
Video aksi nyata https://youtu.be/0NhO_oKf9tI
Peristiwa (FACT)
Latar Belakang
Melihat pentingnya Literasi pada anak usia dini khususnya di TK Plus Hasyim Asy'ari Pikatan, sangat terkait dengan perkembangan kemampuan berbahasa anak sesuai usianya. Hal ini dapat dipahami sebagai kemampuan anak dalam memahami bahasa (reseptif) dan menyampaikan bahasa (ekspresif) serta keaksaraan awal yang saling terkait. Kemampuan memahami bahasa pada anak usia 5-6 tahun antara lain adalah memahami beberapa perintah secara bersamaan, mengulang kalimat yang lebih kompleks, memahami aturan, dan menghargai bacaan. Melalui pembiasaan literasi kepada murid akan memiliki dampak yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembangnya kemampuan murid dalam berpikir kritis, berkebhinekaan global, mandiri, serta kreatif dalam berkarya. Oleh sebab itu, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, tugas guru adalah menuntun murid untuk mencapai tujuan pendidikan. Seorang guru harus pandai-pandai melihat bakat, minat, kreativitas anak dan apa yang dibutuhkan anak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas pembelajaran di kelas atau di luar kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak. Dalam pengembangan program di sekolah hendaknya didasarkan dari visi misi sekolah sehingga program-program yang disusun dan direncanakan selaras dengan visi dan misi sekolah. Program sekolah yang berdampak pada murid bertujuan untuk melibatkan siswa dalam semua kegiatan sekolah. Dalam pengelolaan program pasti terdapat sikap kerjasama, kreatif, dan mandiri yang merupakan budaya positif. Dalam hal ini guru tidak hanya berperan sebagai pemimpin pembelajaran, namun juga sebagai mengelola program yang berdampak pada murid dengan mengembangkan kemampuan murid sebagai student agency untuk mengarahkan pembelajaran mereka sendiri menyuarakan opini, membuat pilihan dan berkontribusi pada komunitas belajar dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya (Kepemilikan).
Aksi nyata pengelolaan program yang berdampak pada murid dimaksudkan untuk mewujudkan kepemimpinan murid. Program pengembangan ACIL (Anak Cinta Listerasi) melalui kegiatan membaca buku bergambar dan bercerita pada murid TK Plus Hasyim Asy'ari Pikatan dilaksanakan di ruang kelas atau di luar kelas sesuai kesepakatan murid. waktu pelaksanaan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran (intrakurikuler) setiap satu minggu dua kali setiap hari Senin dan Kamis. Namun ketika anak ingin melaksanakan di luar jadwal dan diluar kegiatan intrakurikuler disilakan dengan kesepakatan. Pada awalnya target kegiatan ini adalah kelas kelompok TK A usia 4 sampai 5 tahun sebagai awal pelaksanaan program, namun karena kelompok TK B usia 5 sampai 6 tahun juga berminat maka program ini diterapkan di semua kelas TK Plus Hasyim Asy'ari Pikatan.
Program ini dilaksanakan karena melihat kebutuhan murid agar dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman murid mengenal huruf, membaca gambar dan dapat bercerita di depan teman atau orang lainnya.
Dalam pelaksanaan program, saya berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru, para murid, orang tua murid dan juga memberdayakan perpustakaan serta pojok literasi sebagai sarana penyediaan buku-buku bacaan bergambar dan tempat belajar komunitas literasi ACIL.
Hasil aksi nyata program ini adalah murid berkembang dalam hal:
Meningkatkan minat baca murid
Meningkatkan wawasan murid
Mengenal huruf dan perbendaharaan kosa- kata
Mengembangkan profil pelajar pancasila beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, mandiri dan bergotong royong
Menyiapkan anak untuk memasuki dunia sekolah selanjutnya
Mengembangkan rasa percaya diri anak melalui kegiatan bercerita di depan umum, hal ini juga menumbuhkan Keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, Keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, Keterampilan untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Perasaan (Feeling)
Perasaan saya sangat senang dan bahagia ketika menjalankan aksi nyata program ACIL ini. Karena melalui program ACIL, murid bersemangat dan terlihat sangat menyukai buku sebagai sarana belajar dan mengembangkan literasi. Hal ini terlihat pula saat anak dapat menggunakan buku sebagai sarana bercerita bersama teman- teman sejawatnya. Proses menumbuhkan budaya literasi ternyata mampu memberi dampak dan perubahan besar dalam meningkatkan proses dan hasil belajar murid di sekolah. Murid mampu menemukan kebahagiaannya,merasakan kenyamanan berada di sekolah dengan memberikan peluang merdeka dalam belajar atau membaca sesuai minatnya.
Pembelajaran (Finding)
Secara keseluruhan hasil dari pelaksanaan aksi nyata menunjukkan perubahan yang cukup baik, khususnya pada tahap program yang berdampak pada murid dari segi peningkatan keterampilannya. Program ACIL ini menekannkan pengembangan literasi dengan program awal membaca buku bergambar dan bercerita di depan teman-teman sejawat atau teman lainnya, hal ini menjadikan saya sadar bahwa memberikan peluang, atau kebebasan dalam menyuarakan pendapat, memilih, dan menstimulai anak merasa memiliki suatu kegiatan dana menggali potensinya, ini lebih bermakna sehingga ilmu dan pengetahuan mereka dapat bertambah sehingga nantinya murid mampu untuk menjadi pelajar pancasila.
Pembelajaran lain yang saya peroleh dari kegiatan aksi nyata ini adalah murid memerlukan dukungan untuk meningkatkan minat, wawasan, dan perubahan pola pikir mereka. Dukungan sekolah dan peran guru, serta orang tua sangat penting sekali untuk pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi.
Praktik pelaksanaan ACIL pada kelompok TK A
Tidak semua anak sudah dapat membaca tulisan pada buku bergambar
Masih diingatkan untuk mengembalikan pada tempatnya dan merapikan tempat saat anak selesai membaca buku bergambar
Ketersediaan buku bacaan yang ada di sekolah terbatas.
Pelaksanaan program kegiatan masih perlu pembiasaan, karena termasuk program baru yang mulai dilaksanakan setelah saya mendapatkan pembelajaran materi modul 3.3 pendidikan guru penggerak. Program masih terlaksana 2 minggu dan setelah itu jadwal libur semester. Jadi, waktu yang menjadi kendala.
Meningkatkan minat baca murid
Meningkatkan wawasan murid
Mengenal huruf dan perbendaharaan kosa- kata
Mengembangkan profil pelajar pancasila beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, mandiri dan bergotong royong
Menyiapkan anak untuk memasuki dunia sekolah selanjutnya
Mengembangkan rasa percaya diri anak melalui kegiatan bercerita di depan umum, hal ini juga menumbuhkan Keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana, Keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non-akademiknya, Keterampilan untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Penerapan ke Depan (Future)
Dalam proses pelaksanaan program pasti memiliki proses dan tahapan yang dilalui dan dievaluasi tiap tahapnya. Dari hasil evaluasi ini kami merencanakan perbaikan yang dianggap perlu dan memaksimalkan tahapan selanjutnya. Adapun rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang adalah melaksanakan program ACIL ini dengan konsisten dan mengembangkan jenis pembelajaran lainnya yang terkait dengan literasi. Upaya untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan program ACIL diantaranya dengan bekerjasama dengan orang tua, menambah bahan buku bacaan, dan mengembangkan program dengan menambah konten pembelajaran literasi, serta memberikan motivasi penuh kepada murid.
Program ACIL (Anak Cinta Literasi) ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar, bukan hanya pada diri murid, namun juga pada lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun masyarakat sekitar. Sehingga budaya literasi akan dapat terwujud dan mampu melahirkan generasi yang memiliki keterampilan dan profil pelajar pancasila
Rencana perbaikan mendatang :
Mengadakan buku- buku bacaan anak sesuai tahap usia
Melakukan kegiatan literasi dengan konsisten
Kegiatan literasi masuk pada kegiatan intrakurikuler ( dalam pembelajaran) dan kokurikuler ( diluar jadwal pembelajaran).
Melakukan latihan bercerita setelah membaca sebuah cerita
Adanya gerakan membaca setiap hari