Gelora Majalengka

Gerakan Literasi Orang Majalengka

Deskripsi Inovasi GELORA MAJALENGKA (Gerakan Literasi Orang Majalengka)

Untuk meningkatan kualitas hidup, daya saing, pengembangan karakter bangsa, serta melihat perkembangan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk meningkatkan indeks literasi nasional melalui Gerakan Literasi Nasional. Gerakan Literasi Nasional (GLN) lahir dari sinkronisasi semua program literasi yang sudah berjalan pada setiap unit utama yang ada di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. GLN merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam pengembangan budaya literasi. Gerakan Literasi Nasional harus dilaksanakan secara masif, baik di dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Untuk implementasi GLN, Pemerintah Kabupaten Majalengka menetapkan GELORA MAJALENGKA (Gerakan Literasi Orang Majalengka) sebagai salah satu inovasi guna menyiapkan SDM di Majalengka.

Sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alam melimpah dan jumlah penduduk banyak, Indonesia harus mampu memanfaatkan kedua sumber daya tersebut agar bisa merebut kemenangan dalam persaingan antarbangsa yang semakin sengit. Tidak hanya itu, pembangunan yang kita laksanakan pun tidak hanya terpumpun pada pemanfaatan sumber daya alam dan manusia, tetapi juga tertuju pada pembangunan karakter yang kuat, pembudayaan literasi yang merata, dan kompetensi masyarakat yang tinggi. Semua itu dapat tumbuh dan berkembang melalui pendidikan yang menyenangkan, berkesinambungan, dan lingkungan yang menerapkan nilai-nilai baik dalam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hasil survei PISA 2018 mengisyaratkan bahwa minat baca dan literasi bangsa Indonesia merupakan persoalan yang harus ditangani dengan serius. Minat baca dan literasi bangsa kita harus menyamai dan bahkan lebih tinggi daripada bangsa lain yang sudah maju agar bangsa Indonesia juga berperan dalam percaturan di era global.

Meskipun berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan minat baca dan literasi tersebut sudah menampakkan hasil, usaha dalam bentuk kegiatan-kegiatan nyata tersebut perlu dikembangkan, dipertajam, dan diperkuat terus-menerus. Demi mendukung upaya tersebut, Kemendikbud menyelenggarakan berbagai program Gerakan Literasi Nasional (GLN) melalui program Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Indonesia Masyarakat, dan gerekan Litrasi Keluarga, serta kegiatan turunan dari ketiga program tersebut. Gerakan ini merupakan upaya untuk menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan, mengembangkan, dan membudayakan literasi di Indonesia. GLN akan dilaksanakan secara masif, baik dalam ranah keluarga, sekolah, maupun masyarakat di seluruh Indonesia.

Literasi yang baik dapat mengasah kemampuan untuk menjadi beripikir secara kritis, kreatif, inovatif serta menumbuhkan budi pekerti siswa. Keterampilan berliterasi juga dapat mendorong siswa untuk bisa memahami informasi secara reflektif, analitis dan krisis. Oleh karena itu, bagi generasi muda harus sudah mulai menerapkan budaya membaca atau literasi.

Tujuan :

  1. Menumbuh kembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah.

  2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

  3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

  4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Manfaat :

  1. Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.

  2. Membuat otak bisa bekerja optimal.

  3. Menambah wawasan.

  4. Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.

  5. Mengembangkan kemampuan verbal.

  6. Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.

  7. Melatih fokus dan konsentrasi.

  8. Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.

Program Gerakan Literasi Orang Majalengka

  1. Punya jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan.

  2. Membaca setidaknya satu buku per minggu.

  3. Membuat pohon literasi di setiap kelas.

  4. Membuat mading per kelas dan papan mading di sekolah.

  5. Membuat read corner lain, tak hanya di perpustakaan saja.