Atas karunia dan Rahmat dari Allah Subhanahu Wataala, Akhirnya Projek II dengan Tema Kearifan Lokal telah selesai dilaksanakan. Kami atas nama Sekolah, Panitia Projek, Fasilitator dan WaliKelas menyampaikan Terima Kasih atas segala dukungan dan bantuan baik moril maupun materil hingga semua kegiatan berjalan dengan lancar dan sukses.
Sampai berjumpa kembali pada projek berikutnya.
HASIL ANALISA UMPAN BALIK KEGIATAN PROJEK
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Salam jumpa kembali anak-anak.
bertemu kembali dengan kegiatan Projek P4 untuk kelas 8 dengan tema Kearifan Lokal. semoga kegiatan projek kedua ini berjalan dengan baik dan lancar, untuk persiapan awal jangan lupa menyiapkan alat tulis, kertas Folio bergaris. dan Insyaa Allah kegiatan akan dimulai pada hari Selasa, 31 Januari 2023. Bissmillahirohmanirohim.
“Budaya itu ada karena dibutuhkan, seorang ahli mengatakan bahwa budaya itu adalah fungsi survival. Kalau budaya dikatakan jelek tidak mungkin akan bertahan, jika budaya belum kelihatan bagusnya maka itu adalah tugas kita karena itu adalah milik kita, harus lebih positif memandang budaya.”
Prof. Dr. phil. Hana Panggabean
Tema Projek : Kearifan Lokal
Penulis Modul : Tim Fasilitasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMP Negeri 10 Kota Tangerang
Sarana Prasarana : Ruang kelas, Projector, computer/laptop,speaker, alat tulis, kertas, video pembelajaran
Target Peserta : Kelas 8
Tema : Kearifan Lokal
Topik : “Pesona Budaya Kotaku Dalam Batik”
Alokasi Waktu : 84 JP + 36 JP (untuk persiapan pameran)
Fase : D
DAY 10 ( Aktivitas 23 & 24 ) Senin, 13 Februari 2023
Waktu : 4 JP
Tujuan :
Murid mampu menyusun dokumen pembelajarannya secara sistematis berdasarkan urutan waktu pembelajaran
Kegiatan:
Pada sesi ini murid mengumpulkan lembar kerja, dan berkas pendukung lainnya untuk disusun secara sistematis berdasarkan urutan waktu pembelajaran, ke dalam map secara individual. Jika terdapat lembar kerja kelompok, murid perlu membuat salinan agar masing-masing peserta didik memiliki berkas dan dokumen yang sama dan lengkap. Guru membuat daftar ceklis dokumen sebagai bukti pembelajaran (means of verification) yang harus disertakan dalam portofolio murid. Portofolio dianjurkan untuk dibuat dalam bentuk fisik, namun tidak menutup kemungkinan untuk membuat dalam bentuk digital namun perlu dipastikan bahwa data tersimpan dengan baik pada folder google drive atau flash terenkripsi. Murid dapat berkreasi membuat desain atau dekorasi untuk portfolio sesuai dengan keterampilan dan minat peserta didik
Persiapan
Guru membuat dokumen daftar periksa pembelajaran.
Murid mengumpulkan bukti pembelajaran dengan menggunakan panduan daftar periksa dokumen dari guru Pelaksanaan
Guru mengajak murid mengulas kegiatan awal hingga pertemuan akhirkemudian mencatat dokumen yang telah mereka kerjakan sejak aktivitas 1
Murid mengumpulkan bukti pembelajaran secara sistematis sesuai format portofolio yang diberikan guru dan memasukkan ke map individu.
Guru memastikan dokumen murid telah lengkap dan menyimpan map dengan baik.
Produk : Portofolio Murid
Waktu : 4 JP
Kegiatan:
Guru bersama dengan peserta didik mempersiapkan artefak-artefak hasil kerja murid selama satu semester dan mengatur ruangan untuk pameran Murid dibimbing guru merancang penampilan untuk pameran karya diakhir projek ketiga.
Pelaksanaan Pameran :
Murid mengumpulkan umpan balik yang diberikan oleh pengunjung
Murid di dalam kelompok bersama-sama mendiskusikan umpan balik tersebut dan memberi kategori pada setiap umpan balik:
a. Hal yang sudah berjalan baik
b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke depan
c. Pertanyaan yang didapat
d. Ide baru yang muncul
Guru meminta peserta didik untuk memilih beberapa foto atau video dokumentasi perjalanan selama satu semester dari awal hingga akhir
Peserta didik diajak untuk memberikan keterangan penjelasan dari foto atau video tersebut untuk menjadi konten di media sosial pribadi milik peserta didik
Tugas :
Peserta didik mengunggah foto dan keterangan projek di media sosial pribadi dengan menambahkan tagar dan menandai akun media sosial lain yang terkait.
TAHAP AKHIR KEGIATAN PROJEK
Setiap siswa diwajibkan mengisi Umpan Balik Kegiatan Projek II ini pada link berikut ini.
DAY 9 ( Aktivitas 21 ) Jum'at, 09 Februari 2023
Waktu : Jam ke 1 s.d 6
Tujuan :
Murid mampu membuat batik yang menggambarkan Kearifan Lokal kota Tangerang
Kegiatan :
Guru mengajak murid untuk mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan batik aksi pelestarian budaya lokal dengan mempertimbangkan:
Peserta didik diajak untuk membuat kesepakatan akan rancangan tahapan pengerjaan dan timeline aksi
Produk : Batik kreasi murid yang menggambarkan Kearifan Lokal kota Tangerang.
DAY 8 ( Aktivitas 20 & 22 ) Kamis, 08 Februari 2023
HOT NEWS! UNTUK MELENGKAPI LEMBAR KERJA AKTIVITAS 14 KEMARIN. SILAKAN PARA SISWA MEMBUAT VLOG / VIDEO KUNJUNGAN / TRIP KEGIATAN KELILING KOTA TANGERANG KEMARIN, LALU SILAKAN SHARE LINK VIDEO TERSEBUT BOLEH MENGGUNAKAN YOUTUBE, TIKTOK, INSTAGRAM, Dsb.
UNTUK PENGUMPULAN LINK TERSEBUT SILAKAN KLIK FORM BERIKUT INI.
Waktu : Jam ke 1 s.d 4
Tujuan :
Murid mampu merancang desain batik yang menggambarkan Kearifan Lokal daerahnya
Kegiatan :
Tiap kelompok bergantian melakukan presentasi dan menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka dalam sesi tanya jawab.
Guru memberikan umpan balik tertulis atas presentasi kelompok di akhir sesi sebagai bagian dari asesmen formatif (terlampir contoh umpan balik).
Guru sebagai moderator dapat meminta setiap kelompok untuk memberikan umpan balik dari presentasi yang dilakukan.
Produk : Hasil Presentasi
Waktu : Jam ke 5 s.d 8
Tujuan :
peserta didik mampu merefleksikan seluruh proses dari awal sampai akhir
peserta didik mampu mengidentifikasi hal yang paling berkesan, menantang, hal baru yang ia dapat, dlsb
peserta didik mampu mengungkapan perasaan dan pikiran yang terjadi di sepanjang projek
Kegiatan :
Guru bersama dengan murid mengingat kembali proses projek melalui permainan yang melibatkan olah tubuh. (Panduan bermain ada di halaman berikutnya)
Setelah selesai bermain, guru meminta murid untuk menuliskan refleksi pribadi akan perjalanan projek dari awal hingga akhir. Beberapa pertanyaan pemantik yang dapat ditanyakan:
Hal yang paling berkesan
Hal yang paling menantang sepanjang projek, kendala saat melakukan aksi
Hal baru yang kamu dapat
Hal yang membantu kamu berproses
Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari yang dialami
Perasaan yang paling dominan muncul selama projek
3. Murid diajak untuk mengembangkan ide pelestarian kearifan l lokal:
Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini apakah akan berlanjut di masa mendatang?
Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak, mengapa?
DAY 7 ( Aktivitas 13 - 14 ) Rabu, 08 Februari 2023
Waktu : Jam 1 s.d 6
Tujuan :
Murid dapat mengidentifikasi bentuk kearifan lokal yang ada di daerahnya dan menemukan kekuatan atau potensi masyarakat dan fungsi kearifan lokal
Kegiatan :
Guru membagi murid ke dalam kelompok dan memberi arahan apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum memulai perjalanan.
Murid diminta untuk menuliskan asumsi tentang identitas kelompok masyarakat yang dituju sebelum berangkat.
Guru bersama dengan murid menuju destinasi
Murid diminta untuk menelusur dan mengalami langsung bentuk-bentuk kearifan lokal yang ada di wilayah tersebut dan melakukan wawancara pada narasumber terkait
Murid mencatat dan mendokumentasikan perjalanan
Murid membuat laporan kunjungan
Waktu : Jam ke 7 & 8
Tujuan :
Murid mampu mengidentifikasi Kearifan Lokal di daerahnya dan menganalisis bentuk Kearifan Lokal yang ada dalam hubungannya dengan struktur geografi, demografi dan psikografi di sekitarnya serta mampumengkritisi kekuatan atau potensu masyarakat.
Kegiatan :
Murid secara berkelompok berdiskusi mengidentifikasi bentuk Kearifan Lokal yang telah ditemukan selama kunjungan dan hubungannya dengan kondisi masyarakat, kondisi sumber daya alam, dan sumber daya lokal. Beberapa pertanyaan yang dapat dipakai:
Temukan apakah bentuk kearifan lokal tersebut bersifat ritual dan spritual?
Apakah bentuk kearifan lokal tersebut merupakan cara berinteraksi antar masyarakat atau menunjukkan klasifikasi di masyarakat?
Apakah bentuk kearifan lokal tersebut bertujuan untuk menjaga sumber daya alam atau sumber daya lokal yang tersedia? Bagaimana kearifan lokal ini dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal?
Apa nilai-nilai yang ingin dibangun dari kearifan lokal tersebut?
Murid menuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
Murid mempresentasikan hasil identifikasi
Produk : Hasil identifikasi pada lembar kerja.
Pada masa karuhun, Tangerang sudah menjadi kota pelabuhan yang tingkat kesibukannya urutan ketiga setelah sunda kelapa dan banten. Dan sungai cipamunggas (cisadane) menjadi jalur transportasi pengiriman hasil bumi yang didagangkan menuju pelabuhan besar seperti pelabuhan banten melalui muara.
Sebagai kota pelabuhan interaksi antara kaum pribumi dengan para pedagang dari luar terjalin dengan baik, sehingga Islam pun diterima oleh kaum pribumi (sunda) dengan baik, karena urang sunda memiliki sikap someah ka semah.
Awal daerah kalipasir ialah daerah yang dibuka / disinggahi oleh ki tengger djati tahun 1412, ki tengger djati adalah seorang menak galuh yang lebih memilih menjalani hidup sederhana dan meninggalkan kehidupan lingkungan istana, melakukan perjalanan sehingga bertemu dengan Syekh Subaqir di tengah jawi, setelah menimba ilmu sebagai murid dari Syekh Syubaqir, beliau meneruskan perjalanan untuk menyebarkan islam ke daerah girang (Banten / Wahaten Girang), setibanya beliau di suatu tempat, beliau membuka lahan dan mendirikan tempat, yang kemudian daerah tersebut dikenal dengan sebutan patilasan Ki Tengger Djati.
ingin tahu kisah lengkapnya?? silakan klik materi terlampir berikut ini..
DAY 6 ( Aktivitas 17 - 19 ) Selasa, 07 Februari 2023
Waktu : Jam 1 s.d 3
Tujuan :
Peserta didik mampu menganalisis unsur visual bentuk dan ragam hias batik kota Tangerang.
Kegiatan :
Guru mengajak murid untuk mengingat kembali materi tentang ragam hias dan batik kota Tangerang
Murid mengamati beberapa contoh motif batik kota Tangerang. Menganalisis ragam hias yang digunakan serta latar belakangnya.
Murid mendiskusikannya dalam kelompok
Murid mempresentasikan hasil diskusinya
Produk : Hasil Analisis motif batik kota Tangerang
Waktu : Jam ke 4 & 5
Kegiatan 1 :
siswa mengamati gambar dibawah ini, lalu coba jawab beberapa pertanyaan berikut dikertas folio bergaris :
Ceritakan bagaimana perasaanmu di setiap aktivitas 15 & 16!
Hal apa saja yang membantu dan menghambat kamu selama prosesnya? dan apa yang kamu lakukan untuk mengatasinya?
Hal baru apa saja yang kamu dapatkan?
Dibagian aktivitas manakah yang kamu rasa paling mudah dan menantang?
Apa harapanmu pada aktivitas berikutnya?
Kegiatan 2 :
siswa mengisi lembar pengamatan teman sesuai dengan format dibawah ini.
Waktu : Jam ke 6 s.d 8
Tujuan :
Murid mampu merancang desain batik yang menggambarkan Kearifan Lokal daerahnya.
Kegiatan :
Guru membagi murid dalam kelompok
Murid berkolaborasi merancang desain batik
Guru membimbing murid dalam merencanakan desain. akan lebihindah lagi apabila siswa dapat membuat motif batik tersendiri khas sekolah.
Produk : Rancangan Desain Batik di kertas gambar ( buku gambar A3 )
DAY 5 ( Aktivitas 15 - 16 ) Senin, 06 Februari 2023
Waktu : Jam 1 s.d 4
Tujuan :
Murid mampu mendeskripsikan Kearifan Lokal daerahnya
Kegiatan :
Guru mengajak murid untuk mengingat kembali kegiatan sebelumnya dengan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut:
Bagaimana perasaanmu setelah menemukan bentuk kearifan lokal yang ada di wilayahmu?
Pikiran apa yang muncul setelah melihat hubungan antara kearifan lokal dan fungsinya terhadap masyarakat?
2. Setelah itu, murid diminta untuk membayangkan dan mendeskripsikan Kearifan Lokal daerahnya
Produk : Tulisan, gambar, storytelling, dlsb tentang Kearifan Lokal daerahnya.
CONTOH PRODUK ( SILAKAN SESUAIKAN DENGAN MINAT SISWA, APAKAH TEKS ATAU GAMBAR, ATAU STORY TELLING LANGSUNG ) JANGAN SAMA PERSIS YA ANAK - ANAK
Waktu : Jam ke 5 s.d 8
Tujuan :
Peserta didik mampu mendemostrasikan deskripsinya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Kegiatan :
Guru mengajak murid untuk mengingat kembali kegiatan sebelumnya dengan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut:
Apa yang dideskripsikan terkait Kearifan Lokal daerahmu?
Bagaimana kalian mendeskripsikannya?
2. Murid merencanakan presentasi tentang Kearifan Lokal yang dideskripsikannya.
Produk : Presentasi hasil tulisan/ gambar/ storytelling, dlsb tentang Kearifan Lokal daerahnya.
DAY 4 ( Aktivitas 6 - 8 ) Jum'at 03 Januari 2023
Waktu : Jam 1 s.d 2
Kegiatan
Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja peserta didik pada aktivitas 5, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dapat dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman, tetangga, dlsb.
Setelah selesai, peserta didik diminta untuk menyimpan lembar kerja dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
Guru mengajak peserta didik untuk memetakan identitas kelompok di mana ia bergabung, misalnya: tim projek, tim eskul, teman bermain dan mengerjakan tugas bersama, bahkan teman yang sering kumpul bersama di warung depan sekolah (peserta didik memilih satu kelompok saja)
Siswa membuat lembar kerja dengan pertanyaan pemantik, seperti:
Siapa saja anggota dalam kelompok tersebut?
Apa kekuatan / potensi / kelebihan yang dimiliki teman
Bahasa apa yang sering digunakan? Jargon apa yang sering muncul?
Kegiatan apa yang sering dilakukan bersama-sama, relasi seperti apa yang dibangun?
Apakah ada tantangan yang pernah dihadapi bersama-sama? Misalnya lomba, pertandingan, mengerjakan tugas bersama dlsb.
Setelah selesai, guru kemudian menceritakan bahwa sebuah kelompok dapat membentuk budaya yang dibutuhkan oleh kelompok itu sendiri, lalu mengajak peserta didik untuk melihat identitas kelompok masyarakat adat di suku baduy, provinsi Banten.
Guru bersama dengan peserta didik merefleksikan video yang telah ditonton.
Tayangan Video Aktivitas 6
Waktu : Jam ke 3 s.d 5
Tujuan :
Murid mampu menghargai perbedaan suku budaya,agama dan bahasa
Murid mampu menyampaikan informasi terkait budaya daerah
Murid mampu bersikap positif terhadap budaya luar
Kegiatan :
Murid menyimak tayangan video yang telah disiapkan
Murid dan guru melakukan tanya jawab terkait tayangan video
Murid mencari informasi tentang nama, kelas, suku, agama, makanan khas daerah, budaya daerah, dan bahasa ibu yang digunakan oleh teman satu kelompok.
Perwakilan murid mempresentasikan hasil temuannya.
Murid dibimbing guru menyimpulkan mayoritas murid di kelas
Produk : Presentasi hasil temuan.
Tayangan Video Aktivitas 7
Waktu : Jam ke 6
Tujuan :
Murid dapat mengaitkan pembelajaran yang telah dipelajarinya dengan kehidupannya
Kegiatan :
Murid mengisi lembar refleksi/ mengisi form yang diberikan lewat link
Produk: Refleksi murid.
SILAKAN PERIKSA GMAIL MASING - MASING UNTUK HASIL LK YANG TELAH DISUBMIT, CEK INBOX ATAU FOLDER LAINNYA, TERMASUK SPAM
DAY 3 ( Aktivitas 9 - 10 )
Aktivitas 9
Tujuan :
Murid dapat menjelaskan sejarah dan teknik pembuatan Batik.
Kegiatan :
Peserta didik melihat secara bersama - sama dilapangan mengenai materi tersebut diatas, dan menyimaknya dengan baik.
dalam prosesnya, siswa dapat mencatat hal - hal yang perlu diperhatikan mengenai materi Batik tersebut. peserta didik dapat mulai mengumpulkan beberapa informasi dengan mengacu pada beberapa pertanyaan berikut :
Apa yang kalian ketahui tentang Batik?
Bagaimana pembuatannya?
Bagaimana dengan jenis-jenisnya?
Bagaimana perkembangan Batik seiring berjalannya waktu?
Bagaimana batik menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO?
Ringkasan jawaban tersebut diatas dapat dituliskan langsung oleh peserta didik pada Kertas Folio bergaris atau buku catatan Projek. Penting bagi siswa untuk memperhatikan dengan seksama materi yang disajikan di lapangan.
Produk : Ringkasan intisari materi yang disajikan, minimal 75 kata.
Tujuan
Murid dapat menjelaskan dan menggambar ragam hias batik
Kegiatan
Guru memulai pembelajaran dengan bertanya jawab dan mereview pembelajaran sebelumnya / aktivitas di lapangan.
Murid membaca artikel atau menyimak video tentang ragam hias batik dan cara membuat desain batik.
Perwakilan murid mempresentasikan hasil bacaan/ menonton video.
Murid mempraktekkan ragamhias batik dengan membuat gambar.
Produk : Murid membuat ragam hias batik sesuai dengan minatnya.
Tayangan Aktivitas 10
Tujuan :
Murid dapat menjelaskan jenis-jenis motif Tangerang dan filosofinya
Kegiatan :
Membaca artikel tentang batik Tangerang ( lihat slideshow )
Murid membuat ringkasan dengan mengacu :
Apa yang telah kalian amati hari ini?
apa tujuan dari dibuatkannya batik khas Tangerang?
Bagaimana pendapatmu tentang motif batik Tangerang? Jelaskan pendapatmu minimal 50 kata.
Murid mempresentasikan ringkasannya.
Produk : Ringkasan.
Materi Aktivitas 11
DAY 2 ( Aktivitas 4 - 5 )
Waktu : 4 JP ( Jam ke 1 s.d 4 )
Tujuan : Murid mampu mengidentifikasi dan menjelaskan karakteristik dan potensi budaya serta pariwisata kota Tangerang
Kegiatan
Guru membagi murid menjadi kelompok yang terdiri dari 3 – 4 orang
Murid membaca artikel dan tayangan youtube yang dibagikan ( tersedia di LMS )
Murid melakukan diskusi tentang karakteristik yang ada di kota Tangerang
Murid menuliskan hasil diskusi pada kertas plano dalam berbagai bentuk (gambar, peta konsep, dll) sesuai dengan minatnya
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
Murid melakukan tanya jawab
Guru membimbing murid membuat kesimpulan dan refleksi dari materi yang dipelajari.
Produk : Presentasi hasil diskusi.
Waktu: 4 JP ( Jam ke 5 s.d 8 )
Kegiatan Pertama
Bahan : Kartu bermain peran, lembar kerja “Siapakah aku?”
Guru membagi peserta didik menjadi 4-5 kelompok. Setiap kelompok akan diberi satu kartu role play yang tidak boleh diketahui oleh kelompok lainnya. (Penjelasan cara bermain ada di halaman selanjutnya)
Setelah selesai bermain peran, guru merangkum seluruh tebakan peserta didik pada saat bermain,, misalnya pada peran kelompok rock dapat ditebak dari simbol tangan, gaya bernyanyi, dan lagu yang dibawakan. Ciri khas setiap kelompok yang dimainkan oleh setiap anggota dapat membuat orang lain mengenali kelompok tersebut. Ini merupakan analogi bahwa identitas kelompok atau identitas budaya dapat mempengaruhi identitas diri tiap orang di dalam kelompok tersebut, sebaliknya identitas diri juga dapat mencerminkan identitas kelompok yang melekat padanya.
Guru kemudian mengantar peserta didik untuk mengenali identitas kelompok yang melekat pada diri dengan beberapa pertanyaan berikut:
Hal apa yang melekat pada dirimu yang mencerminkan identitas kelompokmu? (jika terkait kelompok suku maka bisa jadi logat bicara, aksesoris yang dipakai, dlsb. Jika terkait kelompok agama bisa jadi yang muncul adalah simbol keagamaan seperti tasbih, salib, atau gaya berpakaian, seperti kerudung, dlsb. Jika terkait kelompok olahraga atau hobi tertentu tercermin pada sepatu yang digunakan, dlsb.)
Ceritakan bagaimana proses identitas kelompok itu dapat melekat pada dirimu. (Apakah kebiasaan di rumah atau terinspirasi kelompok tertentu)
Cara Bermain:
Bagi peserta didik menjadi 4 - 5 kelompok
Setiap kelompok mendapat satu kartu peran kelompok yang akan dimainkan, kartu ini tidak boleh diketahui oleh kelompok lain
Peserta didik diberi waktu + 15 menit untuk mempersiapkan kelompok untuk memainkan peran kelompok yang didapat. peserta didik dibebaskan untuk mengekspresikan peran dengan mengatur gaya beraktivitas, gaya berpakaian, gerakan, atau suara yang menunjukkan ciri khas dari peran tersebut
Setelah waktu persiapan selesai, setiap kelompok menampilkan peran mereka di depan kelas. Setelah selesai, kelompok lain menebak peran apa yang baru saja dimainkan disertai dengan alasannya
Setelah seluruh kelompok tampil, guru bersama peserta didik mengapresiasi seluruh penampilan dengan tepuk tangan bersama
Hal yang perlu diperhatikan:
Ketika kelompok lain menebak peran kelompok yang tampil beserta alasannya, guru sebagai fasilitator bertanya kembali apakah betul alasan yang diberikan sudah pasti menjadi ciri khas / identitas kelompok tertentu, misal:
“Apa benar jika gaya menggenggam handphone dengan posisi miring sudah pasti kelompok gamer?”
Ada tidak orang yang menggunakan handphone dengan posisi miring tapi bukan kelompok gamer?
Apakah semua anggota kelompok gamer selalu menggunakan handphone?
Bagaimana tanggapan kelompok lain?
2. Guru menutup kegiatan dengan penguatan bahwa prasangka bisa terbentuk dari ciri khas / citra yang dibawakan. Untuk itu, demi menghindari diri dari prasangka atau bias, yang perlu dilakukan adalah menanyakan langsung dari sumbernya bukan menciptakan asumsi atau prasangka.
Kegiatan Kedua
Lembar Kerja
Guru mengajak siswa untuk memetakan identitas dirinya dan identitas sosial yang melekat padanya, seperti:
Siapa saya? Nama, jenis kelamin, hobi, hal yang disukai dan tidak disukai, bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan, sifat, bahasa yang dikuasai (termasuk bahasa daerah), suku, dan agama
Apa kemampuan dan keterampilan yang saya miliki?
Apa harapan saya untuk diri saya di masa depan? Bisa cita-cita yang diinginkan, keterampilan yang ingin dikembangkan, dan lain sebagainya.
Siswa memetakan identitas dirinya
Guru melihat dan memberi masukan atas lembar kerja siswa, kemudian menceritakan bahwa identitas diri dan sosial dapat dipengaruhi oleh orang terdekat, seperti keluarga, teman, tetangga, dlsb.
Setelah selesai, siswa diminta untuk menyimpan lembar kerja dengan baik atau mendokumentasikan lembar kerja tersebut agar dapat dipakai kembali pada kegiatan berikutnya.
Produk: Pemetaan diri
LEMBAR KERJA AKTIVITAS 5
DAY 1 ( Aktivitas 1 - 3 )
TAHAP PENGENALAN
Pengenalan Projek tujuan dan tahapan Projek , Pengantar Materi Kearifan Lokal, Mengenal Sejarah Kota Tangerang , Mengenal sosial budaya masyarakat kota Tangerang, Menumbuhkan sikap berkebhinekaan global (toleransi ditengah masyarakat yang plural, Mengenal Batik Kota Tangerang dan teknik pembuatan Batik)
Waktu : 1 JP
Bahan : Tayangan Presentasi
Peran Guru : Fasilitator
Tujuan
Murid mampu menjelaskan tujuan dan alur pelaksanaan projek.
Kegiatan
1. Guru memulai kegiatan dengan mengajukan pertanyaan
Hal apa yang ingin kalian pelajari pada projek kali ini?
Apa harapan kalian terhadap projek ini?
2. Guru memperkenalkan tema projek,tujuan dan alur pelaksanaan projek. ( tersedia pada LMS ini )
3. Murid menuliskan jurnal tentang harapannya terhadap projek yang akan dilaksanakan. ( Jawaban siswa minimal 75 kata ) pada kertas Folio bergaris.
Produk : Jurnal Murid
Waktu : 3 JP
Tujuan
Murid mampu menyimpulkan pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan jenis kearifan lokal.
Kegiatan
Guru memulai kegiatan dengan melakukan curah pendapat, mengajukan pertanyaan
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?
c. Dari mana kamu mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut?
d. Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan lokal tersebut?
2. Murid membaca artikel/menonton video tentang kearifan lokal dan membuat ringkasan dari artikel yang mereka baca serta memberikan contoh Kearifan Lokal.
3. Perwakilan murid mempresentasikan ringkasannya ( Minimal 75 kata ) dikertas Folio bergaris.
Produk : Ringkasan murid.
Bahan Materi Aktivitas 2
Halo teman - teman, silakan akses video tersebut untuk menguatkan pemahaman kalian yaa...
dan jangan lupa juga baca artikelnya. Salam Literasi!
Waktu : 4 JP
Tujuan
Murid mampu menjelaskan sejarah kota Tangerang dan komponen yang terdapat di dalamnya.
Kegiatan
Guru membagikan artikel yang telah dipersiapkan
Murid mengamati artikel yang telah dibagikan
Murid melakukan diskusi kolaboratif melalui metode T-P- S
Pada tahap Think (T), murid diminta untuk berfikir dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru.
Informasi apa yang kalian peroleh dari artikel tersebut?
Sebutkan tokoh yang berperan dalam berdirinya Tangerang?
Bagaimana sejarah berdirinya kota Tangerang?
Pada tahap Pair (P), murid berpasangan mendiskusikan jawaban mereka pada tahapan sebelumnya.
Pada tahap Share (S), murid berbagi dengan seluruh kelas tentang hasil diskusi mereka
Murid membuat kesimpulan tentang materi yang dipelajari
Produk : Presentasi hasil diskusi.
Bahan Materi Aktivitas 3
Relevansi Tema dan Topik Bagi Sekolah
Salah satu agenda strategis pembangunan kepemudaan adalah menciptakan generasi penerus bangsa yang tangguh, mandiri, dan berjiwa nasionalis, terlebih dalam menghadapi era globalisasi. Menyadari pentingnya peran dan fungsi yang melekat pada pemuda, maka pemerintah Indonesia berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang ada melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan kepemudaan di segala bidang, salah satunya dengan memperkenalkan Kearifan Lokal yang menjadi identitas suatu kelompok masyarakat.
Penyadaran dan pengembangan memori kolektif kebangsaan kepada murid SMP usia 13 – 15 tahun merupakan bagian dari kewajiban sekolah dalam mempersiapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bekal kehidupan di dunia nyata. Sekolah memberikan pengenalan, bimbingan, dan pendampingan bagi murid dalam mengenal, memahami, dan menumbuhkan nilai-nilai luhur dalam tema kearifan lokal. Sekolah dapat menjadi ekosistem bagi murid untuk belajar dan memperoleh pengalaman. Murid yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, mandiri, berjiwa pemimpin, berkomitmen, pantang menyerah adalah murid yang akan memberikan kontribusi positif dalam perannya di kelas, sekolah, dan masyarakat baik secara akademik maupun non akademik.
Rangkaian kegiatan pada tema “Kearifan Lokal” dengan topik “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik”, melibatkan berbagai disiplin ilmu dalam pelaksanaannya. Seperti pelajaran Seni Budaya, Seni Rupa, IPS , TIK, dan Bahasa Indonesia. Pelaksanaan projek ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat baik murid, orang tua, guru, sekolah, masyarakat sekitar, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya.
Pemahaman bahwa projek kearifan lokal adalah program yang membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah, serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam melestarikan kearifan lokal.
Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih adalah hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih siswa saat dewasa.
Komitmen seluruh warga sekolah untuk menerapkan nilai-nilai penting pelestarian kearifan lokal daerah Tangerang: kreativitas, berintegritas, berjiwa pemimpin, mandiri, berkomitmen, pantang menyerah. Hal ini tidak terbatas diterapkan pada jam mata pelajaran Seni Budaya tapi dilaksanakan pada bidang lainnya.
Pemahaman bahwa meskipun ada tahap di mana siswa akan diminta untuk membuat output berupa batik khas Tangerang. Keberhasilan dari projek kearifan lokal ini ditentukan pada perubahan perilaku dan cara pandang siswa tentang kearifan lokal Tangerang khususnya batik dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan (terus melestarikan)
Memberikan bimbingan bagi murid sekaligus memberikan ruang bagi murid untuk menuangkan kreativitas mereka melalui secarik batik. Hal ini termasuk bersikap terbuka dalam menerima keberagaman di Indonesia (berkebinekaan global).
Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan beberapa seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk kunjungan, observasi, unjuk karya atau lainnya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.
Deskripsi Singkat Projek
Projek “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik” dengan tema “Kearifan Lokal” terdiri dari 23 aktivitas dan memiliki total kurang lebih 120 jam pelajaran. Melalui projek ini murid akan dikenalkan pada budaya lokal dan pada akhirnya murid diharapkan dapat menerjemahkan budaya lokal tempat tinggalnya dalam sebuah desain batik.
Dengan tema kearifan lokal yang mengacu ada dimensi profil pelajar Pancasila,tujuan dari projek “Pesona Budaya Kotaku dalam Batik” bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi diri dan daerah serta memberdayakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dalam mengembangkan ciri khas daerah kota Tangerang.
Melalui projek ini diharapkan dapat tumbuh murid yang memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi, toleransi, berjiwa nasionalis, pantang menyerah, dan mampu mengambil bagian masa depan bangsa yang mencintai dan melestarikan kearifan lokal yang dimiliki daerah asalnya. Melalui projek ini,murid diharapkan dapat mengembangkan secara spesifik tiga dimensi profil pelajar Pancasila yaitu berkebhinekaan Global, Gotong Royong, dan Kreatif.
Projek ini terdiri dari lima tahap yaitu: Pengenalan, Kontekstualisasi, Perencanaan, Aksi dan Refleksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari penyadaran akan pentingnya pelestarian kearifan lokal. Mengacu pada program pemerintah tentang pelestarian kearifan lokal, kedua tahap ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan pemacu untuk tumbuh dan kembangnya sikap mental, cara pandang (mindset) serta motivasi untuk melestarikan kearifan lokal daerah masing-masing. Hal ini sangat penting dilaksanakan menginagt pengetahuan sebagian besar generasi muda terkait kearifan lokal daerahnya relatif rendah.
Tahap berikutnya adalah perencanaan, aksi dan refleksi. Tahap ini dilaksanakan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik terhadap salah satu kearifan lokal yaitu batik khas Tangerang. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan setelah murid sadar akan pentingnya mencintai kearifan lokal daerahnya, mereka diharapkan dapat memiliki motivasi dan sikap untuk melestarikan dengan membuat karya batik khas kota Tangerang.