Usia yang Tepat untuk Mulai Pendidikan Seks pada Anak

Tak sedikit orangtua yang masih sangsi untuk mengajarkan pendidikan seks pada Si Kecil. Selain mulai tabu, orangtua kadang waktu mulai bingung untuk pilih cara yang tepat. Padahal, pendidikan seks mestinya dikenalkan sedini kemungkinan pada anak.

Pendidikan seks mesti diberikan pada anak, agar mereka tidak meraih Info yang keliru perihal pendidikan seks. Ingat, telah mestinya orangtua yang mengajarkan pendidikan seks pada anak, bukannya orang lain. Sebab, kasus ini terlampau urgent dan sensitif.

Beri Jawaban dan Bimbingan yang Tepat

Peran orangtua terlampau perlu agar anak meraih pendidikan seksual yang pas. Pendidikan seks yang cocok takarannya terlampau perlu untuk menjauhkan problem psikologis. Sebab, anak yang terpapar visualisasi seks terlalu berlebih dapat terlampau memusatkan diri pada seks. Nah, kalau situasi itu terjadi pada umur pubertas, orangtua mesti khawatir.

Di fase praremaja ini umumnya anak mempunyai rasa penasaran dan keingintahuan yang kuat. Makanya, orang tua mesti dapat beri tambahan jawaban dan bimbingan yang tepat. Ironisnya, menurut pakar psikolog keluarga dan anak, di Indonesia umumnya orangtua justru jadi marah, disaat anaknya menanyakan perihal seks atau hal lain yang diakui tabu di masyarakat. Nah, tindakan ini sebenarnya sungguh tidak tepat. Pasalnya, hal ini dapat melahirkan kekeliruan persepsi di pikiran anak.

Sesuaikan dengan Usianya

Menurut pakar berasal dari University of Sydney, orangtua sebaiknya bertanggung jawab di dalam beri tambahan pendidikan seks pada anak. Mulai berasal dari bagaimana tubuh bekerja, tipe kelamin, ekspresi seksual, dan nilai-nilai lainnya. Bingung bagaimana cara memulainya? Nah, tersebut trik beri tambahan pendidikan seks cocok fase tumbuh kembang anak.

Usia 0–3 tahun

Mengajarkan pendidikan seks kepada anak dapat di awali berasal dari umur ini. Ibu sebagai orangtua dapat berikan paham nama-nama anggota tubuh yang sebenarnya. Mulai berasal dari kaki, tangan, kepala, sampai Mr P dan Miss V (tentunya dengan nama asli organ kelamin tersebut). Selain itu, ibu terhitung dapat mengajari anak prilaku yang boleh dilakukan di tempat tinggal atau di tempat umum. Contohnya, mengajari dirinya untuk mengenakan handuk saat keluar berasal dari kamar mandi.

Usia 4–5 tahun

Di umur ini, kami telah dapat mengajarkan nama-nama berasal dari anggota tubuh internal dan eksternal, terutama bagian-bagian reproduksi. Kamu terhitung dapat menyatakan bagaimana bayi dapat berada di dalam rahim seorang ibu. Namun, bahasa yang digunakan mesti sesuai dengan usianya, dengan kata lain tidak boleh vulgar.

Usia 6–8 tahun

Mengajarkan pendidikan seks kepada anak di umur ini, orangtua sebaiknya mulai mengupas apa yang dapat terjadi disaat mereka mulai pubertas. Tujuannya, sebagai persiapan anak disaat mengalami masa tersebut.

Usia 9–12 tahun

Cobalah mulai berkata dengan anak terkait pergantian yang mereka lalui. Hal ini agar anak paham kalau menstruasi, ereksi, dan ejakulasi adalah hal yang normal. Selain itu, anda terhitung mesti mengajarkan mereka betapa berharganya diri dan tubuh mereka.

Usia 13–18 tahun

Nah, ini bagian di mana anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya. Maka berasal dari itu, anda dan pasangan sah-sah saja mengupas kasus cinta, keintiman, dan cara menyesuaikan batas di dalam pertalian mereka dengan lawan jenis.

Kesimpulannya, kalau kami enggak mengawali mengajarkan anak pendidikan seks, kemungkinan besar mereka dapat mencari paham perihal Info itu lewat teman sebaya atau internet. Nah, hal ini justru berdampak negatif nantinya. Tidak menutup kemungkinan, Info yang mereka peroleh biasa saja keliru dan menjerumuskan mereka.

Mau paham lebih jauh perihal kasus di atas? Kamu dapat kok menanyakan langsung ke psikolog lewat aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, anda dapat mengobrol dengan dokter pakar tanpa mesti ke luar rumah.