VISI DAN MISI GAMAIS ITB

Visi GAMAIS ITB

“GAMAIS ITB sebagai Pionir Kebaikan dengan Sinergi Pergerakan dalam Membentuk Atmosfer Keislaman yang Kolaboratif”

GAMAIS ITB sebagai suatu entitas organisasi dakwah kampus ITB menjadi sentra peran dan fungsinya untuk seluruh civitas akademika muslim yang ada di dalamnya. Tidak hanya bagi mahasiswa muslim, GAMAIS ITB memiliki potensi pengaruh yang juga turut dirasakan oleh dosen, tenaga pendidik, hingga satpam sekalipun. Untuk itu, untuk mengoptimalkan peran dan fungsi tersebut, dirumuskan suatu visi GAMAIS ITB dalam 5 bentuk nilai.

Sinergi

Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebaikan-kebaikan di dalam dirinya masing-masing. GAMAIS ITB harus mampu mensinergisasi kebaikan-kebaikan itu dari setiap individu dan entitas keislaman yang bersinggungan dengannya. Sinergisasi yang dijalin haruslah bersifat kolaboratif sehingga mengintegrasikan kebaikan-kebaikan tersebut dalam satu langkah masif yang memberikan pengaruh perubahan.

Harmonisasi

Pada hakikatnya, pergerakan-pergerakan yang ada di ITB itu banyak ragam dan bentuknya. Tak jarang juga banyak yang pada akhirnya berbenturan dan menyebabkan polarisasi dan friksi antar pergerakan karena dipaksakan untuk digabung. Padahal, pergerakan-pergerakan tersebut tidak perlu dipaksakan untuk digabung menjadi satu gerakan yang sama, tetapi hanya perlu diharmonisasikan menjadi sebuah melodi pergerakan yang selaras. Pergerakan yang selaras ini yang nantinya akan melahirkan keberdampakan yang luas

Adaptif

Pada era society 5.0 ini, berbagai tantangan mulai bermunculan dan dihadapkan pada berbagai jenis bentuk organisasi, tidak hanya GAMAIS ITB saja. Tantangan-tantangan tersebut berupa tantangan untuk tidak lagi ikut dalam kegiatan kemahasiswan karena dinilai sudah tidak dapat memberikan value lebih dari kesempatan-kesempatan yang ada di luar, hingga ke tantangan ikut dalam kegiatan berorganisasi saat ini sudah tidak ada lagi guna dan manfaatnya. Hal itu turut juga mengancam eksistensi GAMAIS ITB dari dalam. Untuk itu, diperlukan suatu bentuk organisasi yang adaptif terhadap perubahan dan perkembangan zaman sehingga mampu memberikan unique value proposition.

Relevan

Selaras dengan adaptif, relevansi baru akan lahir ketika sifat adaptif mampu terwujudkan dalam suatu organisasi. Relevan berarti masih memiliki keterkaitan dengan kebutuhan yang ada sekarang. GAMAIS ITB sebagai entitas keislaman, pasti akan selalu relevan dengan perkembangan zaman sebagaimana Islam akan selalu relevan hingga akhir zaman. Namun, tantangannya adalah, bagaimana menjadikan agenda dakwah ini menjadi diterima oleh keadaan zaman saat ini. Untuk itu, relevansi dari GAMAIS ITB terhadap keadaan dan kondisi di sekitarnya, diperlukan

Intelektual Berdampak

Sebagaimana ITB selalu berkata, “Selamat datang putra-putri terbaik bangsa!” seperti itulah harusnya setiap mahasiswa muslim ITB bergerak. Harus mencirikan intelektualitasnya sebagaimana asalnya sebagai mahasiswa ITB itu sendiri. Kelak, intelektualitas ini harus melahirkan keberdampakan karena itu merupakan konsekuensi dari kemampuan dan kebiasaan lebih yang Allah karuniakan

Misi GAMAIS ITB

Mengoptimalisasi Kebutuhan Dasar Keislaman dan Pengetahuan Mahasiswa Islam ITB melalui Pewadahan

GAMAIS ITB yang reflektif guna menunjang perkembangan individu dalam berpikir dan berkarya. Kebutuhan dasar keislaman mahasiswa muslim ITB merupakan hal yang fundamental yang harus ada di GAMAIS ITB, seperti kebutuhan terwadahinya kebutuhan ruhiyah, kebutuhan ruhaniah, dan kebutuhan ekstensional keislaman lainnya seperti tempat-tempat memperluas pengetahuan. Tanpa itu, GAMAIS ITB akan kehilangan relevansinya dan menjadikan GAMAIS ITB tidak lagi memiliki anggota atau kader yang memiliki nilai keberdampakan karena telah mati terlebih dahulu oleh kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini nantinya akan melahirkan anggota dan kader yang mampu berpikir solutif dan berkarya.

Menjembatani Potensi-Potensi dari Setiap Entitas di GAMAIS ITB dengan Kesempatan-Kesempatan Aktualisasi Diri yang Profesional dan Berempati.

GAMAIS ITB sebagaimana organisasi lainnya memiliki banyak anggota, kader, dan pengurus-pengurus yang memiliki potensi lebih dan bahkan memiliki kemungkinan termaksimalkan lebih besar di tempat-tempat di luar GAMAIS ITB. Untuk itu, GAMAIS ITB kini, diperlukan untuk mampu menyalurkan  otensi-potensi itu, atau mempertemukannya dengan kesempatan-kesempatan, sehingga potensi tersebut termaksimalkan dan teroptimalkan melalui GAMAIS ITB, bukan di tempat lain. Pengoptimalan potensi-potensi ini kemudian akan menjadi pengoptimalan yang baik karena dilandaskan pada asas empati yang diperoleh dari nilai-nilai keislaman yang secara fundamental pasti akan selalu ada di GAMAIS.

Membangun Relasi yang Harmonis dengan Setiap Lembaga untuk Memaksimalkan Peran GAMAIS ITB dalam Berbagai Spektrum Polarisasi.

GAMAIS ITB memiliki tanggung jawab moral untuk membangun relasi kepada setiap entitas di kampus, sebagai perwujudan GAMAIS ITB yang inklusif. Tanpa GAMAIS ITB yang memiliki relasi harmonis, sampai kapanpun sinergisasi dan harmonisasi tidak akan pernah terwujud. Hal itu akan berakibat pada ketersampaian dakwah kampus yang menjadi hilang atau berkurang. Untuk itu, untuk menciptakan dampak yang lebih luas, untuk membuat ketersampaian syiar yang lebih baik dan menyeluruh diperlukan GAMAIS ITB yang bersahabat, yang memiliki hubungan harmonis dengan setiap entitas yang berada di sekitarnya.

Merekonstruksi Sistem dan Manajemen Organisasi GAMAIS ITB menjadi Efektif dan Resilien sehingga Menjawab Tantangan Organisasi Masa Kini.

GAMAIS ITB harus mampu membuat atau merekonstruksi sistem dan manajemen organisasi yang telah ada selama ini, dan dipertahankan selama bertahun-tahun, untuk berubah menjadi suatu sistem dan manajemen organisasi yang resilien terhadap tantangan zaman, sehingga nantinya akan menjadikan gamais tetap relevan terhadap segala kemungkinan disrupsi zaman yang ada. 

Mujahid Al Mutazbillah dalam tulisannya menyebutkan, 

"GAMAIS ITB butuh menjadi learning organization yang agile dan people oriented dalam menghadapi tantangan zaman agar organisasi tetap produktif. Perubahan yang benar dimulai dari perubahan value dan mental models (bagaimana kita memandang setiap kejadian yang ada di dunia), lalu aktivitas atau budaya yang ada mencerminkan value dan mental models yang akan kita tanamkan. Value dan mental model itu tidak serta merta datang dengan sendirinya, dibutuhkan ilmu atau pemahaman yang bisa berasal dari pengalaman, membaca buku, artikel, dan lain sebagainya. Sehingga jika kita menganggap ada suatu mental models yang salah dari manusia yang ada maka itu bisa dikarenakan ada suatu pemahaman yang perlu diperbaiki dan ada suatu ilmu yang perlu dipelajari.”

GAMAIS ITB memiliki tanggung jawab moral untuk membangun relasi kepada setiap entitas di kampus, sebagai perwujudan GAMAIS ITB yang inklusif. Tanpa GAMAIS ITB yang memiliki relasi harmonis, sampai kapanpun sinergisasi dan harmonisasi tidak akan pernah terwujud. Hal itu akan berakibat pada ketersampaian dakwah kampus yang menjadi hilang atau berkurang. Untuk itu, untuk menciptakan dampak yang lebih luas, untuk membuat ketersampaian syiar yang lebih baik dan menyeluruh diperlukan GAMAIS ITB yang bersahabat, yang memiliki hubungan harmonis dengan setiap entitas yang berada di sekitarnya.

Mewujudkan GAMAIS ITB yang Inklusif terhadap Berbagai Entitas Keislaman, baik dalam Ranah Kampus, maupun Luar Kampus.

GAMAIS ITB harus berusaha untuk menjadi rumah yang nyaman bagi setiap orang. GAMAIS ITB harus menjadi tempat yang nyaman untuk orang-orang yang baru memulai pembelajaran keislamannya, memulai perjuangan hijrahnya. GAMAIS ITB juga harus berusaha untuk menjadi rumah yang nyaman bagi para aktivis-aktivis dakwah kampus dalam merumuskan strategi penyebaran dakwah kampus yang lebih masif dan berdampak. GAMAIS ITB harus menjadi tempat yang nyaman bagi setiap orang dengan rasa kekeluargaan dan cinta yang dimilikinya.