Kepemimpinan Lembut dan Diplomatis:
Utsman bin Affan dikenal memiliki gaya kepemimpinan yang lebih lembut dan diplomatis dibandingkan dengan Umar bin Khattab yang lebih tegas, meskipun hal ini menimbulkan kekecewaan di kalangan sebagian umat Islam.
Pengangkatan Kerabat:
Kebijakan Utsman yang mengangkat kerabat dekatnya ke posisi-posisi penting dalam pemerintahan, seperti menjadi gubernur, menuai kritik karena dianggap favoritisme dan merusak prinsip keadilan.
Pembangunan Infrastruktur:
Utsman memprioritaskan pembangunan infrastruktur, seperti bendungan, jalan, jembatan, dan memperluas Masjid Nabawi, untuk meningkatkan kualitas hidup umat Islam.
Perluasan Islam:
Utsman melanjutkan ekspansi wilayah Islam ke daerah-daerah baru, memperluas pengaruh Islam.
Suksesi Kepemimpinan yang Tidak Jelas:
Utsman tidak meninggalkan pesan suksesi yang jelas, yang memperburuk situasi politik dan menyebabkan ketidakpastian setelah kematiannya yang tragis.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Utsman mencerminkan pendekatan lembut, kebijakan pembangunan, tetapi juga diwarnai kritik terkait nepotisme dan masalah suksesi.