Dinasti Umayyah didirikan setelah berakhirnya masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Muawiyah bin Abu Sufyan menjadi pendiri dan khalifah pertama, mendirikan sistem monarki yang berlangsung selama sekitar 90 tahun. Dalam masa pemerintahan ini, ada 14 khalifah yang memimpin, dengan beberapa di antaranya memberikan kontribusi besar terhadap stabilitas politik, ekspansi wilayah, dan kemajuan peradaban Islam.
Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M)
Khalifah pertama yang membangun fondasi Dinasti Umayyah dan menjadikan Damaskus sebagai pusat pemerintahan.
Yazid bin Muawiyah (680-683 M)
Pemerintahannya ditandai dengan peristiwa tragis Karbala, yang memperburuk hubungan dengan keluarga Nabi.
Muawiyah bin Yazid (683-684 M)
Memerintah singkat selama beberapa bulan dan memilih mengundurkan diri dari kekhalifahan.
Marwan bin Hakam (684-685 M)
Memimpin selama setahun dan berhasil mengatasi kekacauan politik setelah masa Yazid.
Abdul Malik bin Marwan (685-705 M)
Seorang administrator ulung yang menyatukan kekhalifahan dan memperkenalkan sistem mata uang Islam.
Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M)
Masa pemerintahannya dikenal dengan pembangunan besar-besaran, termasuk Masjid Agung Damaskus.
Sulaiman bin Abdul Malik (715-717 M)
Dikenal dengan kebijakan santun dan memperkuat hubungan dengan rakyat.
Umar bin Abdul Aziz (717-720 M)
Dijuluki sebagai "khalifah kelima" karena reformasi sosialnya yang berorientasi pada keadilan.
Yazid bin Abdul Malik (720-724 M)
Masa pemerintahannya relatif damai, meski ada tantangan internal.
Hisyam bin Abdul Malik (724-743 M)
Khalifah yang berhasil mempertahankan stabilitas dan memperluas wilayah kekhalifahan.
Al-Walid bin Yazid (743-744 M)
Pemerintahannya terganggu oleh berbagai konflik internal.
Yazid bin Walid (744 M)
Memerintah sangat singkat dan meninggal dalam waktu singkat setelah naik takhta.
Ibrahim bin Walid (744 M)
Juga memerintah dalam waktu yang singkat karena kekacauan politik.
Marwan bin Muhammad (744-750 M)
Khalifah terakhir yang menghadapi pemberontakan Abbasiyah, yang akhirnya menggulingkan Daulah Umayyah.