Awal mula berdirinya Pondok Pesantren Darussaadah sebagai jawaban dari beberapa keresahan masyarakat umum dan desakan dari beberapa alumni yang sangat khawatir dengan perkembangan zaman dan pengaruh lingkungan yang kurang ramah terhadap perkembangan jiwa anak. Demi untuk menyelamatkan anak dari pengaruh pergaulan, inilah banyak orang tua yang terpaksa memasukkan anaknya ke pesantren meskipun belum tamat sekolah dasar, karena sementara itu di Lirboyo belum ada tempat yang khusus untuk anak-anak. Mereka terpaksa dimasukkan ke pesantren yang harus bercampur baur dengan santri dewasa, yang tentunya akan membawa dampak kurang baik bagi perkembangan jiwa anak.
Karena ikut merasa prihatin dengan kelangsungan pendidikan dasar dan menyelamatkan anak usia dini dari pengaruh pergaulan, inilah yang membulatkan tekad dan dengan bermodalkan doa restu dari Romo KH. M. Anwar Manshur untuk membuka lembaga pendidikan pesantren untuk anak-anak usia SD/MI. Lambat laun, pesantren Darussaadah (Darsa Lirboyo) semakin dikenal sehingga menjadi salah satu tempat untuk menitipkan putra-putri untuk belajar ilmu agama tanpa meninggalkan sekolah formalnya.
Pondok ini berdiri pada 17 Ramadlan 1439 H/15 Juli 2016 M. Didirikan oleh KH. M. Khoirul Umam & Hj. Ummi Sa’adah Anwar (Putri Romo KH. M. Anwar Manshur). Pondok Pesantren Darussaadah ini fokus memberikan pendidikan kepada santri yang memiliki rata-rata usia anak SD/MI, yaitu umur 6-12 Tahun.
Pondok ini menekankan pola hidup yang disiplin, sederhana, terdidik karakternya untuk menjadi insan yang lebih baik, mengenalkan dan mengamalkan ilmu agama sejak usia dini. Pada tahun 2020, tepatnya tanggal 20 Dzulhijjah 1441 H/09 Agustus 2020 M, pondok ini resmi menjadi salah satu Unit Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dengan nama "Darussaadah" di bawah asuhan KH. M. Khoirul Umam dan Nyai Hj. Ummi Sa’adah (putri KH. M. Anwar Manshur).
Pondok Pesantren Darussaadah merupakan lembaga pendidikan khusus anak usia dini yang berorientasi pada pendidikan keagamaan dan juga sosial kemasyarakatan, guna mencetak santri yang berakhlakul karimah, berilmu, disiplin, mandiri, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab. Sehingga, santri diharapkan mampu menjadi pionir di tengah masyarakat dengan tetap mempertahankan nilai-nilai salafiyah.