Suku di Sumatera Selatan yang pertama yakni suku Komering, suku ini berada di sepanjang aliran Sungai Komering. Suku ini pun cukup luas hingga merambat ke provinsi lampung. Suku komering terbagi atas beberapa marga di antaranya marga Paku Sengkunyit, Sosoh Buay, Buay Pemuka Peliung, Buay Madang, dan Semendawai.
Menurut Purnamasari (2021), nama suku Komering itu diangkat dari nama Way atau disebut juga sebagai sungai yang ada di Sumatera Selatan di mana sungai tersebut menujukkan daerah kekuasaan Komering.
Sedangkan, menurut hikayat masyarakat Komering, Suku Komering dan Suku Batak dikisahkan masing bersaudara. Namun, konon kakak adik datang dari negeri seberang di mana setelah sampai di Sumatera mereka pun berpisah, sang kakak pergi ke Selatan dan sang adik ke Utara menjadi puyang Suku Batak.
https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6762585/mengenal-suku-sumatera-selatan-ada-yang-tinggal-di-rumah-limas
Suku di Sumatera Selatan berikutnya yakni suku Gumai. Suku ini berada di wilayah kabupaten Lahat. Suku Gumai awalnya merupakan satu marga dengan marga Gumai Lembak, marga Gumai Ulu dan marga Gumai Talang.
Namun, sekarang suku ini telah terpisah di beberapa wilayah, seperti wilayah Gumai Lembak dan Gumai Ulu menjadi bagian dari Kecamatan Pulau Pinang sedangkan Gumai Talang menjadi bagian dar Kecamatan Kota Lahat.
Bila ditelusuri, penulisan suku Gumai saat ini lebih dikenal dengan sebutan/penulisan “GUMAY”. Suku Gumai bukan saja sebagai identitas diri seseorang dalam hal nama, akan tetapi juga merupakan identitas asal daerah, identitas daerah serta identitas keturunan.
Suku yang ada di Sumatera Selatan berikutnya adalah suku Kayu Agung. Suku ini berada di Kabupaten Ogan Komering Illir. Suku Kayu Agung ini mayoritas beragama Islam, namun tetap mempertahankan kepercayaan dari roh nenek moyang.
Suku ini percaya bahwa sebelum jenazah dikubur mereka harus dimandikan dengan kembang agar arwah tersebut lupa jalan balik ke rumahnya. Karena suku Kayu Agung percaya bahwa roh-roh dari nenek moyang dapat mengganggu manusia.
Bahasanya sendiri terdiri dari atas dua dialek yaitu dialek Kayu Agung dan dialek Organ. Kosakata bahasa ini mempunyai kemiripan dan beberapa persamaan dengan bahasa Melayu Palembang. Logat dari bahasa ini memiliki kemiripan dengan logat Ogan.
https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6762585/mengenal-suku-sumatera-selatan-ada-yang-tinggal-di-rumah-limas
Suku di Sumatera Selatan berikutnya adalah suku Rawas. Suku ini terletak di wilayah aliran sungai Rawas dan Sungai Musi bagian utara tepatnya di kabupaten Musi Rawas Utara (Mutara). Suku ini memiliki Populasi sebanyak+-100.000 jiwa.
Suku ini berada di pinggir sungai dengan mayoritas penduduk sebagai petani atau perkebunan. Sebagiannya lagi bekerja sebagai petani atau perkebunan. Sebagiannya lagi bekerja sebagai penganyam barang barang dari rotan dan pandan, tukang kayu, pedagang kecil dan sebagainya. bahasa yang digunakan suku Rawas masih tergolong ke dalam rumpun Melayu
https://www.detik.com/sumbagsel/budaya/d-6762585/mengenal-suku-sumatera-selatan-ada-yang-tinggal-di-rumah-limas