Suku Sasak adalah suku terbesar di NTB, mendiami wilayah Pulau Lombok. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Sasak. Suku Sasak dikenal dengan rumah adatnya yang disebut "Gapura Candi Bentar". Rumah adat ini berbentuk segitiga dan terbuat dari kayu. Sasak dapat diartikan sebagai pergi ke tanah leluhur. Konsep lain menyatakan bahwa nama Sasak berasal dari kata sak-sak yang dalam bahasa setempat berarti sampan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan nenek moyang suku yang datang ke wilayah tersebut menggunakan sampan. Masyarakat suku Sasak yang awalnya memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme kemudian mulai memeluk agama Hindu-Buddha.
https://shorturl.at/nFPQ2
Suku Samawa (Sumbawa) mendiami wilayah Pulau Sumbawa. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Samawa, Melayu hingga bahasa Nasional yaitu Indonesia. Suku Samawa dikenal dengan rumah adatnya yang disebut "Bale Tani". Rumah adat ini berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu. Suku ini cukup kental didalam kepercayaannya. Mereka juga percaya pada berbagai macam roh dan jin, termasuk samar dan bakek. Selain itu, sebagian besar penduduknya menganut ajaran agama Islam dan minoritas agama Hindu, Buddha, dan kepercayaan Animisme.
https://ntb.idntimes.com/life/education/idn-times-hyperlocal/tradisi-dan-kebudayaan-suku-samawa-di-ntb
https://shorturl.at/tuAPV
Suku Mbojo mendiami wilayah Pulau Sumbawa. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Mbojo. Suku Mbojo dikenal dengan rumah adatnya yang disebut "Bale Bojo". Rumah adat ini berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu. Istilahnya nama Mbojo adalah penyebutan dari kata Bima yang menjadi bahasa daerah dari wilayah tersebut. Bahasa Bima mempunyai tingkatan yang dibagi menjadi 3 bagian tingkat yaitu tingkat halus atau bahasa istana. Juga terdapat tingkat menengah yang digunakan sehari-hari dan terakhir tingkat bahasa rendah atau kasar.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fntb.idntimes.com%2Flife%2Feducation%2Fidn-times-hyperlocal%2Ffakta-fakta-tentang-suku-mbojo-di-bima&psig=AOvVaw3ieA_nrSHv9Hj9oWUXitRi&ust=1704802282164000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCNjMrs3hzYMDFQAAAAAdAAAAABAg ,
https://ntb.idntimes.com/life/education/idn-times-hyperlocal/fakta-fakta-tentang-suku-mbojo-di-bima?page=all
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmisi.sabda.org%2Fsuku-dompu-nusa-tenggara&psig=AOvVaw3PBoThLTy2P7dS2GQi1VFA&ust=1704802421894000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCPidi4vizYMDFQAAAAAdAAAAABAD
Suku Dompu mendiami wilayah Pulau Sumbawa. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Dompu. Mereka ini tersebar dalam empat Kecamatan, yakni Huu, Dompu, Kempo dan Kilo. Di keempat Kecamatan ini mereka hidup berdampingan deng beberapa suku bangsa lain, baik sebagai penduduk asal maupun sebagai pendatang dari daerah lain, misalnya orang Donggo, Mbojo, Melayu, Bugis, Sasak dan lain-lain. Suku Dompu adalah salah satu etnis dengan populasi dengan perkirakan lebih dari 80.000 orang. Penyebaran suku ini terdapat pada 4 kecamatan yakni kecamatan Huu, kecamatan Dompu, kecamatan Kempo dan kecamatan Kilo.Suku Dompu dikenal dengan rumah adatnya yang disebut "Bale Nggampo". Rumah adat ini berbentuk segi empat dan terbuat dari kayu.
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmisi.sabda.org%2Fsuku-dompu-nusa-tenggara&psig=AOvVaw3PBoThLTy2P7dS2GQi1VFA&ust=1704802421894000&source=images&cd=vfe&opi=89978449&ved=0CBEQjRxqFwoTCPidi4vizYMDFQAAAAAdAAAAABAD , https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-suku-dompu/