Suku Bali Aga merupakan masyarakat pertama yang mendiami Pulau Dewata yang pada umumnya tinggal di kawasan pegunungan tepatnya di pedalaman dan tidak menggunakan teknologi. Dalam kehidupan sehari – hari suku Bali Aga terbiasa dengan peraturan adat istiadat yang begitu ketat. Oleh karena itu, banyak orang menyatakan bahwa Suku Bali Aga tersebut hampir serupa dengan Suku Badui.
Suku Bali Aga memiliki tradisi cukup unik yang disebut dengan Mapasah. Dimana Jenazah hanya dipasang pagar bambu bernama ancak saji. Dari arah pintu masuk kuburan, mayat-mayat itu berjejer di sebelah kiri pohon besar Taru Menyan. Sedangkan di tengahnya, terdapat tengkorak manusia yang dirangkai menumpuk. Ajaibnya, bau busuk mayat manusia itu tak tercium. Warga meyakini, aroma busuk netral oleh Taru Menyan.
https://www.suara.com/news/2023/07/01/003411/suku-bali-aga-menjaga-tradisi-leluhur-pulau-dewata , https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-suku-bali-aga-masyarakat-pertama-yang-mendiami-pulau-dewata-20ybXF9lY3a/full , https://kumparan.com/berita-terkini/mengenal-suku-bali-aga-masyarakat-pertama-yang-mendiami-pulau-dewata-20ybXF9lY3a/full
Suku Nyama Selam merupakan suku yang terdapat di Pulau Bali. Dalam laman p2k.stekom.ac.id, secara bahasa, Nyama artinya saudara, sedangkan Selam berarti Islam. Yaa memang benar, orang-orang suku Nyama Selam adalah penganut agama Islam, yang dalam kehidupan sehari-harinya mereka turut menjalankan tradisi Bali. Keberadaan suku Nyama Selam tersebut erat kaitanya dari sejarah perkembangan wilayah Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali. Di Desa tersebut memang sudah ratusan tahun, ditinggali oleh komunitas Muslim.
Meski berbeda dari segi kepercayaan , Nyama Selam dikenal hidup rukun dengan mayoritas masyarakat Bali yang beragama Hindu. Kehamornisan ini terjalin melalui tradisi Ngejot, yaitu saling membantu dan berbagi makanan saat hari raya keagamaan tiba. Ngejot dilakukan oleh umat Islam pada hari raya Idulfitri, sementara umat Hindu melakukannya dalam perayaan Galungan, Nyepi, dan Kuningan. Tradisi ini diyakini sudah ada sejak ratusan tahun silam hingga sekarang masih dipertahankan di Bali. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Nyama_Selam , https://www.detik.com/bali/budaya/d-6375434/keragaman-suku-bali-dan-nusa-tenggara-beserta-sejarahnya#:~:text=Suku%20Nyama%20Selam%20merupakan%20suku,mereka%20turut%20menjalankan%20tradisi%20Bali.
Suku Bali Majapahit adalah sejumlah rakyat Majapahit yang memilih hidup di Bali setelah Majapahit runtuh pada abad ke-15. Kerajaan Majapahit menguasai Bali pada 1343 Masehi. Bahasa yang digunakan Suku Bali Majapahit lebih mirip dengan bahasa Jawa. Mayoritas masyarakat Bali menganut kepercayaan Hindu. Adapun adat - adat yang biasa mereka lakukan seperti adat ngaben, nyepi, dan sebagainya. Yang mana hal tersebut menjadi ciri khas mereka. Termasuk dalam upacara adat, seperti tari kecak yang mana sangat kental dengan budaya Bali, dan juga sentilan dari agama Hindu. Pakaian adat yang biasa dikenakan oleh masyarakat suku Bali Majapahit adalah kebaya Bali yang biasanya digunakan oleh beberapa wanita yang menganut agama Hindu. Pakaian adat ini biasanya digunakan untuk melakukan ibadah di Pura, dengan mengikatkan tali pada lingkar pinggang dari wanita-wanita Bali tersebut.
https://www.tribunnewswiki.com/2019/07/22/suku-bali , https://beritaku.id/mengenal-suku-bali-aga-dan-majapahit-pakaian-hingga-adat-istiadat/
Suku Loloan adalah masyarakat Melayu yang telah tinggal di Bali sejak abad ke-17. Umumnya, masyarakat ini berkelompok di Kabupaten Jembrana.
Suku Loloan juga termasuk suku beragama Islam, karena kehadirannya yang mengikuti para ulama saat menyebarkan agama Islam.
Loloan di Jembrana, Bali juga memiliki ritual sebelum membangun atau membongkar rumah panggung, rumah adat suku Melayu Loloan. Ritual yang dimaksud yaitu dengan memakai boreh atau sejenis lulur dari tepung beras dan kunyit yang kemudian dioleskan ke bagaian tubuh yaitu wajah, tangan dan kaki. Jika tidak dilaksanakan ritual tersebut, dipercaya akan menimbulkan petaka untuk orang-orang yang membangun atau membongkar rumah panggung. https://bali.tribunnews.com/2020/01/18/wiki-bali-ritual-suku-melayu-loloan-sebelum-bangun-rumah-panggung-ada-petaka-jika-tak-dilakukan , https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/mengenal-21-suku-suku-di-pulau-bali-dan-nusa-tenggara-2084uqNtgHq/4Masyarakat