Raeni adalah contoh luar biasa dari seseorang yang berhasil mengatasi keterbatasan ekonomi dan stigma sosial untuk meraih prestasi akademik tertinggi. Ia berasal dari keluarga sederhana di Kendal, Jawa Tengah. Ayahnya, Mugiyono, bekerja sebagai tukang becak dan penjaga malam untuk mendukung keluarganya setelah berhenti dari pekerjaan pabrik demi mendapatkan pesangon yang digunakan untuk biaya pendidikan Raeni​

Pada 2014, Raeni lulus dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96, meraih predikat wisudawan terbaik. Foto dirinya yang datang ke wisuda bersama ayahnya dengan becak menarik perhatian publik dan menjadi simbol perjuangan pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi​

Berbekal kecerdasan dan ketekunan, semangat dan support serta doa dari orang tua yang mendorongkan raeni kepada kegigihan menuju kesuksesan, Raeni melanjutkan studinya ke University of Birmingham di Inggris melalui beasiswa. Meskipun awalnya mengalami kendala bahasa dan adaptasi, ia berhasil menyelesaikan pendidikan S2 pada 2016. Setelah itu, ia mendapatkan beasiswa LPDP untuk melanjutkan program doktor di bidang akuntansi di universitas yang sama​

Kesuksesan Raeni tidak hanya terletak pada pencapaiannya dalam pendidikan, tetapi juga pada sikap rendah hatinya. Ia kerap pulang ke kampungnya dan mengajarkan anak-anak mengaji di mushala sekitar. Ia bahkan berhasil memberangkatkan orang tuanya untuk menjalankan ibadah umrah, sebuah bukti bakti dan penghargaan atas perjuangan keluarga​

Raeni membuktikan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang dapat mengubah kehidupan. Kisahnya menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang memiliki latar belakang ekonomi terbatas, untuk tetap berjuang meraih cita-cita dengan keyakinan dan ketekunan.

Referensi: Youtube @ Trans7 Official https://youtu.be/SSSXj3bspjw?si=ZNbQgjviMnwWi_Vt