Globalisasi dan gaya hidup modern mempengaruhi dan mengubah perilaku orang yang tinggal di kota-kota besar. Salah satu implikasi perubahan perilaku manusia kota adalah terpisahnya kehidupan sosial dari lokalitas dan dimensi manusia. Lebih lanjut hal ini bisa menyebabkan kota menjadi tempat yang tidak berkesan (unmemorable) karena pengguna tidak mampu mendapatkan identitas dan makna dari memori yang dipunyainya. Riset terdahulu memaparkan bahwa memori akan ‘space’ dan ‘places’ menjadi penting karena hal tersebut dapat membantu pembacaan struktur ruang kota dan bagian-bagiannya yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar perancangan sebuah ruang kota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model dasar yang dapat dipakai sebagai acuan perencanaan dan perancangan arsitektur, dan ruang kota (urban design) yang melibatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi didapatkan dari rekaman pergerakan/mobilitas masyarakat dan memori kolektif keseharian masyarakat. Saat ini rekaman tersebut mudah didapatkan karena maraknya penggunaan media sosial (media lokatif) di gadget (handphone) yang mampu memberikan fasilitas pelacakan jejak-jejak spasial sebagai sebuah memori akan ‘space’ dan ‘places’. Dengan kondisi tersebut diharapkan jejak-jejak spatial rutinitas keseharian yang terekam dalam media sosial/media lokatif akan memainkan peranan yang penting di masa depan.
Luaran yang akan dicapai dari penelitian ini adalah terbentuknya model ‘web-based interactive map’ yang menunjukkan peta rekaman kolektif memori sebagai representasi jejak spasial dari media sosial. Peta rekaman ini akan menjadi satu repository yang menjadi dasar pengembangan ruang kota yang lebih kontekstual dan sustainable di masa depan