Linimasa diatas menunjukkan tanggal berdirinya rumah-rumah sakit yang ada di Indonesia beserta lokasi dan beberapa gambar.
SEJARAH BEBERAPA RUMAH SAKIT DI INDONESIA
Rumah Sakit Dusitra dikenal sebagai rumah sakit tertua di Indonesia. Rumah sakit ini berada di Cimahi dan merupakan peninggalan Belanda yang didirikan tahun 1887 dengan nama “Militaire Hospital”. Pada tanggal 19 Mei 1956, Kolonel Kawilarang (Panglima Territorium III/Siliwangi) menetapkan nama rumah sakit ini menjadi Rumah Sakit Dustira bertepatan dengan perayaan HUT Territorium III/Siliwangi yang ke-10. Nama tersebut diambil dari nama Mayor dr. Dustira Prawiraamidjaya, seorang dokter kelahiran Tasikmalaya, 25 Juli 1919.
Rumah Sakit ini sekarang menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit di wilayah Kodam III/Siliwangi dan sekaligus sebagai rumah sakit rujukan tertinggi karena mampu mengupayakan pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitatif yang terpadu dengan pelaksanaan kegiatan kesehatan promotif dan preventif.
Rumah Sakit PGI Cikini berdiri pada 12 Januari 1898 sebagai RS Ratu Emma (Vereniging voor Ziekenverpleging Koningen Emma Ziekenhuis Tjikini), rumah sakit ini didirikan oleh Ny. Adriana Josina de Graaf-Kooman, istri misionaris Belanda, dengan tujuan untuk merawat orang-orang sakit dari berbagai golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan dan untuk semua suku, bangsa, dan agama. Biaya pendirian rumah sakit diperoleh dari Ratu Emma, digunakan untuk membeli bekas rumah pelukis kenamaan Raden Saleh di Menteng (Huis van Raden Saleh).
Nirin Ninkeulen dari Depok menjadi pribumi pertama yang bekerja sebagai tenaga medis di RS Ratu Emma. Rumah Sakit Ratu Emma berubah nama menjadi Rumah Sakit Tjikini pada 1 Agustus 1913.
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD) terletak di DKI Jakarta, Indonesia tepatnya berada di Jl. Dr. Abdul Rachman Saleh, rumah sakit ini berada di bawah Komando Pusat Kesehatan Angkatan Darat. Rumah sakit ini didirikan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1819. Di rumah sakit ini pulalah dirintis pendidikan dokter Jawa yang dikenal dengan sebutan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen. Pada zaman penjajahan Jepang, rumah sakit ini sempat diubah nama menjadi “Rikugun Biyoiri” dengan tugas memberikan pelayanan kesehatan kepada Tentara Dai Nipon. Hingga akhirnya pada 1970, RSPAD berganti nama menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto. Hal tersebut dilakukan pihak TNI AD guna memberi penghormatan kepada tokoh TNI AD yang memiliki banyak jasa kepada prajurit yang sakit yakni mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Gatot Soebroto. Saat ini RSPAD Gatot Soebroto merupakan rumah sakit tingkat satu dan menjadi rujukan tertinggi di jajaran TNI yang memberikan perawatan kesehatan untuk prajurit TNI AD, Pegawai Negeri Sipil serta masyarakat umum.
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo atau RSCM) adalah sebuah rumah sakit pemerintah yang terletak di Jakarta Pusat, Indonesia. Selain menjadi RS pemerintah RSCM juga berfungsi sebagai RS pendidikan, salah satunya adalah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nama rumah sakit ini diambil dari nama Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, seorang tokoh perjuangan Indonesia pada masa kolonial. RSCM merupakan pusat rujukan nasional rumah sakit pemerintah dan merupakan tempat pendidikan dokter umum, dokter spesialis I dan subspesialis, perawat serta tenaga kesehatan lainnya. Situs RSCM mencatat, sejarah bermula pada 1896 Dr H.Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan kedokteran di Batavia (Jakarta), saat itu laboratorium dan sekolah Dokter Jawa masih berada pada satu pimpinan. Kemudian pada 1910, Sekolah Dokter Jawa diubah menjadi STOVIA, cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pada 19 November 1919 didirikanlah CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak saat itu penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas.
Setelah 75 tahun merdeka, akhirnya masyarakat di kawasan timur Indonesia memiliki Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) di Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. RSUP dr Johannes Leimena adalah sebuah rumah sakit umum pusat kelas B yang mulai beroperasi sejak 2020. Sesuai perintah Presiden Joko Widodo, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI) merencanakan pembangunan rumah sakit vertikal di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur. Meskipun demikian, di antara ketiganya, Malukulah yang paling siap. Pada 2017, pembangunan dimulai di lahan milik Pemerintah Provinsi Maluku seluas 4,77 hektare dengan potensi perluasan hingga 8 hektare. Nama rumah sakit ini berasal dari dr. Johannes Leimena, Pahlawan Nasional dari Maluku yang memangku jabatan menteri kesehatan selama 21 tahun berturut-turut.