Janur Kuning adalah sebuah film drama perjuangan Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979. Film yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja ini dibintangi antara lain oleh Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo dan Sutopo H.S.

Film ini menceritakan tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam meraih kembali kemerdekaannya yang direbut kembali oleh pasukan sekutu. Latar belakang yang diambil adalah di sekitar peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Tokoh-tokoh nyata yang ditampilkan di sini di antaranya adalah Soeharto, Jenderal Soedirman, dan Amir Murtono. Janur kuning adalah lambang yang dikenakan para pejuang di lengan sebagai tanda perjuangan kemerdekaan tersebut.


Free Download Film Janur Kuning Full Movie


Download File 🔥 https://bltlly.com/2xYcKh 🔥



Janur Kuning (literally Yellow Coconut Leaves) is a 1980 Indonesian war film directed by Alam Surawidjaja and produced by Abbas Wiranatakusuma. Starring Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo, and Dicky Zulkarnaen, it follows the Indonesian revolutionaries six-hour assault on Yogyakarta, under Suharto, in a show of force against the Dutch army. At the time the most expensive domestic production ever, the film's title is meant to symbolise the Indonesian people's struggle. A critical success, Janur Kuning received a nomination and two special awards at the 1980 Indonesian Film Festival. It was screened annually on 1 March between 1980 and 1998, but has since been criticised as an attempt to manipulate history and create a cult with President Suharto in the centre.

Janur Kuning was the most expensive Indonesian film up to that point, with a budget of Rp. 375 million. The cost led production to be held up for over a month when the allocated funds were unavailable.[2] It was the second domestic production to deal with the 1 March general assault, after Usmar Ismail's Enam Djam di Djogdja (Six Hours in Jogja; 1951).[3] The film's title, which refers to immature coconut leaves, is meant to symbolise the Indonesian people's struggle against the Dutch colonists.[4] In the film, fighters wear the leaves on their sleeves to show their loyalty.[4]

A scene was filmed, several minutes long, showing Sudirman meeting and hugging Sultan Hamengkubuwana IX after returning from his guerrilla campaign. According to Sutomo, the scene was cut because the censors working for Suharto's New Order disapproved of it.[5] Sudirman, sickly from tuberculosis during his guerrilla campaign, is depicted as having mystic powers: the military historian Katherine McGregor notes such an effect in one scene, where Sudirman whispers a prayer and causes the rain to fall, distracting his Dutch pursuers and allowing him to escape.[6]

Several small scenes were filmed using foreign high school students from Jakarta International School, who were brought to Yogjakarta to portray the Dutch soldiers during their midterm break from school.[7] Additional European extras were recruited from the ranks of young overland travelers from the US, Australia, Germany and other Western countries.

Janur Kuning was released in 1980. At that year's Indonesian Film Festival, Amak Baldjun was nominated for a Citra Award for Best Supporting Actor for his role in the film. Two special awards were also given at the ceremony, for Producer Supporting the People's Struggle (Producer Film yang Mengolah Perjuangan Bangsa and Hopeful Actor (Pemeran Harapan Pria).[8] It has remained well received. In an overview of Indonesian patriotic films for The Jakarta Globe, Awis Mranani wrote that Janur Kuning was "one to watch".[9]

After its release, Janur Kuning was broadcast annually on TVRI on 1 March.[10] In September 1998, four months after the fall of Suharto, Information Minister Yunus Yosfiah stated that the film was an attempt to manipulate history and create a cult with Suharto in the centre. Two other films, Serangan Fajar (Dawn Attack; 1981) and Pengkhianatan G30S/PKI (Treachery of G30S/PKI; 1984), were also affected by the decree.[11][12] Serangan Fajar portrayed Suharto as a great hero of the revolution, especially the 1 March General Assault,[13] while Pengkhianatan G30S/PKI emphasised the former president's role in destroying the 30 September Movement coup in 1965.[11] The accuracy of Janur Kuning had been questioned as early as its release.[14]

Hingga kemudian, Soeharto teringat akan kenangan serangan Belanda di Agresi Militer II yang berlangsung Desember 1948. Seiring film berjalan, Janur Kuning mengisahkan peran Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949.

Namun begitu Orde Baru tumbang pada 1998, film tersebut tak lagi jadi bahan tontonan wajib. Kala itu, film ini dianggap sebagai upaya memanipulasi sejarah dan menciptakan kultus Soeharto sebagai pahlawan di balik perebutan kembali Yogyakarta.

Sebagai sebuah produk film, Janur Kuning dianggap karya kolosal yang legendaris. Hingga berdekade-dekade usai film tersebut dirilis, Janur Kuning masih dianggap sebagai film dengan penggambaran peperangan paling detail.

Janur Kuning merupakan sebuah film drama perjuangan Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979. Film ini disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja yang dibintangi antara lain oleh Kaharuddin Syah, Deddy Sutomo dan Sutopo H.S.

Film ini merupakan film kedua tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, sebelumnya ada film Enam Jam di Jogja yang diproduksi tahun 1951. Untuk ukuran film perang Indonesia, Janur Kuning merupakan salah satu film legendaris.

Bahkan 30 tahun setelah film ini dibuat, belum ada yang bisa mengalahkan penggambaran suasana perang di film tersebut. Film Janur Kuning ketika itu melibatkan ribuan figuran, panser, tank, dan pesawat terbang.

Selama puluhan tahun film Janur Kuning menjadi tontonan wajib, tetapi pada bulan September 1998, empat bulan setelah jatuhnya Soeharto, Menteri Penerangan Yunus Yosfiah menyatakan film ini tidak lagi menjadi tontonan wajib.

Sepanjang film, salah satu hal yang mengganggu adalah terlalu dominannya peran Soeharto sebagai tokoh sentral film ini. Sosok Soeharto mengisi hampir seluruh isi film. Dalam sebuah adegan, Soeharto berjalan tujuh hari tujuh malam untuk mengkordinir pasukan.

Hal yang menimbulkan polemik lainnya adalah dalam film ini terus menerus menonjolkan peranan Soeharto dalam menggagas Serangan Umum 1 Maret 1949. Padahal dalam literatur sejarah disebutkan penggagas dari serangan ini adalah Sultan Hamengkubuwono IX.

Menurut sejarawan Asvi Warman Adam, film Janur Kuning dalam aspek sejarah sangat tidak objektif. Peran Soeharto begitu ditonjolkan, sementara sosok yang lain dikecilkan dalam film ini. Dirinya berharap film bertema sejarah lain bisa bebas dari kepentingan politik.

Kepala Bagian Operasional Monjali, Nanang Dwinarto mengungkap makna janur kuning sebenarnya digagas oleh Soeharto menjelang peristiwa Serangan Umum 1 Maret. Tujuannya, untuk membedakan pasukan perjuangan yang benar-benar ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Saat itu kan banyak penyusup dari Indonesia yang mendukung Belanda, jadi untuk membedakan ya pasukan yang benar-benar berjuang di Serangan Umum 1 Maret, untuk mempertahankan Indonesia. Janur kuning inilah yang digunakan untuk identitas," ungkapnya kepada KRJogja.com.

Bulan Agustus selalu identik dengan segala hal yang berhubungan dengan perjuangan dan kemerdekaan. Ya, hal ini seakan menyambut euforia Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Namun, di tengah pandemi seperti sekarang ini, kita memang tidak bisa merayakan dengan terlalu euforia. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah mengenang kembali jasa para pahlawan Indonesia melalui film-film bertema perjuangan.

Memang, kita tidak bisa pergi ke bioskop di tengah PPKM Darurat, namun kita bisa menonton film-film bertema perjuangan Indonesia melalui layanan streaming online yang sudah banyak tersedia. Sebab, dengan tetap di rumah saja, sudah menunjukan sikap perjuangan kita dalam memutus rantai penyebaran virus COVID-19 di Indonesia.

Terlebih lagi, dengan menonton karya-karya para sutradara Indonesia, juga turut membantu industri kreatif Indonesia untuk bangkit di tengah pandemi. Nah, berikut ini adalah 10 rekomendasi film bertema perjuangan karya sineas tanah air yang patut ditonton kembali:

Tjokroaminoto merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo.

Film ini sendiri mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia. Pada 2014, film Tjokroaminoto berhasil memenangkan tiga kategori pada Festival Film Indonesia 2015, yakni Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.

Berbeda dengan film lainnya, film bertema perjuangan Indonesia kali ini menggunakan tampilan animasi 2 dimensi. Film animasi Battle of Surabaya ini diproduksi oleh MSV Pictures, dan disutradarai oleh Aryanto Yuniawan.

Battle of Surabaya mengisahkan tentang petualangan Musa. Seorang remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan arek-arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945. Kisah dan animasi apiknya membawa Battle of Surabaya menjuarai berbagai penghargaan film ternama.

Sama seperti film Soekarno, film Kartini digarap oleh sutradara kondang Hanung Bramantyo. Film ini pertama kali dirilis pada 2017, dan Dian Sastrowardoyo ditunjuk sebagai pemeran Kartini dalam film ini.

Or so it seems at first. In practice, the film opts to instead focus on fictional(ised) personas representing the historical and very much human struggles that brought Indonesia from an oppressed past, with Mgr Soegija himself, instead of being portrayed as a big hero for many, instead guards and watches over the little heroes of everyday life that in the end defined the nation and his own ideals, making for perhaps one of the great Indonesian National Revolution films alongside the likes of Janur Kuning and Serangan Fajar, albeit in a very different way.

JAKARTA, KANALINDONESIA.COM: tvOne kembali menghadirkan film-film spesial di bulan Oktober 2021. Film spesial kali ini merupakan film perjuangan Janur Kuning yang bakal tayang pada hari Minggu, 10 Oktobwr 2021 pukul 20.00 WIB. be457b7860

Transport Processes And Unit Operations Solution Manual

FULLgraad8afrikaanshuistaalpdf

download program desktop author full 11

Mecano velo apk mediafire

PATCHED InPixio Photo Focus Pro 3.7.6646 Crackl