Laboratorium sebagai sumber belajar bagi peserta didik tidak bisa digunakan untuk kegiatan praktikum selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). Walaupun di awal semester genap, peserta didik kelas X (sepuluh) dan XI (sebelas) telah melaksanakan praktikum, namun hal tersebut dirasa masih kurang karena masih banyak kegiatan praktikum yang harus dilaksanakan.
Minimnya kegiatan praktikum di laboratorium selama pandemi Covid-19 membuat sebagian besar peserta didik masih kurang mengetahui mengenai alat-alat di laboratorium. Padahal mengenal alat-alat yang akan digunakan praktikum merupakan modal dasar agar kegiatan di laboratorium bisa berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan. Maka, di bawah ini akan dijelaskan mengenai sebagian alat di laboratorium kimia yang biasa digunakan dalam kegiatan praktikum.
Beaker glass atau gelas kimia digunakan sebagai wadah larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Walaupun terdapat skala namun alat ini bukan alat pengukur karena memiliki ralat yang cukup besar.
Sesuai dengan namanya, alat ini digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini memiliki skala dan tersedia berbagai macam ukuran. Gelas ukur tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniskus pada saat pembacaan skala. Untuk permukaan cekung dibaca pada bagian terbawah permukaan (pembacaan skala untuk cairan atau larutan tidak berwarna) dan bila permukaannya cembung, bacalah permukaan paling atas (pembacaan skala untuk raksa dan cairan atau larutan berwarna).
Sebagai tempat untuk mereaksikan zat/larutan dalam skala kecil dan sebagai tempat memanaskan zat/larutan dalam jumlah sedikit. Pada saat memanaskan larutan dalam tabung reaksi, hadapkan tabung ke arah yang berlawanan dari wajah kita atau teman.
Adapun rak tabung reaksi merupakan tempat meletakkan tabung reaksi saat digunakan dan untuk menyimpan atau mengeringkan tabung reaksi setelah dicuci.
Labu erlenmeyer bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut karena alat ini memeliki ralat yang cukup besar. Digunakan untuk tempat larutan yang akan dititrasi. Terkadang labu erlenmeyer juga bisa digunakan untuk memanaskan larutan.
Labu ukur atau labu takar termasuk alat untuk mengukur larutan secara spesifik dengan ketelitian pengukuran yang sangat tinggi. Labu ukur digunakan untuk membuat larutan dengan volume tertentu dan biasa digunakan untuk mengencerkan larutan hingga batas leher labu ukur.
Pipet merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan larutan/cairan ke tempat yang diinginkan dengan volume tertentu. Alat ini memiliki skala dan terdapat berbagai macam ukuran. Ujung bagian atas pipa atau ujung untuk menghisap cairan dibuat lebih kecil, sedangkan ujung bagian bawah dibuat runcing dengan lubang yang kecil untuk memperlambat keluarnya cairan. Dalam penggunaannya, pipet ukur digunakan bersama dengan propipet/ball filler.
Pipet volume atau pipet gondok merupakan alat ukur dengan ketelitian tinggi. Fungsi pipet volume sama dengan pipet ukur yaitu untuk memindahkan larutan/cairan ke tempat yang diinginkan dengan cara dihisap menggunakan propipet. Pipet volume hanya memiliki satu ukuran saja, tidak seperti pipet ukur dengan skala ukuran. Pada pipet volume hanya ada satu garis tanda batas volume yang melingkar pada batang bagian atas (bagian untuk mengisap) dan ujung pipa bagian bawah dibuat runcing seperti pada pipet ukur.
Propipet atau ball filler merupakan alat pengisap cairan dengan dipasangkan terlebih dahulu pada pipet. Propipet termasuk alat pelindung diri untuk memipet larutan pekat/beracun/berbahaya. Propipet memiliki tiga saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berfungsi untuk mengeluarkan udara dari gelembung. Katup simbol S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan ujung pipet akan tersedot ke atas. Katup simbol E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur atau pipet volume.
Pipet tetes merupakan pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Pipet tetes digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah sedikit. Adapun cara menggunakannya yaitu dengan memencet dan menahan bola karet pipet lalu dimasukkan ke dalam cairan. Setelah dimasukkan ke dalam cairan/larutan, bola karet pipet yang tadi dipencet lalu dilepaskan dan angkat pipet dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain.
Batang pengaduk kaca digunakan untuk mengaduk larutan atau campuran dan digunakan mendekantasi (memisahkan larutan dari padatan).
Corong biasanya terbuat dari kaca namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk membantu pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti botol reagen, labu ukur, buret dan sebagainya. Corong kaca juga biasanya digunakan untuk menyaring larutan dengan bantuan kertas saring.