Berita Terbaru - Kamis, 2 Oktober 2025
Pengawas Madrasah Dorong Guru MI Berdaya Saing Global Lewat IHT Deep Learning, KBC, dan Penyusunan RPP Terbaru
Diposting Oleh : Burhan
Pengawas Madrasah Dorong Guru MI Berdaya Saing Global Lewat IHT Deep Learning, KBC, dan Penyusunan RPP Terbaru
Diposting Oleh : Burhan
Rembang – Upaya peningkatan mutu pendidikan di madrasah terus dilakukan secara berkesinambungan. Pada Kamis, 2 Oktober 2025, dua pengawas madrasah, Burhan Effendi, M.Pd. dan Solikhun, S.Ag., M.Pd.I., hadir memberikan In House Training (IHT) kepada para guru madrasah. Kegiatan yang dipusatkan di aula MI Sabilul Muttaqin ini mengusung tema “Penguatan Kompetensi Guru melalui Deep Learning, Kurikulum Berbasis Cinta, dan Praktik Penyusunan RPP Terbaru.”
Acara tersebut diikuti oleh seluruh guru dari MI Sabilul Muttaqin dan MI Al Manar, dengan dukungan penuh dari pimpinan madrasah. Hadir dalam kegiatan, Kepala MI Sabilul Muttaqin, Ibu Anis Afidah, S.Pd.I, serta Kepala MI Al Manar, Bapak Faizin, S.Pd I. Keduanya memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya pelatihan yang dianggap sangat relevan dengan kebutuhan guru di era kurikulum terkini.
Dalam sambutannya, Kepala MI Sabilul Muttaqin, Anis Afidah, S.Pd.I, menekankan pentingnya guru terus belajar dan mengembangkan kompetensi. “Guru tidak cukup hanya mengajar, tetapi juga harus memahami strategi pembelajaran terbaru, menanamkan nilai cinta dalam pendidikan, dan mampu menyusun RPP yang sesuai dengan kebutuhan anak. IHT ini menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk terus berbenah,” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Solikhun, S.Ag M.Pd I., yang menyoroti konsep Deep Learning dalam konteks pembelajaran. Ia menjelaskan bahwa deep learning bukan hanya istilah teknologi, melainkan juga pendekatan mendalam dalam membangun pemahaman siswa. “Guru perlu membawa anak untuk berpikir kritis, reflektif, dan mampu menghubungkan ilmu dengan kehidupan sehari-hari. Inilah esensi deep learning yang akan membuat pembelajaran lebih bermakna,” tegasnya.
Selanjutnya, materi tentang Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dipaparkan oleh Burhan Effendi, M.Pd. Menurutnya, KBC adalah pendekatan pendidikan yang menekankan kasih sayang, keteladanan, dan nilai-nilai kemanusiaan. Ia mengingatkan bahwa guru bukan hanya pengajar ilmu, tetapi juga sosok yang memberi teladan akhlak dan cinta kepada murid. “Dengan cinta, guru akan mendidik dengan hati. Anak-anak tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia,” jelasnya.
Selain pemaparan teori, Burhan juga mengajari para guru dalam penyusunan RPP terbaru. Para guru diberikan panduan langsung bagaimana merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sederhana, aplikatif, namun tetap sesuai dengan standar kurikulum terbaru. Dalam sesi ini, peserta aktif berdiskusi, menyusun rancangan, dan mempresentasikan hasil kerja kelompok. Yang pada akhirnya bapak ibu guru diminta praktek membuat RPP dan hasilnya di kirim ke google drive pengawas untuk di evaluasi.
Kepala MI Al Manar, Faizin, S.Pd I., mengungkapkan rasa terima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh pengawas madrasah. Menurutnya, guru MI membutuhkan bimbingan berkelanjutan agar mampu menjawab tantangan zaman. “Pelatihan ini memberikan wawasan baru sekaligus keterampilan praktis. Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan secara rutin,” katanya.
Suasana pelatihan berlangsung antusias, para guru menunjukkan semangat tinggi untuk belajar. Dengan adanya IHT ini, diharapkan kualitas pembelajaran di MI semakin meningkat, baik dari sisi metode, materi, maupun suasana yang dibangun di kelas.
Pada penutupan kegiatan, pengawas madrasah berpesan agar guru tidak berhenti belajar dan terus berinovasi. “Kurikulum boleh berganti, tantangan zaman boleh berubah, tetapi komitmen guru untuk mendidik dengan sepenuh hati harus tetap sama,” pungkas Solikhun.
Kegiatan IHT di MI Sabilul Muttaqin ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara pengawas, kepala madrasah, dan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar. Dengan semangat deep learning, cinta, dan perencanaan pembelajaran yang matang, diharapkan madrasah mampu mencetak generasi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing. (Pen Han)