Mengenal Energi Maskulin dan Feminim Sejak Anak Usia Dini
Penulis : Khairunnisa Putri - 02 Juni 2024
Sumber : https://www.pexels.com/
Dalam diri manusia memiliki dua energi, yaitu maskulin dan feminine. Kedua energi tersebut tidak terikat oleh gender. Pria dan perempuan biasanya memiliki energi yang lebih dominan, tetapi ada juga yang dapat menyeimbangkan.
Bagaimana agar kedua energi tersebut bisa seimbang? Bagaimana cara mendidik sejak usia dini, supaya tidak terjadi penyimpangan?
Terkadang kita menjumpai ada anak perempuan yang terlalu menonjolkan sikap maskulin nya atau bisa dibilang “tomboy”, begitu juga sebaliknya anak laki-laki yang terlalu menonjolkan sikap femininnya.
Menurut Living Well Counselling Services, energi maskulin berfokus pada tindakan dan melakukan, sedangkan energi feminin berfokus pada menjadi dan intuisi kreatif. Dalam tantra, bulan dikaitkan dengan energi feminin, dingin, warna putih, elemen air, dan proses intuitif, sedangkan matahari dikaitkan dengan energi maskulin, panas, warna merah, elemen api, dan kecerdasan.
Apa penyebab anak perempuan menjadi tomboy?
Melihat ayah sebagai role model
Faktor Lingkungan
Pola Asuh Orang Tua
Bagaimana orang tua menyikapi anak perempuan yang tomboy?
Orang tua mungkin bertanggung jawab jika anak mengalami tekanan dari lingkungan luar, dijauhi, atau faktor lainnya.
Orang tua dapat menunjukkan contoh kepada anak mereka dan melibatkannya dalam kegiatan pengasuh, yang berarti mengasuh atau memberi kasih sayang (nurturing). Orang tua juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan feminim lainnya.
Begitu juga sebaliknya, kalian pasti juga pernah menjumpai anak laki-laki yang melambai, menurut psikologi anak lelaki yang kemayu bukanlah sebuah faktor alasan kelak nanti anak bisa pindah gender.
Pastinya, setiap anak anak memiliki kemampuan untuk menunjukkan sikap dan gaya hidup yang unik. Anak-anak memiliki karakter yang berbeda. Anak laki laki yang melambai atau memiliki kesan kewanitaan Sebagai orang tua, kita pasti bingung dengan anak-anak seperti ini. Terkadang, faktor-faktor yang berkaitan dengan cara orang tua membesarkan anak mereka dapat terjadi tanpa kita sadari.
Berikut beberapa cara mengatasi anak laki-laki yang bersikap kemayu :
Pengarahan tempat dan kondisi yang baik dan benar
Orang tua dan guru harus bekerja sama untuk memperbaiki jalan yang seharusnya mereka lalui. Sangat menyedihkan bahwa anak-anak laki-laki seperti ini akan terus berperilaku seperti itu jika mereka berada dalam situasi di mana mereka nyaman dengan teman-teman perempuan. Kita harus mendorong mereka keluar dari zona nyamannya.
Hargai karakter anak
Selain itu, kami tidak meminta ini untuk memperlakukan karakter yang terbentuk seperti itu. Selain itu, perlu diingat bahwa mereka mungkin memiliki perasaan yang lebih halus daripada anak laki-laki lainnya, dan belum tentu jika mereka dapat menerima apa yang dikatakan dengan baik oleh orang lain. Oleh karena itu, kita perlu menemukan cara untuk berkomunikasi dengan anak dengan baik.
Perlakuan yang adil
Orang tua dan guru harus terus bekerja sama untuk memenuhi perannya sebagai anak laki-laki dan memberikan perlakuan yang sama kepada anak-anak lain. Ini adalah metode yang tepat untuk menyetarakan gender bagi mereka, dan perlu diingat bahwa lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak.
Memisahkan kelompok yang berdampak
Selalu meminta anak laki-laki bekerja dalam kelompok yang berbeda dengan anak perempuan, jadi jangan biarkan anak laki-laki memilih bekerja dalam kelompok dengan anak perempuan. Kita harus menjaga agar anak-anak ini terpisah dari teman-teman anak perempuan se ganknya, bahkan jika kita membuat sekelompok campuran.
Dampak psikologis yang positif
Paksakan mereka keluar dari zona nyaman mereka dan tetap memberi mereka tugas yang sama seperti anak laki-laki lainnya. Anda tidak boleh mempengaruhi psikologis anak dengan cara yang tidak diinginkan. Sebaliknya, lakukanlah dengan cara yang baik dan positif.