Saking legendarisnya, kisah hidup pria yang bernama lengkap Sutan Ibrahim dan bergelar Datuk Tan Malaka ini pernah diteliti oleh sejarawan dari Belanda bernama Harry Albert Poeze dengan waktu puluhan tahun.

Tan Malaka yang lahir pada 2 Juni 1897 merupakan lulusan Kweekschool (Sekolah Guru) di Bukittinggi, Sumatera Barat. Karena kecerdasannya, Tan Malaka bersekolah di Belanda. Namun, untuk bisa bersekolah di Negeri Kincir Angin tersebut Tan Malaka harus meminjam dana dari orang-orang di kampungnya dan mendapat bantuan dari mantan gurunya juga.


Download Buku Tan Malaka Dari Pe


DOWNLOAD 🔥 https://geags.com/2y1JQn 🔥



Sewaktu hidupnya, Tan Malaka hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat dari satu negara ke negara yang lain, termasuk Rusia yang menguat menjadi Uni Soviet. Di Uni Soviet Tan bergabung menjadi anggota Comintern atau anggota Komunis Internasional. Tan Malaka sempat berselisih dengan penguasa di Uni Soviet, Joseph Stalin dan bahkan dituduh sebagai Trotskyis atau pandangan yang berbeda dengan Stalinisme.

Di masa revolusi, Tan Malaka dianggap sebagai otak dari Peristiwa 3 Juli 1946. Tan Malaka menentang hasil perundingan Republik Indonesia dengan Belanda. Saat itu, Tan Malaka menuntut Indonesia Merdeka 100 persen dari penjajah. Tan Malaka terlibat dalam Persatuan Perjuangan bersama dengan Jenderal Sudirman.

Tan Malaka kemudian terbunuh sekitar Februari 1949. Tan Malaka tewas ditembak oleh pasukan militer Indonesia tanpa adanya pengadilan di Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur pada 21 Februari 1949. Eksekutornya berasal dari Brigade Sikatan atas perintah dari petinggi militer di Jawa Timur.

Ini adalah karya Tan Malaka, seorang Pahlawan Republik itu yang paling terkenal. Di buku berjudul Madilog ini, Tan Malaka melihat kemajuan umat manusia yang haus melalui tiga tahap terlebih dahulu. Tahap pertama adalah Logika Mistika, kedua adalah filsafat, dan ketiga ilmu pengetahuan (sains).

Tan Malaka menulis tentang tukang-tukang putch yang lupa bahwa revolusi muncul dengan sendirinya dan hasil dari berbagai macam keadaan. Jika tukang-tukang putch pada waktu yang telah ditentukan oleh mereka sendiri, keluar secara tiba-tiba, maka massa tidak akan memberikan pertolongan kepada mereka saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Perlu pembaca ketahui, Tan Malaka menulis buku Dari Penjara ke Penjara ini dalam wujud dua jilid yang terpisah. Jilid pertama menuturkan tentang pergulatan Tan Malaka di penjara Hindia-Belanda dan Filipina. Sedangkan jilid kedua mencatat tentang perjalanan Tan Malaka dari Shanghai, Hongkong, sampai kembali ke Tanah Air. Nah, dalam buku ini, kedua jilid tersebut dirangkum dan digabung menjadi satu supaya memudahkan pembaca.

Buku ini ditulis sendiri oleh Tan Malaka pada tahun 1948, tujuh tahun sebelum Indonesia merdeka. Dan majalah Tempo menerbitkannya sebagai salah satu buku yang paling berpengaruh atau memberikan kontribusi bagi gagasan kebangsaan Indonesia.

Gerpolek menjadi buku yang dikonsep dan ditulis sendiri oleh Tan Malaka saat dirinya harus di penjara Madiun. Buku ini ditulis tanpa adanya dukungan informasi kepustakaan apapun karena ditulis di penjara. Tan Malaka hanya berbekal pengetahuan, ingatan, dan semangat kepemimpinan untuk tetap memikirkan kelangsungan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sekarang saat zaman sudah berganti, kata merdeka sepertinya perlahan tergerus dalam pengertian yang semu. Adanya campur tangan dari pihak asing dan kepentingan pribadi serta golongan mengalahkan semangat proklamasi.

Buku yang memuat gabungan dari tiga brosur politik dan ekonomi Tan Malaka yang saat itu beredar dengan jumlah yang terbatas. Buku ini masih relevan dibaca dan bisa menggugah kesadaran kita semua tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Tan Malaka melahirkan Madilog sebagai suatu cara baru dalam berpikir. Dengan menghubungkan ilmu bukti dan mengembangkannya dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan bangsa Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan yang ada di dunia.

Sementara itu, Soekarno menjadi penggemar teori-teori dari Tan Malaka, begitu juga dengan semua tokoh pejuang pergerakan di awal kemerdekaan Indonesia. Soekarno mendasari orasi-orasi yang hebat dengan logika yang sama.

Akan tetapi, politik tetaplah politik. Banyak tragedi yang menggeliat dan terus-menerus terjadi. Tan Malaka dan Soekarno dikenang dengan cara yang berbeda juga. Sekarang, waktunya kita mengenang kembali perjuangan dua tokoh bangsa ini dalam sebuah buku yang sama dan menarik untuk dibaca.

Tan Malaka hampir dilupakan oleh bangsanya sendiri, khususnya pada rezim Orde Baru. Setelah rezim Orde Baru tumbang, ada kebangkitan kembali tokoh dan kisah hidup Tan Malaka. Banyak buku dari dan tentang Tan Malaka diterbitkan.

Demikian artikel tentang biografi Tan Malaka dan buku-bukunya. Semoga bermanfaat ya! Dan tentu saja jika Grameds mau membaca buku-buku yang telah diulas di artikel ini, kamu hanya perlu mengunjungi gramedia.com. Sebab sebagai #SahabatTanpaBatas, kami akan selalu memberi informasi terbaik dan terlengkap untuk Grameds.

Siapa sebenarnya sosok Tan Malaka ini? Agar seluruh orang tahu siapa dirinya, Tan Malaka pun menulis sebuah autobiografi yang telah diterbitkan dalam sebuah buku berjudul Dari Penjara ke Penjara. Seperti apa buku ini? Simak reviewnya berikut ini, ya!

GH Horensma adalah guru Tan Malaka di sekolah guru yang kemudian memberikan rekomendasi pada Tan Malaka untuk melanjutkan studinya ke Belanda dengan menggunakan sumbangan dari para Engku sebanyak 50 rupiah setiap bulannya. Atas rekomendasi tersebut, Tan Malaka pun akhirnya ke Belanda di usianya yang ke-17 tahun untuk belajar di Sekolah Pendidikan Guru Pemerintah atau Rijks Kweekschool yang ada di Harlem.

Selama masa kuliahnya, pengetahuan Tan Malaka mengenai revolusi mulai muncul serta semakin meningkat, usai membaca buku de Fransche Revolutie. Usai Revolusi Rusia di Oktober 1917, Tan Malaka pun mulai tertarik untuk mempelajari mengenai Sosialisme serta Komunisme.

Kemudian, Tan Malaka mulai sering membaca buku karya Friedrich Engels, Karls Max, juga Vladimir Lenin yang kebanyakan membahas mengenai Komunisme serta Sosialisme. Sejak saat itulah, Tan Malaka pun mulai membenci budaya Belanda serta terkesima dengan masyarakat Jerman dan Amerika.

Pemikiran Tan Malaka pun semakin radikal dengan menggunakan ideologi kiri. Aksi pertama Tan Malaka ialah keterlibatannya terhadap pemogokan buruh-buruh di Sumatera. Pada tahun 1921, Tan kemudian diangkat menjadi Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI). Karena aktivitas politiknya tersebut, setahun kemudian Tan Malaka pun diusir dari Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kemudian pada tahun 1926, Tan Malaka pun melakukan penentangan terhadap pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau PKI, Tan kemudian disalahkan oleh para pendukungnya atas kegagalan dari pemberontakan tersebut.

Pada tahun berikutnya, Tan kemudian mengorganisasi suatu kelompok di Bangkok yang disebut sebagai Partai Republik Indonesia. Tujuan dari kelompok tersebut ialah untuk mengembangkan kader bawah tanah yang nantinya akan bekerja di Indonesia.

Ia adalah sosok yang cukup tertutup dan dianggap sebagai sosok yang berbahaya bagi pemerintah kolonial. Jika ingin mengenal lebih lanjut perjalanan serta kisah Tan Malaka dalam memperjuangkan kemerdekaan, kisahnya tersebut ditulis sendiri oleh Tan dalam autobiografi berjudul dari penjara ke penjara. Berikut review dan detail bukunya.

Tan Malaka menulis buku ini dalam dua jilid yang terpisah. Jilid pertama berisi pergulatan Tan Malaka di penjara Hindia Belanda serta Filipina. Sedangkan jilid kedua dari buku dari penjara ke penjara mengisahkan mengenai perjalanan Tan Malaka dari Shanghai, Hingkong lalu kembali lagi ke tanah air yaitu Indonesia. Dalam buku ini, kedua jilid tersebut telah dirangkum menjadi satu.

Meskipun tengah berada di balik jeruji, Tan Malaka masih tetap berusaha untuk mendobrak semangat perjuangan rakyat Indonesia. Bagi Tan Malaka, barang siapa yang ingin menikmati hakikat dari kemerdekaan secara utuh, maka ia pun harus ikhlas serta tulus untuk menjalani pahit serta getirnya hidup terpenjara.

Buku dari Penjara ke Penjara ini ditulis oleh Tan Malaka pada tahun 1948 lalu dan ditahbiskan oleh majalah Tempo menjadi salah satu buku yang paling berpengaruh atau buku yang paling memberikan kontribusi pada gagasan kebangsaan.

Buku Dari Penjara ke Penjara merupakan buku autobiografi yang ditulis oleh Tan Malaka sepanjang hidupnya. Pada mulanya, Tan enggan untuk menuliskan kisah hidupnya atau siapa dirinya, karena bagi Tan Malaka biarlah semangat serta pemikirannya saja yang diwariskan pada generasi selanjutnya. Namun karena paksaan dari para koleganya, akhirnya Tan Malaka pun menuliskan sejarah hidupnya dalam sebuah autobiografi ini.

Tan memilih untuk memberi judul bukunya Dari Penjara ke Penjara, karena tentu hal tersebut tidak lepas dari pergumulan hidup Tan Malaka sendiri. Sebagai seorang tokoh revolusioner, Tan Malaka memang kerap berpindah dari penjara satu ke penjara lainnya.

Di awal buku Dari Penjara ke Penjara yang ditulis oleh Tan Malaka ini, telah diberitahu bahwa kisah yang tertuang dalam buku ini tidak akan detail. Karena Tan hanya menulis yang menurut Tan penting serta dapat dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi penerusnya. Meskipun buku ini tidak berisi mengenai rincian dari detail seluruh kehidupan Tan, akan tetapi sesuai dengan tujuan Tan, buku ini tetap sarat dengan makna serta inspiratif bagi pembaca.

Buku ini mengisahkan mengenai kehidupan Tan Malaka yang begitu dinamis. Ia hidup berpindah-pindah mulai dari Belanda, Rusia, Jerman, Filipina, Singapura, Tiongkok, dan kembali ke tanah airnya. Ia berpindah-pindah demi kemerdekaan Indonesia yang tengah ia perjuangankan.

Masa kecil Tan Malaka ia habiskan di daerah Suliki atau saat ini daerah tersebut dikenal sebagai Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tan berasal dari keluarga Minangkabau yang taat, nama aslinya ialah Ibrahim anak yang cukup rajin mengaji ke masjid setiap sore, seperti kebiasaan anak-anak Minangkabau di zaman dahulu. be457b7860

Download Houseparty For Mac

iVRy Driver for SteamVR Torrent Download [hacked]

CRACK Franzis FOCUS Projects Professional 4.42.02822 Crack

Prem Ratan Dhan Payo 1 Full Movie Download Kickass Torrent

Hn Photography Smugmug Boudoir Crack