1. Leukoensefalopati multifocal progresif
Leukoensenfalopati multifaktoral progresif merupakan penyakit demielinasi yang dapat menghancurkan selubung myelin sehingga dapat merusak penghantaran impuls saraf. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat serta dapat mengakibatkan kematian dalam rentang waktu 1 bulan setelah diberikan diagnosis.
2. Toksoplasmosis
Penyakit toksoplasmosis diakibatkan oleh parasit toxoplasma gondii. Parasit jenis ini pada umumnya menyerang otak serta dapat mengakibatkan toksoplasma ensefalitis.
3. Kompleks demensia AIDS
Infeksi HIV dan dorongan aktivasi mikrofag serta mikroglia pada otak akan menyebabkan kompleks demensia AIDS pada penderita HIV.
4. Meningitis kriptokokal
Penderita HIV dapat mengalami komplikasi meningitis kriptokokal yang disebabkan adanya jamur cryptococcus neoformans. Gejala yang dapat dirasakan akibat meningitis kriptokokal antara lain sakit kepala, demam, mual, muntah dan rasa lelah.
5. Kanker yang berhubungan dengan HIV
Penderita HIV umumnya mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker, seperti:
● Sarkoma kaposi
Tumor yang biasa diderita oleh orang dengan HIV yaitu Sarkoma kaposi. Penyakit ini diakibatkan oleh virus herpes sarkoma kaposi (KSHV). Gejala yang ditimbulkan pada orang yang terkena sarkoma kaposi yaitu munculnya bintik keungu-unguan dikulit serta dapat juga mengenai organ lain diantaranya saluran pencernaan, mulut serta paru-paru-paru.
● Limfoma
Pada beberapa kasus, limfoma dapat mengindikasikan bahwa seseorang telah terkena AIDS. Limfoma ini dapat terjadi akibat terkena virus Epsten-Barr (EBV) ataupun KSHV.
● Kanker leher rahim
Salah satu tanda tanda utama AIDS pada penderita HIV adalah kanker leher rahim. Penyakit ini diakibatkan oleh human papilloma virus (HPV)
● Tumor lainnya
Jenis tumor lan yang dapat diderita oleh orang yang terinfeksi HIV yaitu Limfoma Hodgkin, karsinoma anal, serta karsinoma usus besar.
6. Infeksi oportunistik lainnya
Penderita HIV yang sudah masuk dalam fase AIDS umumnya terkena infeksi oportunistik yang diikuti gejala yang tidak spesifik, terutama kehilangan berat badan dan demam ringan. Infeksi oportunistik dapat berupa mycobacterium avium intracellulare serta sitomegalovirus. Sitomegalovirus dapat mengakibatkan kolitis sedangkan retinitis sitomegalovirus dapat mengakibatkan kebutaan (Silviati, 2021).
Sumber gambar:
https://sayaberani.org/hiv-dan-gangguan-syaraf/