Erich Fromm Dan Kritiknya Untuk Kita Semua?!
Erich Fromm Dan Kritiknya Untuk Kita Semua?!
Penulis : Lalu Imam Asy'ari - 30 Januari 2024
Embedded Files
MENULIS UNTUK INDONESIA
Erich Fromm
Erich Fromm Dan Masyarakat Modern
Erich Fromm Dan Masyarakat Modern
Erich Fromm, seorang psikoanalis dan filsuf terkemuka abad ke-20 melontarkan kritik tajamnya terhadap apa yang ia lihat sebagai penyimpangan dan patologi masyarakat kontemporer.
Fromm berpendapat bahwa manusia modern, meskipun menikmati kemajuan teknologi dan kemakmuran yang belum pernah ada sebelumnya, terjebak dalam paradoks eksistensial yang menjauhkan mereka dari kehidupan yang autentik dan bermakna.
Masyarakat Modern
Salah satu kritik utama Fromm terhadap manusia modern adalah perasaan alienasi yang meluas. Masyarakat kapitalis yang kompetitif dan berorientasi pada materi, menurut Fromm, telah mengikis ikatan sosial dan komunitas, serta memicu perasaan isolasi dan kesepian. Individu didorong untuk bersaing satu sama lain untuk status dan kepemilikan, yang pada akhirnya menghambat rasa solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.
Fromm juga mengkritik budaya konsumerisme yang merajalela di masyarakat modern. Ia berpendapat bahwa manusia telah terjebak dalam siklus keinginan tanpa henti untuk barang-barang dan pengalaman baru, dalam upaya yang sia-sia untuk mengisi kekosongan eksistensial mereka. Identitas individu tidak lagi ditentukan oleh kualitas dan kontribusi mereka, melainkan oleh apa yang mereka miliki dan konsumsi.
Kebebasan adalah nilai inti masyarakat modern, namun Fromm berpendapat bahwa kebebasan ini seringkali dangkal dan menyesatkan. Orang modern memiliki kebebasan tanpa batas dalam memilih gaya hidup dan konsumsi, namun mereka tetap terkungkung oleh norma-norma sosial dan tekanan konformitas. Takut akan ketidakpastian dan isolasi membuat banyak orang menyerahkan otonomi mereka kepada otoritas dan ideologi, alih-alih mengembangkan pemikiran kritis dan tanggung jawab individual.
Fromm membedakan antara cinta sejati, yang didasarkan pada saling menghormati, kepedulian, dan produktivitas, dengan cinta simbiosis, yang didasarkan pada ketergantungan, kebutuhan, dan manipulasi. Masyarakat modern, menurut Fromm, dipenuhi dengan bentuk-bentuk cinta yang tidak sehat ini, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan pribadi dan keintiman yang sebenarnya.
Fromm kritis terhadap kedua sistem ekonomi dominan pada masanya, yaitu kapitalisme dan komunisme. Kapitalisme, menurut dia, mendorong individualisme yang berlebihan dan eksploitasi, sementara komunisme menekan kebebasan individu dan kreativitas. Ia menyerukan pembangunan masyarakat yang berfokus pada kesejahteraan manusia, keadilan sosial, dan kerja produktif, alih-alih keuntungan dan kekuasaan.
Meskipun kritik Fromm terhadap manusia modern mungkin terdengar suram, ia tidak menawarkan gambaran tanpa harapan. Ia percaya bahwa manusia memiliki potensi untuk mengatasi keterasingan dan membangun masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Jalan keluar, menurut Fromm, terletak pada pengembangan kesadaran diri, cinta kasih universal, dan komitmen terhadap keadilan sosial. Ia menyerukan perubahan radikal dalam prioritas budaya dan struktur sosial, yang menggeser penekanan pada materi dan kekuasaan, menuju nilai-nilai seperti kreativitas, kerja sama, dan kepedulian terhadap sesama.
Kritik Erich Fromm terhadap manusia modern tetap relevan dan menggugah pikiran hingga saat ini. Masyarakat kontemporer masih dihantui oleh masalah-masalah seperti keterasingan, kesenjangan sosial, dan krisis lingkungan, yang semuanya diidentifikasi oleh Fromm sebagai konsekuensi dari cara hidup dan nilai-nilai dominan kita. Dengan merenungkan pemikiran kritisnya, kita mungkin dapat menemukan jalan untuk membangun masa depan yang lebih bermakna dan berkelanjutan bagi semua.
*Penulis: Lalu Imam Asy'ari Editor: Tim Redaksi HIMEIVERSE
KOMENTAR
Page updated
Google Sites
Report abuse