REMBANG – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Semarang melakukan uji lab dengan metode sampling terhadap produk terasi di Kabupaten Rembang baru-baru ini.
Hasilnya pun cukup mengejutkan, pasalnya 43 persen dinyatakan mengandung Rhodamin B atau pewarna tekstil.
Untuk diketahui, Balai Besar POM Semarang tengah berupaya menekan peredaran produk makanan yang mengandung bahan berbahaya. Salah satunya adalah penggunaan Rhodamin B pada terasi. Sebab, bahan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Untuk menekan hal tersebut, beberapa waktu lalu Balai Besar POM telah melakukan uji sampling terhadap produk terasi di sarana produksi dan distribusi yang tersebar di beberapa kecamatan. Empat kecamatan itu meliputi Rembang, Lasem, Sluke, dan Kragan.
Adapun sampling itu dilakukan Balai Besar POM dengan mengambil 37 sampel dari sarana produksi. Hasilnya, 16 diantaranya dinyatakan mengandung Rhodamin B. Sementara di sarana distribusi, diambil 29 sampel, hasilnya 10 diantaranya juga mengandung Rhodamin B.
Atas temuan tersebut, Kamis (4/7) Balai Besar POM Semarang melaksanakan focus group discussion (FGD) bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pelaku usaha.
Balai Besar POM Semarang akan bekerja sama dengan instansi terkait dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Rembang untuk melakukan edukasi agar pelaku usaha bisa beralih ke penggunaan pewarna makanan yang lebih aman.
”Kami mengupayakan memberikan contoh pewarna pangannya yang memang untuk terasi. Ini khusus dipakai untuk pewarna terasi,” kata Ketua Tim Komunikasi, Informasi dan Edukasi Balai Besar POM Semarang Novi Eko Rini.
Tim Penggerak PKK juga diberikan pengetahuan dan pelatihan tentang cara menguji pewarna tekstil menggunakan alat khusus.Setelah itu, mereka diharapkan bisa terjun ke wilayah masing-masing untuk memastikan keamanan terasi.
Pihaknya juga menghimbau kepada orangtua agar ikut berperan mengedukasi anak-anak ketika memilih jajanan aman.
Diantara ciri-ciri makanan atau terasi yang mengandung bahan pewarna berbahaya, kata Novi, biasanya memiliki warna mencolok atau terdapat warna titik-titik merah.
”Warna merah ada titik-titiknya kemungkinan besar mengandung Rhodamin B. Tetapi harus dibuktikan dengan uji lab. Salah satu indikatornya adalah warnanya mencolok. Karena sifat dari rhodamin B ini tidak bisa larut dengan air,” jelasnya.