Daftar Isi :
Asal Mula Internet
Internet Di Indonesia
Perkembangan Teknologi 5G
1. Asal Mula Internet
Internet adalah kata-kata yang sangat tidak asing dalam kehidupan hari ini, terlebih lagi kita sudah memasuki teknologi atau Revolusi Industri 4.0. Berikut ini adalah asal mula dari Internet.
Internet muncul kali pertama pada tahun 1969 dalam bentuk jaringan komputer yang diproduksi oleh ARPA. ARPA merupakan kepanjangan dari (Advanced Research Projects Agency) yang membangun internet dan diberi nama dengan ARPANET. dan ARPANET adalah istilah INTERNET yang saat ini kita kenal.
INTERNET merupakan kepanjangan dari Interconnected Network, yang biasa kita kenal dengan kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung dengan jaringan di dunia.
Kenapa bisa seperti itu? Ya berkat adanya Teknologi TCP/IP (1982) (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Lalu apakah TCP/IP itu?
TCP/IP merupakan protokol yang digunakan untuk proses pertukaran paket atau biasa disebut dengan istilah Switching Communication Protocol) yang digunakan untuk banyak pengguna di dunia.
Pengertian Internet Menurut Onno Purba (2005)
Internet pada dasarnya adalah suatu media yang dipakai untuk mengefesiensikan proses komunikasi yang disambungkan lewat berbagai aplikasi semacam Web, VoIP, E-mail.
*untuk istilah-istilah yang baru di dengar bisa di searching sendiri ya :).
Perbedaan Internet, Intranet dan Extranet
Intranet => merupakan jaringan internal perusahaan yang di kembangakan menggunakan teknologi dari Internet.
Extranet => merupakan jaringan intranet pada perusahaan yang membroadcast informasi yang dimiliki ke jaringan diluar intranet.
Internet merupakan sistem komunikasi di dunia atau global yang menghubungkan komputer dengan jaringan komputer di seluruh dunia.
2. Internet Di Indonesia
Dilansir dari kompas tekno, pada awal tahun 2021 Pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 Juta Jiwa pengguna. Informasinya Jumlah tersebut meningkat 15.5% atau sekitar 27 Juta jiwa apabila dibandingkan pada bulan Januari 2020 tahun lalu. Sedangkan total penduduk Indonesia saat ini yaitu 274,9 Juta Jiwa.
Kecepatan Internet di Indonesia
Dan dilansir dari Detik Mei 2021 kecepatan Internet mobile download indonesia telah meningkat menjadi 21,04 Mbps dari angka 19,61 Mbps. Dan membuat Indonesia menduduki peringkat urutan 112 dari 137 Negara.
Kominfo Memberitahu Masalah Internet Indonesia
Unsur Geografis
Internet masih bergantung pada Nirkabel
Daya Beli yang Mahal
Kecepatan Internet
Cakupan Internet
Regulasi
Sumber : https://www.awonapa.com/2021/08/dasar-tjkt-perkembangan-teknologi-5g.html
Perbedaan Jaringan 5G dan Generasi Jaringan Seluler Sebelumnya
Ada baiknya bagi kamu untuk mengetahui perbedaan dan generasi jaringan sebelum 5G. Adapun beberapa generasi jaringan yang dimaksud seperti berikut:
Generasi Pertama (1G)
Jaringan seluler nirkabel generasi pertama digunakan pada tahun 1980-an. 1G berbasis analog dan hanya mendukung panggilan suara. Perangkat telepon yang menggunakan 1G memiliki daya baterai dan kualitas suara yang jelek. Jaringan 1G juga tidak aman karena tidak dilengkapi enkripsi.
Kepadatan traffic jaringan 1G masih sangat lemah, hanya mampu menerima satu panggilan per saluran. Di samping itu, telepon jaringan 1G rentan terhadap dropped calls, yakni panggilan terputus sebelum pihak yang berbicara menyelesaikan percakapan karena alasan teknis. Saat itu, teknologi 1G memiliki kecepatan maksimum 2.4 Kbps.
Generasi Kedua (2G)
Ponsel mengalami kemajuan signifikan saat teknologi jaringan seluler beralih dari 1G ke 2G. Loncatan ini terjadi pertama kali di Finlandia pada 1991 menggunakan GSM (Global System for Mobile). Dengan kehadiran 2G, komunikasi via ponsel secara efektif berubah dari analog ke digital. Standar jaringan 2G meliputi GSM, CDMAOne (Code Division Multiple Access One), IS-136, dan PDC (Pacific Digital Cellular).
GSM merupakan standar yang paling terkenal di antara semuanya dan masih digunakan hingga saat ini. GSM menggunakan pita frekuensi antara 900 MHz dan 1800 MHz. GSM dikembangkan bersama dengan teknologi yang disebut SIM untuk keperluan identifikasi, penagihan, dan enkripsi panggilan dan pesan.
Tidak hanya itu, teknologi telepon 2G memperkenalkan layanan data seperti SMS, pesan gambar, dan MMS. Kecepatan maksimal 2G dengan General Packet Radio Service (GPRS) adalah 50 Kbps. Sementara dengan Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) kecepatan maksimum mencapai 384 Kbps dan 1.3 Mbps untuk EDGE+.
Generasi 2.5G dan 2.75G
Sebelum terjadi perpindahan drastis dari 2G ke 3G, tidak banyak orang tahu bahwa 2.5G dan 2.75G merupakan standar sementara yang menjembatani kesenjangan untuk membuat transmisi data menjadi mungkin. Walaupun dengan kecepatan rendah.
2.5G memperkenalkan teknik packet-switching baru yang lebih efisien daripada teknologi 2G. Jaringan 2G kemudian melahirkan 2.75G, ia memberikan peningkatan kecepatan tiga kali lipat. AT&T adalah jaringan GSM pertama yang mendukung 2.75G dengan EDGE di Amerika Serikat.
Generasi 3 (3G)
3G dikembangkan pada 1990-an dan disebarluaskan awal 2000-an. Jaringan 3G membawa kecepatan transmisi data lebih baik, sehingga kamu dapat menggunakan ponsel dengan cara yang lebih data-demanding seperti untuk panggilan video dan akses internet seluler. Istilah “mobile broadband” juga pertama kali diterapkan pada teknologi 3G.
Peningkatan kecepatan pada jaringan 3G disebabkan oleh penggunaan pita frekuensi yang lebih tinggi dan CDMA. Ia mampu menjalankan transmisi data dengan kecepatan hingga 2Mbps. Standar terkenal dalam 3G adalah WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) dengan kecepatan antara 384Kbps dan 2048Kbps. Autentikasi SIM untuk sistem penagihan dan enkripsi data tetap digunakan.
Generasi 4 (4G)
4G merupakan jaringan generasi keempat yang dikomersialkan pada 2010. Ia mendukung akses web seluler seperti jaringan 3G, serta layanan game, TV seluler HD, konferensi video, TV 3D, dan fitur lain yang membutuhkan kecepatan tinggi.
Kecepatan maksimum 4G ketika perangkat sedang bergerak adalah 100 Mbps. Sementara untuk komunikasi dengan mobilitas rendah, seperti bertelepon saat diam atau berjalan kaki, kecepatannya mencapai 1 Gbps.
Standar terkenal yang digunakan untuk 4G adalah LTE-A (Long Term Evolution- Advance) oleh 3GPP dan Wimax oleh IEEE. Mereka beroperasi dengan latensi antara 40 ms dan 60 ms. Soal penggunaan jaringan, kebanyakan model ponsel saat ini mendukung teknologi 4G dan 3G.
Generasi Kelima (5G)
Saat ini seluruh dunia sedang bertransisi dari 4G ke 5G. Internet 5G dikembangkan mulai 2018 di Amerika Serikat dan 2019 di Uni Eropa. Pengembangan di Eropa terus berlanjut hingga 2020, dan memasuki akhir tahun tersebut telah ada beberapa peluncuran komersial jaringan 5G.
5G merupakan antarmuka udara terpadu yang lebih mumpuni dibandingkan para pendahulunya. Internet 5G menjanjikan kecepatan data yang jauh lebih gesit, kepadatan koneksi lebih tinggi, latensi jauh lebih rendah, penghematan energi, dan sebagainya. Kecepatan secara teori yang diantisipasi dari koneksi 5G bahkan mencapai 20 Gbps per detik
Kondisi Jaringan 5G di Indonesia
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana keadaan jaringan 5G di Indonesia? Berdasarkan informasi dari Kominfo, jaringan 5G baru resmi tersedia di Indonesia mulai akhir Mei 2021. Penerapannya belum merata dan belum maksimal. Sampai saat ini hanya ada tiga provider jaringan seluler yang menawarkan internet 5G, Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.
Wilayah yang sudah bisa merasakan jaringan 5G di Indonesia belum banyak. Hanya ada sembilan daerah, yakni Jabodetabek, Bandung, Batam, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Surakarta, Denpasar, dan Medan. Coverage ini tergolong sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah provinsi dan kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
Komersialisasi internet 5G besar-besaran belum mungkin di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur yang dimiliki para penyedia jaringan seluler. Telkomsel misalnya, memiliki lebar pita 50 MHz di 2300 MHz untuk menyediakan 5G. Sementara Indosat mempunya lebar pita keseluruhan 2x22.5 MHz pada frekuensi 1800 MHz, 20 MHz dari jumlah tersebut digunakan untuk internet 5G.
Dikutip dari Kompas, menurut Hendrowijono sebagai pengamat telekomunikasi, lebar pita yang dimiliki operator jaringan seluler masih jauh dari standar ideal. Jika ingin menyediakan jaringan 5G di Indonesia secara optimal, tiap provider paling tidak harus mempunyai spektrum frekuensi selebar 100 MHz. Lebar pita tersebut juga harus berada pada satu frekuensi, bukan 50 MHz di 2300 MHz dan 50 MHz lainnya di 1800 MHz.
Selain itu, penyelenggaraan 5G berpotensi merugikan pengguna 4G. Pasalnya, operator jaringan seluler seperti Telkomsel dan Indosat menggelar infrastruktur 5G di atas 4G, dengan kata lain non-standalone. Implikasi dari infrastruktur berbagi ini adalah tidak terpenuhinya klaim bahwa jaringan 5G di Indonesia mampu memberikan kemampuan unduh dan unggah 10 kali lebih cepat dari 4G.
Kendati demikian, kamu tidak perlu khawatir tidak bisa menikmati internet 5G. Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam, Telkomsel akan terus membangun 5G secara terukur dan bertahap. Mereka memprioritaskan area padat yang sudah tidak bisa dipenuhi kebutuhannya oleh 4G atau overload.
Demikian kabar terbaru terkait jaringan 5G di Indonesia. Jika di daerahmu belum tersedia sinyal 5G, kamu harus sabar menunggu ya. Sambil memantau pemerataan 5G di Indonesia
Sumber : https://eraspace.com/artikel/post/jaringan-5g-di-indonesia-2023-tersedia-di-beberapa-kota