Batik
Karya: Melanie Fitrie Putri A.
Batik
Karya: Melanie Fitrie Putri A.
Batik merupakan suatu kerajinan yang memiliki nilai seni yang cukup tinggi dan menjadi bagian dari budaya di Indonesia khususnya untuk pulau Jawa, yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Batik juga telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Tradisi membatik merupakan warisan budaya turun menurun sehingga jika motif itu dikenali dari terkadang itu berasal dari suatu keluarga tertentu yang membuatnya. Adapun beberapa motif batik tradisional yang hanya digunakan oleh keluarga keraton yogyakarta dan keraton solo. Jenis dan motif batik tradisional sangatlah beragam, tergantung dengan filosofi daerah masing-masing.
Jenis dan motif batik juga bisa menjadi suatu ciri khas dari daerah masing-masing daerah. Motif batik juga mendapat pengaruh dari negeri lain seperti tiongkok yang mempengaruhi motif burung phoenix, dan negeri eropa yang biasanya bermotif bunga, yang pada umumnya bermotif bunga tulip. Warna batik juga ada dipengaruhi oleh negeri lain contohnya warna merah yang merupakan pengaruh negeri tiongkok. Pada zaman dahulu, wanita jawa di masa lalu menggunakan keterampilan membatik sebagai mata pencaharian. Pembuatan batik juga memiliki teknik yang berbeda yaitu teknik yang terbilang tradisional dan juga modern, untuk teknik tradisionalnya yaitu dengan cara tulis atau biasa disebut dengan batik tulis, untuk teknik modernnya yaitu dengan cara cap atau biasa disebut dengan batik cap. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat batik tulis biasanya memakan waktu 2-3 bulan sedangkan batik cap biasanya 2- 3 memakan waktu 2-3 hari. Awal mula nya batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Batik juga dapat dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna- warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap.
Seni pewarnaan kain dengan teknik perintang pewarnaan menggunakan malam atau lilin adalah salah satu bentuk seni kuno. Penemuan di Mesir menunjukkan bahwa teknik ini telah dikenal semenjak abad ke-4 sebelum masehi, dengan ditemukannya kain pembungkus mumi yang juga dilapisi malam untuk membentuk pola. Di Asia sendiri, teknik serupa batik juga diterapkan di Tiongkok semasa Dinasti T'ang. Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman kerajaan Majapahit, dan menjadi sangat populer akhir abad XVI I atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam cairan berbahan kimia untuk melarutkan lilin.