Kegiatan pembekalan diakhiri dengan asesmen untuk menentukan kelayakan peserta sebagai calon fasilitator pada program pendidikan guru penggerak. Kelayakan fasilitator ditentukan melalui indikator sebagai berikut

Pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan dan pengembangan kompetensi dalam Lokakarya Bersama. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak secara gratis. Selama pelaksanaan program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.


Download Modul 3.1 Guru Penggerak


Download 🔥 https://ssurll.com/2y4AOo 🔥



Pendidik dapat meningkatkan performa diri dalam menjadi guru yang sebenar-benarnya yang berpusat pada murid. Itu artinya, pendidik menjadi teladan dan mampu memberikan motivasi bagi murid sehingga menguatkan kemampuan untuk memberdayakan murid.

Belajar memang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Akan tetapi, konsistensi adalah sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Dengan adanya pelatihan guru penggerak, para pengajar dapat menimba ilmu kembali secara sistematis.

Pada tahap pertama seleksi, guru harus melampirkan CV, esai, dan mengikuti tes bakat skolastik. Jika sudah lolos tahap 1 maka akan lanjut ke tahap kedua dimana guru harus menunjukkan simulasi mengajar dan wawancara. Baru setelah lulus kedua tahap tersebut, pendidik dapat mengikuti pelatihan guru penggerak selama 9 bulan.

Hal ini tentu menajdi komunitas belajar baru bagi guru yang mungkin masih dapat dilakukan ketika sudah selesai mengikuti program pelatihannya. Prgram ini memungkinkan guru untuk berkolaboasi dengan lebih banyak orang.

Program guru penggerak akan membuka pendaftaran program angkatan ke-empat sekitar bulan Maret 2021 dan angkatan kelima sekitar bulan Oktober 2021. Adapun daerah sasaran dan linimasa program angkatan berikutnya bisa dilihat padalaman sekolah. penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/ pada bagian daerah sasaran.

Program guru Penggerak (PGP) terus mendorong agar guru menjadi pempimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa aman, nyaman, dan bahagia dalam pembelajaran di satuan pendidikan. PGP dirancang dengan menggunakan pendekatan andragogi dan pembelajaran campuran (blended learning) selama 6 bulan yang didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasi lapangan.

Perkenalkan nama saya Dwi Agung Suhartono, S.T., guru mapel produktif RPL SMK N 1 Bangsri Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi informasi tentang Pengambilan Keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin. Namun sebelum menguraikan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran mari kita renungkan kalimat bijak berikut ini.

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran memerdekakan murid - murid kita adalah merdeka belajar. Merdeka belajar artinya murid bebas mencapai kesusksesan, kebahagiaan sesuai minat dan potensinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari pihak manapun. Hal ini diharapkan murid-murid akan sukses dengan bidangnya masing-masing, bahagia karena sesuai dengan apa yang diinginkannya dan bertanggungjawab akan apa yang menjadi pilihannya. Dengan kata lain semua pengambilan keputusan harus berpihak pada murid, dan guru berfungsi untuk memfasilitasi, memoles bakat dan minat yang sudah ada. Proses pembelajaran di kelas, guru menyampaikan pembelajaran berdiferensiasi hal ini merupakan satu contoh keputusan yang berpihak pada murid. Menerapkan secara eksplisit maupun implisit KSE adalah wujud nyata untuk memfasilitasi dan mengasah keterampilan social smosional murid-murid kita.

Kesimpulan akhir yang saya peroleh dari pembelajatana materi ini dan keterkaitannya dengan modul sebelumnya adalah pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi atau skill yang harus dimiiki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran. Secara sadar keputusan itu akan mewarnai pola pikir dan karakter bagi murid-murid. Sekolah sebagai Lembaga yang melakukan proses transfer ilmu dan karakter selalu memberikan pelayanan kepada murid-murid tentu saja banyak pengambilan keputusan yang mewarnai kebijakan-kebijakan sekolah. Guru sebagai pemimpin pembelajaran secara sadar mengambil keputusan bijak, dengan mengedepankan regulasi kesepakatan kelas, keyakinan kelas untuk mewujudkan karakter dan budaya positif dalam kelas. Pengambilan keputusan harus bertujuan mewujudkan budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being). Suasana tersebut akan berdampak melejitkan kompetensi baik itu pendidik maupun murid. Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mindfullness) untuk menghantarkan muridnya. Murid yang cerdas dan berkarakter, menuju profil pelajar Pancasila sesuai harapan kita semua. Dalam perjalanannya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan panduan sembilan langkan pengambilan keputusan dan pengujian keputusan untuk memutuskan dan memecahkan suatu masalah agar keputusan tersebut berpihak kepada murid demi terwujudnya merdeka belajar. Pembelajaran diferensiasi merupakan salah satu bentuk merdeka belajar, karena dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kebutuhan murid terpenuhi sesuai bakat, minat dan kecenderungan gaya belajarnya. Pembelajaran kokulikuler juga salah satu implementasi untuk mewujudkan karakter pelajar Pancasila. Berbagai tema dan dimensi yang disiapkan memungkinkan murid terbiasa dengan nilai-nilai positif dan pada akhirnya menjadi pembiasaan.

Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil keputusan dengan situasi dilema etika. Namun tidak mengikuti 9 langkah pengambilan keputusan. Keputusan yang saya ambil biasanya hanya dari dua hal yang pertama sesuai dengan regulasi dan tidak merugikan orang lain. Tidak melalukan uji benar vs benar. Dalam modul ini saya belajar Langkah-langkah pengambilan keputusan dengan tepat dan akurat karena ada 5 uji benar vs benar.

MELINTAS.ID - Prakarsa perubahan merupakan salah satu tugas utama dari guru penggerak. Melalui prakarsa perubahan, guru penggerak diharapkan dapat mendorong terjadinya perubahan positif di sekolah atau lingkungan sekitarnya.

Banyaknya hal yang keliru yang diterapkan dalam dunia pendidikan kita memicu Kemendikbud untuk melakukan perubahan fundamental. Menjawab pertanyaan teman-teman guru tentang apa sih program guru penggerak itu, yang sedang booming secara nasional hingga gaungnya terasa sampai ke pelosok daerah?.

Dalam hal ini guru-guru diminta bergerak ikut menginisiasi sebuah ekosistem kebaikan dan pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Melalui Program Guru Penggerak (GP) para guru Indonesia dari Sabang sampai Merauke diajak untuk bertransformasi membuat perubahan cara pandang terhadap siswa yang diajarnya. Dimana siswa tidak dipandang sebagai objek, melainkan mitra dalam proses pembelajaran. Mereka tidak datang ke kelas sebagai gelas kosong, melainkan sudah memiliki pengetahuan dasar tentang materi yang akan diberikan guru.

Siswa perlu dipandang sebagai seseorang yang perlu kita bantu untuk tumbuh berkembang dengan layak sesuai hak asasinya. Esensi guru penggerak sendiri tak lain adalah sebuah inisiatif perubahan sikap guru dalam rangka mewujudkan transformasi pendidikan dari cara konvensional menjadi cara milenial. Lebih dari itu seorang guru penggerak akan berorientasi pada peserta didik dengan memperhatikan habituasi atau karakter pembelajaran, bukan sekedar fokus kepada angka-angka dan nilai, serta capaiannya saja.

Guru dari Sabang sampai Merauke diharapkan mau menginisiasi perubahan kecil praktik baik pembelajaran apapun itu yang ujungnya bagaimana kita bisa menghadirkan kepemimpinan pembelajaran yang benar-benar mampu berpihak pada siswa. Diakui memang ada kekeliruan dalam menerapkan kurikulum 2013 yang se-ruh dengan kebijakan guru penggerak ini. Dimana orientasi guru masih berfokus pada nilai akademik semata mengingat ada target dan tujuan pembelajaran yang perlu dicapai. Tujuan dan target memang dibutuhkan namun dalam proses mengejar hal tersebut guru perlu melakukan reorientasi dan lebih memihak kepada kepentingan siswa. Guru yang keren itu harus mampu memenuhi kebutuhan belajar semua siswa yang berbeda-beda. Ada yang siswa yang dominan kinestetik, ada juga yang auditif, tentu perlu pendekatan yang berbeda.

Hikmah yang bisa diambil adalah perubahan mindset guru, tentang bagaimana kita berpikir memperlakukan siswa dalam pembelajaran. Bagaimana membuat kesepakatan kelas efektif, menerapkan disiplin positif di kelas, tidak boleh menulis kesepakatan kelas dengan istilah hukuman, bahkan memberi hadiah pun harus dengan tata krama. Tidak boleh menjanjikan sesuatu kepada siswa, tanpa alasan jelas.

Membangun kesadaran bagaimana memperlakukan siswa dengan benar itulah yang sangat diperlukan seorang calon guru penggerak. Untuk itu, di dalam program guru penggerak diberikan modul-modul penunjang sebagai model yang bisa dimanfaatkan guru. Sebagai contoh pada modul 2.1 dan 2.2 disampaikan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran mereka.

Diakuinya agar bisa lolos seleksi calon guru penggerak memang bukan hal yang mudah, namun tidak mustahil dilalui guru. Sebagai perbandingan, untuk calon guru penggerak diberikan 10 modul yang harus dikuasai selama kurun waktu 9 bulan. Sedangkan untuk pengajar praktik lebih ekstra lagi 9 modul harus diselesaikan dalam waktu 9 hari. Namun apabila bisa dilalui dan dikerjakan dengan baik Insya Allah hasilnya keren. Karenanya Kang Deni optimis 5 calon guru penggerak wilayah Bogor yang menjadi binaannya Insya Allah mampu melanjutkan tahapan seleksi melalui pendampingan yang intensif.

Kejenuhan dalam berproses pasti ada, namun bukan berarti harus menyerah, sebab kejenuhan dalam proses belajar itu sesungguhnya merupakan Sunnatullah yang tidak perlu ditanggapi dengan sikap menyerah. Untuk itulah kehadiran pengajar praktik dibutuhkan oleh calon guru penggerak.

Pendampingan program guru penggerak berlaku lintas jenjang, karena program guru penggerak ini memang bukan membahas konten mapel per jenjang. Sebagai guru SMA, Kang Deni pun tidak mendampingi calon guru penggerak jenajang SMA. Sebab esensi guru penggerak bukanlah konten pembelajaran melainkan metode memanusiakan manusia dalam konteks pembelajaran. e24fc04721

download close up movie

download flowdia diagrams

trust wallet download for android

dj music pad download for pc

download buku logika drs. h. mundiri pdf