Puisi Cinta yang Membunuh (bahasa Inggris: tag_hash_107______________________/tag_hash_108________________) adalah film horor cerita seru Indonesia tahun 2022 yang disutradarai dan ditulis oleh Garin Nugroho. Film produksi Starvision ini dibintangi oleh Mawar de Jongh, Baskara Mahendra, dan Morgan Oey.[1] Puisi Cinta yang Membunuh tayang perdana dalam Indonesia Film Showcase di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 1 Desember 2022.

Ranum, perempuan cantik yang mudah terpikat dengan kalimat manis dan indah dari puisi. Hal inilah yang membuatnya jatuh cinta pada laki-laki bernama Hayat. Mulanya, kehidupan cinta Ranum berjalan lancar dan bahagia. Suatu ketika, muncul sosok pria lain bernama Rendy yang kemudian menggoda Ranum dengan menunjukkan kepiawaiannya dalam memasak dan bersilat lidah. Suatu hari, Rendy dibunuh ditusuk dengan pisau di dapur.


Download Film Puisi Cinta Yang Membunuh 2023


Download Zip 🔥 https://urlin.us/2y7OvV 🔥



Dengan benang merah pada depresi dan fenomena supernaturalnya, sayang sekali penceritaan dalam film thriller perdana Garin Nugroho ini terlihat kacau. Belum lagi dengan arc Ranum yang penuh plot hole dan subplot terkait Anna yang tidak konsisten pada build-up membuatnya semakin memusingkan.

Seketika film Garin ini jadi berbahaya. Menyorot gagasan bahwa tindak kriminal, aksi pembunuhan, bisa dipandang sebagai suatu perwujudan puitis. Jikalau gagasan ini dibicarakan dalam suatu diskusi umum, mungkin memang sinting, Nyeleneh. Tak dapat diterima. Mana ada yang mau disuruh melihat perbuatan keji sebagai karya berbudaya. Namun tempat Garin membicarakan ini adalah film. Sendirinya adalah seni. Toh, Garin bukan sutradara pertama yang menyoroti cahaya begini kepada soal perilaku kekerasan. Perbandingan terkini yang lantas melintas di kepalaku adalah Lars von Trier yang tahun 2018 lalu membuat film The House That Jack Built. Diceritakan di situ Jack menganggap pembunuhan yang ia lakukan sebagai kegiatan seni rupa. Jack membuat berbagai karya dari mayat-mayat korbannya. Mulai dari dompet, hingga, ya rumah. Film garapan Lars tersebut menyorot dari perspektif Jack saat dia berdialog dengan kepalanya sendiri perihal pembenaran atas seni yang ia ciptakan. Mengangkat diskusi soal kriminal dan seni dari sana. Memang, cara berceritalah yang pada akhirnya menentukan. Garin yang tentu saja paham akan hal tersebut, menggunakan kekhasannya sendiri untuk mengangkat diskusi. Bahasan soal trauma, gaya teater (dramaturgi), dan kali ini membalut cerita dengan tema duality dan menjadikan protagonisnya simpatik di tengah-tengah itu semua.

Seperti diberitakan sebelumnya, adegan lesbian tokoh Deren terlihat pada menit ke-26 hingga ke-28 film Puisi Cinta yang Membunuh. Deren yang merupakan salah satu dosen Ranum terlihat saling menggoda Ellen (Izabel Jahja) yang sedang mandi di bathub. Keduanya kemudian saling bertatapan, dan tampak siluet berpelukan.

PUISI CINTA YANG MEMBUNUH merupakan film layar lebar bergenre thriller yang diproduksi oleh Starvision Plus. Garin Nugroho sebagai sutradara memilih Mawar Eva de Jongh, Baskara Mahendra, Morgan Oey dan lainnya sebagai pemeran yang membintangi film ini.

Film ini akan segera tayang pada 5 Januari 2023 ini merupakan hasil cerita dari buku kumpulan puisi Adam, Hawa dan Durian karya sang sutradara. Film ini akan menampilkan cerita misterius dan adegan-adegan yang cukup kejam. Penasaran? Yuk intip dulu potret para pemainnya.

Seperti sebuah kumpulan puisi, film ini baru terasa bisa dipahami bila kalian menontonnya dengan fokus dan memahami pesan utama alias the bigger pictures yang mau disampaikan oleh Garin Nugroho di film ini.

Sejujurnya gue cukup kaget, untuk ukuran film komersil, ini terasa sangat eksperimental dan surealisme banget. Gue ngebayangin kalo penonton awam nonton film ini bakalan kaya gimana reaksinya karena kebingungan.

Adegan-adegan brutal pembunuhan-pembunuhan di awal menampakkan pemahaman Garin akan pakem horor slasher dan sureal. Kamera banyak bergerak, selayak pakem kamera film horor. Ini wilayah baru bagi Garin, dalam rentang kekaryaannya yang telah lebih dari 40 tahun.

Selain dari buku puisi, Garin juga terinspirasi dari fenomena masyarakat tentang trauma healing, berbagai bentuk kekerasan ekstrem, dan mitos tenaga supernatural, maupun budaya populer di komik, film, serta radio yang membawakan kisah mistis dan horor.

"Film ini menggabungkan fenomena dunia tak terlihat dan terlihat serta aspek rasional dan mistik yang hidup dan menghidupi masyarakat Indonesia. Tak hanya horor, film ini juga mengandung unsur thriller dan drama karena berpusat pada perwujudan cinta manusia serta upaya manusia yang selalu memiliki trauma sekecil apapun yang harus disembuhkan," tutur Garin, Rabu 4 Januari 2023.

Menurut Garin, kisah horor di film "Puisi Cinta yang Membunuh" merepresentasikan tentang tenaga supernatural pada tubuh manusia. Selain itu, ada juga unsur kekerasan yang menjadi sumber dari teror dan horor hidup manusia.

Untuk menggarap "Puisi Cinta yang Membunuh", Garin berkolaborasi dengan Azhar Kinoi Lubis sebagai co-director. Sebelumnya, Garin menggandeng Azhar saat mengerjakan film "Opera Jawa" (2006) dan "Soegija" (2012).

JAFF 2022 menegaskan satu hal: jangan remehkan horor. Betapa genre yang kerap dipandang sebelah mata serta dianggap rendahan ini amat sulit dibuat. Hasil buruk menanti bila tak dibarengi cinta kepadanya. Apalagi saat si pembuat merasa perlu menaikkan kelas horor ke ranah yang lebih artsy (dari situlah muncul istilah "elevated horror"). Selepas Ismail Basbeth dalam Potret Mimpi Buruk, giliran sang mentor, Garin Nugroho, jatuh di lubang yang sama.

Menulis naskah berdasarkan buku kumpulan puisi Adam, Hawa, dan Durian buatannya, sekaligus menyutradarai bersama Azhar Kinoi Lubis selaku co-director, Garin meleburkan Carrie dan Suspiria, kemudian menyuntikkan kekhasan estetikanya, yang alih-alih sebuah keliaran berkesenian, kali ini lebih nampak seperti parodi untuk karya-karya sang sineas.

Ranum (Mawar de Jongh) mengambil sentral penceritaan. Seorang siswi sekolah busana yang terjebak di tengah rangkaian pembunuhan. Ranum juga mengikuti kelas memasak, di mana seorang chef (Morgan Oey) yang menjadi pengajar, terus merayu bahkan melecehkannya. Sang chef adalah korban pertama. Dia tewas pada acara perayaan ulang tahun kekasihnya (Fergie Brittany). Acara tersebut mengambil tema Halloween. Para tamu memakai kostum ikon-ikon horor dari Pinhead hingga Freddy Krueger, sedangkan lagu Happy Birthday dibawakan memakai aransemen metal. Garin bak berteriak, "Lihat! Saya membuat film horor lho!".

Atas nama eksplorasi, Garin membuang banjir darah di babak pertama, lalu berulang kali mengubah arah filmnya. Memasuki babak kedua, timbul romansa antara Ranum dan seorang penulis puisi (Baskara Mahendra). Sisi psikis Ranum, terutama yang berkaitan dengan trauma, coba digali. Ayu Laksmi memerankan kerabat Ranum, yang menceritakan masa lalu si gadis kepada konselor (Raihaanun). Si konselor pun menyimpan trauma yang turut ia bagikan. Saya malah berharap menonton road movie yang dibintangi Ayu Laksmi dan Raihaanun. Keduanya amat cair berbagi rasa.

Tuturannya sama sekali tidak baru. Sudah banyak film mengangkatnya, termasuk horor. Saya membicarakan horor arus utama, bahkan slasher, yang lebih berhasil menghantarkan pesan tanpa perlu memaksakan diri "naik kasta". Puisi Cinta yang Membunuh bukan eksplorasi, melainkan sebatas satu lagi bentuk pandangan rendah akan horor. Jika ada yang terbunuh, itu adalah kepercayaan penonton pada karya Garin Nugroho.

PIKIRAN RAKYAT - Film "Puisi Cinta yang Membunuh" mulai tayang di bioskop pada Kamis, 5 Januari 2023. Film ini merupakan hasil adaptasi dari kumpulan puisi bertajuk Adam, Hawa, dan Durian karya sang sutradara, Garin Nugroho.

Membintangi film ini bagi Baskara Mahendra merupakan pengalaman tak terlupakan. Apalagi, film ini merupakan genre baru Garin Nugroho yang selama ini dikenal sebagai salah satu sutradara terbaik Tanah Air.

"Salah satu yang menarik pastinya terus-terusan aku dapat kesempatan ngobrol sama Mas Garin. Ini suatu pengalaman yang sangat berharga buat aku karena aku bisa banyak bertukar pikiran untuk film," kenangnya.

Seorang gadis tengah berada di sebuah ruangan. Warna dominan putih, merah, dan kuning. Ia melakukan monolog, membaca puisi dengan tatapan yang bisa berarti sejumlah makna. Itulah adegan awal film Puisi Cinta yang Membunuh. Sebuah sajian visual yang mengagumkan.

Rupanya baris-baris puisi tak hanya bisa membuat si pembacanya melambung atau berkelana ke alam imajinasi, baris-baris puisi juga bisa membuat kehidupan seseorang penuh darah. Sebuah premis yang menarik dan tak biasa dari tangan Garin Nugroho.

Film Puisi Cinta yang Membunuh disebut-sebut merupakan karya pertama Garin di ranah horor-thriller. Namun sebenarnya Garin pernah menggarap Setan Jawa, sebuah film dengan nuansa mistis tentang pesugihan kandang bubrah.

Sama ketika menyaksikan Setan Jawa, ada perasaan tak nyaman hadir selama menonton Puisi Cinta yang Membunuh. Namun faktor tak nyaman ini bukan karena ketakutan akan wujud-wujud mengerikan. Bukan juga banjir darah dan teror menyeramkan yang ada di berbagai adegan di film ini. Melainkan alur cerita yang melompat-lompat, tak beraturan, dan tak menyatu, seperti puzzle yang kepingan-kepingannya raib, tak bisa ditemukan.

Liputan6.com, Jakarta - Mawar Eva de Jongh selama ini dikenal selalu memerankan tokoh protagonis yang tidak terlalu banyak menampilkan emosinya dan hampir selalu tampil cantik. Hal itu membuatnya berusaha keluar dari zona nyamannya dalam berakting lewat film Puisi Cinta yang Membunuh.

Di film yang disutradarai sineas legendaris Indonesia, Garin Nugroho itu, Mawar berperan sebagai psikopat. Tak hanya itu, ia juga memerankan dua tokoh sekaligus. Mawar menyebut sangat senang dapat memerankan tokoh antagonis tersebut.

Keduanya bak sosok yang berbeda. Ranum dengan kebaikannya dan Ranting yang penuh dendam. Meski memerankan tokoh antagonis wanita berusia 21 tahun ini mengatakan tak ada yang tertinggal dari Ranting di kehidupan aslinya. Ranting hanyalah sosok dalam film. 006ab0faaa

travel agent

frozen double trouble

edm song download 320kbps pagalworld

i never see any god like you mp3 download

download purchase order format in word