Eka menyajikan kisah seorang perempuan yang bernama Dewi Ayu. Dewi Ayu adalah seorang wanita yang sangat cantik, tapi kecantikannya tersebut bukan sebagai sesuatu yang menguntungkan, melainkan membawa malapetaka bagi dirinya beserta keturunannya.

Oleh karena kecantikan Dewi Ayu, dirinya menjadi seorang pelacur bagi para tentara Belanda dan Jepang. Dewi Ayu adalah seorang pelacur ternama yang bayarannya mahal dan sangat dicari oleh para pelanggannya.


Download Cantik Itu Luka Pdf


Download Zip 🔥 https://urllie.com/2y2MMJ 🔥



Hasil dari pekerjaannya sebagai seorang pelacur, Dewi Ayu memiliki 4 orang anak perempuan yang tidak diketahui pasti siapa ayahnya. Anak pertama, anak kedua, dan anak ketiga Dewi Ayu tak kalah cantik dengan ibunya. Namun, anaknya yang keempat nampaknya memiliki nasib yang bertolak belakang dengan nasib ibu dan ketiga kakaknya.

Dewi Ayu adalah seorang wanita berusia 51 tahun ketika ia meninggal, kini tidak tahu bagaimana cara untuk menghitung usianya. Dewi Ayu dulunya adalah seorang pelacur yang memiliki rupa sangat cantik, pelacur yang paling dicari-cari para tentara Jepang dan Belanda sejak masa perang.

Kecantikan Dewi Ayu memang adalah sebuah malapetaka yang menimbulkan kutukan baginya, dan bagi anak-anaknya. Selain menjadikannya seorang pelacur, kutukan lainnya yaitu semua anak perempuan yang dilahirkan Dewi Ayu akan mengalami patah hati tiada henti.

Meski ketiga anak perempuannya memiliki rupa yang cantik, itu tidak menjadikan mereka kebal akan kutukan tersebut. Alamanda, anak pertama Dewi Ayu dipaksa untuk menikah dengan seorang Jenderal yang tidak pernah ia cintai. Sebab, Alamanda hanya mencintai seorang lelaki bernama Kamerad Kliwon yang merupakan seorang komunis sejati.

Anak ketiga Dewi Ayu yang bernama Maya Dewi menikah dengan preman paling kuat yang ada di Kota Halimunda. Preman itu pernah bersetubuh dengan ibunya, walaupun memang hampir semua orang yang ada di Kota Halimunda pernah bersetubuh dengan ibunya yang adalah pelacur paling cantik. Meski begitu, fakta tersebut adalah fakta yang menyakitkan.

Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberinya nama si Cantik.

Selain menceritakan mengenai sudut pandang yang tidak biasa akan kecantikan yang dimiliki oleh seorang wanita, buku ini juga memiliki alur waktu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya. Mulai dari saat pendudukan Belanda dan Jepang yang menguasai Indonesia terutama di pulau Jawa, lalu berganti pada masa-masa ketika Indonesia meraih kemerdekaan, hingga peristiwa yang kamu kenal sebagai G30S PKI.

Novel Cantik itu Luka termasuk dalam novel genre fiksi sejarah, yang disisipkan cerita realisme tentang sejarah. Novel ini menceritakan tentang masa kolonial atau penjajahan, saat seorang perempuan dipaksa untuk menjual diri. Perempuan tersebut memiliki 3 anak cantik, dan ia berharap anak yang terakhir memiliki wajah yang buruk rupa. Akhirnya anak terakhir lahir seperti yang ia harapkan, dan diberikan nama Cantik.

Cantik itu luka merupakan novel pertama yang menjadi karya Eka Kurniawan, setelah sebelumnya menulis buku Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis.Cantik itu luka merupakan novel beraliran realisme magis yang berlatar sejarah perjuangan pra kemerdekaan dan pasca kemerdekaan bangsa Indonesia. Buku ini menguak perempuan yang dijadikan objek seksual bagi laki-laki. Sampai saat ini buku cantik itu luka sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa seperti Jepang, Inggris, dan Malaysia.

Adapun latar tempat dari novel ini yaitu Kota Halimunda merupakaan kota fiksi ciptaan Eka Kurnkiawan. Diceritakan juga dalam novel tersebut bahwa Dewi Ayu dianugrahi kecantikan dan kedewasaan berpikir diatas wanita seumurannya, hal ini membuat Dewi Ayu sangat menonjol dalam berbagai hal. Keputusan pertama yang membuat orang-orang terkejut adalah keputusan Dewi Ayu ingin menikahi Mak Gendik yang merupakan lelaki tua sebatang kara.

Keputusan ini dilatarbelakangi karena Mak Gendik tidak lain adalah kekasih hati dari Mak Iyang yang merupakan nenek dari ibu Dewi Ayu sendiri. Hal ini dilakukan karena Dewi Ayu ingin mencoba mengobati sakit hati dari Mak Gendik yang dilukai oleh kakeknya sendiri, ternyata kecantikan Dewi Ayu tidak mampu membuat Mak Gendik melupakan Mak Iyang. Justru Mak Gendik menyimpan dendam kepada keturunan Dewi Ayu dengan cara yang tidak pernah Dewi Ayu bayangkan sebelumnya.

Selama ia menjadi pelacur, Dewi Ayu telah melahirkan empat anak perempuan yang tidak jelas asal-usul ayahnya. Ketiga anaknya mewarisi wajah cantik dirinya. Tapi, ia merasa mengaush tiga anak cantik itu sangat merepotkan.

Dalam novel ini, Eka mencoba menggambarkan masa kolonial di mana perempuan dipaksa menjadi pelacur. Eka berhasil menguak semua masalah saat itu, mulai dari pergundikan sampai pelacuran yang tersistem. Dengan gaya bahasa yang lugas, jernih, dan terselip kosakata nakal, Eka juga mencoba mengungkapkan bahwa kecantikkan pada masa kolonial hanya menjadi mimpi buruk bagi seorang wanita. Wanita hanya menjadi pemuas dan pelayan seks para laki-laki, terutama bagi tentara dan para tuan-tuan kaya saat itu. Sebaliknya melalui tokoh Alamanda, Nurul Aini, dan Rengganis, bagi laki-laki yang tak punya daya, harta, dan kekuasaan, wanita cantik hanya membawa luka yang mendalam bagi mereka. Melalui tokoh si Cantik, Eko mencoba mendekontruksi makna cantik di mana kenikmatan seks tidak hanya dipadat melalui wajah cantik semata. Novel ini mencoba menyebarkan fakta bahwa wajah buruk rupa juga bisa membawa laki-laki pada kenikmatan dan kepuasan seks yang luar biasa, tak kalah dengan wanita cantik pada umumnya. Selain itu, kelebihan novel ini adalah penggambaran setting dan tokoh yang cukup jelas

Kendati demikian, harus diakui kalau alur cerita yang dikembangkan ternyata punya bobot. Konflik batin dengan desir psikologis tokoh-tokohnya dan makna filosofis yang ingin disampaikan tampak jelas kalau tersirat dari judulnya. Setidaknya, lewat novel ini, ia seperti hendak bertanya; apa sih cantik itu? Lebih dari itu, satire atas berbagai peristiwa yang terjadi di negeri ini juga dikemas dengan olok-olokan yang halus namun cukup mengena. Sehingga, membaca novel ini, kita seperti melongok sejarah negeri kita di masa lalu dan masa kini dengan kebobrokan moral yang cukup akut, seperti soal kejamnya sebuah kekuasaan (rezim), keculasan politik, ekonomi serta masalah pelecehan seksual terhadap kaum hawa.

Tersebutlah Dewi Ayu, sebagai seorang keturunan Belanda di zaman kolonial jadi wanita yang harus melayani nafsu seks tentara-tentara Jepang, karena ia kebetulan berwajah ayu. Namun kecantikan wajahnya, ternyata tak berpihak padanya untuk hidup bahagia sebanding dengan anugrah wajah ayu yang dimiliki. Justru, ia bernasib tragis. Seperti nasi telah jadi bubur, selepas merdeka, ia tetap jadi pelacur meski ia diakui sebagai pelacur idola di sebuah kota yang bernama Halimunda. Kehidupan itu dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak perempuan, yang semuanya cantik.

Meski novel Cantik Itu Luka ini bisa dikata cukup cantik, tetap tak lepas dari luka. Jika ada luka, hal itu tak lain soal estetika yang diusung. Pengarang tampaknya sama sekali tak perduli pada pakem dan tetap bersikeras untuk membuat inovasi baru. Hanya sayangnya, ia kurang cermat. Tak salah kalau dalam novel ini kita akan menjumpai fakta sejarah yang tak sepenuhnya lurus, logika yang dipermainkan dan absurditas yang tak masuk akal karena novel ini tak lepas dari nuansa horor.

Saat kembali dalam keadaan hidup, Dewi Ayu menemukan putri bungsunya sedang duduk di teras rumah, hari itu adalah pertemuan pertama mereka berdua. Ialah Si Cantik, anak keempat Dewi Ayu yang dilahirkan beberapa minggu sebelum kematiannya. Namun, Si Cantik tak secantik ketiga anak Dewi Ayu lainnya. Gadis itu berkulit hitam, buruk rupa, dan terlihat seperti monster.

Maka dari itu, Cantik Itu Luka, seperti judulnya, mengandung makna perwujudan kehidupan wanita masa penjajahan. Pesannya hadir pada setiap konflik yang dialami Dewi Ayu, Si Cantik, Ma Gedik, Krisna, dan seluruh tokoh yang ada dalam novel. Intinya, punya paras cantik tak bakal jauh dari luka, luka yang dialami oleh semua tokoh tentunya.

Di akhir masa kolonial, seorang perempuan dipaksa menjadi pelacur. Kehidupan itu terus dijalaninya hingga ia memiliki tiga anak gadis yang kesemuanya cantik. Ketika ia mengandung anaknya yang keempat, ia berharap anak itu akan lahir buruk rupa. Itulah yang terjadi, meskipun secara ironik ia memberikan nama Si Cantik.

Rasanya jika kita bisa memilih untuk terlahir dengan wajah seperti apa, kita semua akan memilih untuk terlahir dengan wajah yang cantik dan juga tampan, karena dengan memiliki wajah yang menarik kita merasa akan mendapatkan hal-hal baik selama menjalani hidup.

Dikarenakan putri-putrinya telah mewarisi kecantikan yang dimiliki oleh Dewi Ayu sejak mereka kecil, banyak orang yang menanti-nantikan ketika anak Dewi Ayu tumbuh menjadi wanita dewasa dan siap untuk dinikahi.

Dewi Ayu pun menjadi kesal melihat kehidupan putri-putrinya yang selalu bersinggungan dengan laki-laki, bahkan dengan sengaja memanfaatkan kecantikan yang mereka miliki untuk menggoda dan mematahkan hati para lelaki yang mendekati mereka.

Selain menceritakan mengenai sudut pandang yang tidak biasa akan kecantikan yang dimiliki oleh seorang wanita, buku ini juga memiliki alur waktu yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembacanya.

Saat masih berusiaremaja, Dewi Ayu harus mengalami peristiwa yang memilukan sebab saat itutentara Belanda menguasai Halimunda. Neneknya mati dalam kapal yangditenggelamkan oleh tentara Jepang. Kemudian Kakeknya terpaksa harus bergabungdengan tentara KNIL, sejak itu ia tak pernah kembali. Dewi Ayu menjadi tahananprajurit Jepang, di penjara Bloedenkamp.

Cantik, semua hanya tentang cantik. Perempuan dalam novel Eka maupun kehidupan nyata diciptakan sebagai pemuas pandangan dan fantasi laki-laki, jika tidak memenuhi standar kecantikan yang juga dibuat oleh laki-laki, kamu akan dianggap lebih rendah dari manusia. ff782bc1db

download binutils rpm

play free texas holdem poker online without download

chrome remote desktop msi download

download teks pancasila

download vu fee voucher 2023