PENGANTAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN tanpa diikuti tekad untuk belajar secara otodidak dan mengembang- kan apa yang telah diperoleh tersebut menjadi bahagian dari kompe- tensi diri secara akademik. Apa yang membedakan buku Pengantar Sosiologi Pendidikan ini dengan buku (Pengantar) Sosiologi Pendidikan, baik berupa terjema- han maupun karangan penulis Indonesia sendiri, yang telah beredar di Indonesia selama ini? Pertama, buku ini ditulis oleh seorang yang belajar sosiologi semenjak dari S-1, S-2, sampai S-3. Sebab dari be- berapa buku yang beredar dipahami bahwa perspektif sosiologisnya belum begitu kelihatan, khususnya buku yang ditulis oleh penulis In- donesia. Oleh sebab itu, buku ini mencoba mengembalikan sosiologi pendidikan kepada kerabangnya, yaitu salah satu cabang dari disiplin sosiologi. Pembeda berikutnya adalah buku ini mencoba mengako- modasi kesemua tingkatan analisis sosiologi yang ada, yaitu baik mi- kro sosiologi maupun makro sosiologi. Selanjutnya, buku ini berbeda dengan beberapa buku yang telah beredar karena pembahasan lebih dalam tentang pendidikan sebagai kapital, topik yang jarang disen- tuh. Pembeda selanjutnya adalah penjelasan dan contoh dari topik bahasan merujuk pada fenomena dan realitas yang terjadi di Indo- nesia. Terakhir dan dipandang sangat penting adalah penggunaan teori-teori sosiologi pendidikan kontemporer dalam mendiskusikan tema-tema klasik sosiologi politik seperti sosialisasi, ruang kelas, kurikulum, dan guru. Buku ini hadir ke hadapan pembaca, karena adanya dukungan dari Drs. H. Zubaidi, Direktur Prenada Media, penulis dimotivasi un- tuk menulis apa yang diajarkan kepada mahasiswa dan diberi kesem- patan untuk menerbitkannya. Oleh karena itu, ucapan terimakasih yang tulus ditujukan pada beliau. Juga tidak lupa diucapkan terima kasih pada A. K. Anwar, Jefryandi, dan tim editor yang telah me- meroses naskah menjadi buku. Buku ini didedikasikan kepada semua guru penulis ketika masih sekolah dulu, yaitu di SD No. 6 Tanjung Tiram Batu Bara, SMP Nege- ri Labuhan Ruku Batu Bara, dan SMA Negeri 2 Bukittinggi. Buku ini juga didedikasikan kepada semua dosen penulis ketika kuliah di S-1 vi

bab 1 PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN A. PENGERTIAN SOSIOLOGI Batasan suatu kajian ilmu sangat perlu untuk dipahami. Karena melalui batasan tersebut kita dapat menentukan ruang kajian suatu bidang keilmuan dengan bidang keilmuan lainnya. Namun pekerjaan tersebut tidaklah gampang, termasuk membuat batasan sosiologi. Karena sudut pandang dalam membuat batasan suatu kajian ilmu dapat berbeda-beda. Oleh sebab itu, dapat dipahami mengapa misal- nya, para ilmuan memberikan pengertian atau membuat deinisi ber- beda antara satu dengan lainnya. Karena membuat batasan itu diper- lukan, meskipun dipahami bahwa membuatnya tidak mudah, maka bagian pertama buku ini kita meletakkan suatu persamaan pandan- gan dan pemahaman tentang pengertian sosiologi, yang selanjutnya akan mempengaruhi kita dalam melihat realitas pendidikan dalam sudut pandang sosiologi. Melalui penelusuran berbagai literatur tentang berbagai buku teks sosiologi, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa asing, kita mengambil posisi dengan memperbincangkan dua buku teks yang ada, yaitu masing-masing ditulis oleh David B. Brinkerhoft dan Lynn K. White serta Paul B. Horton dan Chester L. Hunt. Berikut dua pendapat berbeda dari para sosiolog tersebut tentang pengertian sosiologi.


Download Buku Sosiologi Pendidikan Pdfl


Download Zip 🔥 https://tinurll.com/2xZnTm 🔥



PENGANTAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN 1. terdiri dari berbagai/banyak bagian atau komponen, 2. bagian-bagian dari sistem berjalin-kelindan satu sama lain dalam hubungan saling ketergantungan, 3. suatu keseluruhan atau totalitas menunjuk pada kompleksitas hubungan yang harus dipahami secara holistik. Sementara konsep interaksi, seperti telah dipahami sebelumnya, sebagai tindakan yang terjadi paling kurang antara dua orang yang sa- ling mempengaruhi perilakunya. Dari deinisi tersebut maka hubun- gan persahabatan dan keluarga, misalnya, merupakan masyarakat. Berbeda dengan deinisi Horton dan Hunt yang lebih menekankan pada aspek ruang dan kuantitas, Berger lebih menekankan pada as- pek kualitas dan konstruktif. Setelah dijelaskan tentang 2 deinisi yang berbeda tentang so- siologi, di mana posisi kita dalam melihat pendidikan? Posisi kita di sini adalah menggabungkan dua deinisi di atas. Dengan cara itu, kita melihat sosiologi sebagai studi ilmiah tentang masyarakat yang di dalamnya terdapat proses interaksi sosial. Dengan deinisi seperti itu, kita akan melihat interaksi interpersonal seperti interaksi sosial antara Karta dan Guritno di atas, interaksi antara individu dan ke- lompok seperti antara guru dan para murid di kelas, interaksi antar kelompok (masyarakat) seperti peristiwa perkawinan yang melibat- kan dua keluarga besar. Dengan kalimat lain, posisi kita berada an- tara tataran sosiologi mikro dan makro serta antara realitas objektif (eksternal) dan realitas subjektif (internal). B. PENGERTIAN PENDIDIKAN Pengertian pendidikan, secara sederhana, dapat merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewa- sakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari penger- tian kamus terlihat bahwa melalui penidikan: satu, orang mengalami 8

BAB 1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan pengubahan sikap dan tata laku; dua, orang berproses menjadi de- wasa, menjadi matang dalam sikap dan tata laku; tiga, proses pende- wasaan tersebut dilakukan melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut juga dipahami bah- wa pendidikan merupakan proses, cara, dan perbuatan mendidik. C. PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN Sosiologi pendidikan dapat dideinisikan dengan 2 cara. Perta- ma, sosiologi pendidikan dideinisikan sebagai sebagai suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat, yang di dalamnya terjadi interaksi sosial, dengan pendidikan. Dalam hubungan terse- but, dapat dilihat bagaimana masyarakat mempengaruhi pendidikan. Juga sebaliknya, bagaimana pendidikan mempengaruhi masyarakat. Dengan pemahaman konsep masyarakat seperti di atas, maka sosiologi pendidikan mengkaji masyarakat, yang di dalamnya ter- dapat proses dan pola interaksi sosial, dalam hubungannya dengan pendidikan. Hubungan dilihat dalam sisi saling pengaruh-mempe- ngaruhi. Masyarakat sebagai realitas eksternal-objektif akan menun- tun individu dalam melakukan kegiatan pendidikan seperti apa saja isi dari pendididikan, bagaimana mendidiknya, siapa yang mendidik dan dididik, dan di mana pendidikan dilakukan. Tuntunan tersebut biasanya berasal dari budaya, termasuk di dalamnya hukum, ideologi, dan agama. Dalam agama Islam, misalnya, seorang anak dididik ten- tang nilai halal atau haram dari suatu makanan. Daging ayam boleh dikonsumsi karena ia dikategorikan makanan halal. Namun apabila ayam tersebut disembelih tidak dengan atas nama Allah, yaitu tidak mengucapkan bismillahhirrahmannirrahim, maka makanan tersebut dipandang haram. Juga tidak boleh menyantap makanan dengan berdiri. Jika belum cukup paham bagaimana masyarakat mempenga- ruhi pendidikan, mari kita ambil contoh lain. Dalam berbusana, apakah kita dapat menggunakan semua jenis dan bentuk pakaian 9

BAB 1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan Dari igur di atas diperoleh pemahaman bahwa masyarakat meru- pakan suatu realitas yang di dalamnya terjadi proses interaksi sosial dan terdapat pola interaksi sosial. Hubungan antara pendidikan dan masyarakat, termasuk di dalamnya ada proses dan pola interaksi, bersifat saling mempengaruhi atau pengaruh timbal balik. Kedua, sosiologi pendidikan dideinisikan sebagai pendekatan sosiologis yang diterapkan pada fenomena pendidikan. Pendekatan sosiologis terdiri dari konsep-konsep, variabel-variabel, teori-teori, dan metode yang digunakan dalam sosiologi untuk memahami ke- nyataan sosial, termasuk di dalamnya kompleksitas aktiitas yang berkaitan dengan pendidikan. Konsep merupakan pengertian yang menunjuk pada sesuatu. Apa yang membedakan antara orang kebanyakan dan sosiolog (ahli sosiologi) ketika berdiskusi tentang masyarakat? Perbedaannya ada- lah terletak pada konsep yang digunakan. Orang kebanyakan menggu- nakan konsep sosial sedangkan sosiolog memakai konsep sosiologis. Apa beda antara keduanya? Konsep sosial adalah konsep keseharian yang digunakan untuk menunjuk sesuatu dan yang dipahami secara umum dalam suatu masyarakat. Sedangkan konsep sosiologis meru- pakan konsep yang digunakan sosiologi untuk menunjuk sesuatu dalam konteks akademik. Dalam dunia keseharian, orang kebanyakan mendiskusikan banyak hal tentang masyarakat di berbagai tempat misalnya di kedai kopi, warung, tempat kerja ataupun di rumah. Dalam dunia keseharian, orang kebanyakan, misalnya, menggunakan konsep sosialisasi menunjuk pada pengertian sesuatu yang baru yang perlu diperkenalkan pada sekelompok orang yang belum tahu. Ketika ada suatu program baru tentang pengentasan kemiskinan yang se- dang diperkenalkan, maka orang kebanyakan mengatakan peristiwa tersebut sebagai sosialisasi program pengentasan kemiskinan. Sedan- gkan dalam dunia akademik, konsep sosialisasi, menunjuk pada suatu proses mempelajari nilai, norma, peran dan semua persyaratan lain- nya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam masyarakat. Nah ternyata jauh sekali perbedaan pengertian sosialisasi antara orang kebanyakan dan sosiolog. 11

BAB 1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan pada tataran mikro seperi proses belajar mengajar di lembaga pendi- dikan tetapi juga ada pada tataran makro seperti politik pendidikan. Selain itu tidak hanya menyangkut sebagai realitas subjektif seperti sosialisasi, tetapi juga realitas objektif seperti ideologi pendidikan. Fenomena pendidikan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, ekonomi dan sosial budaya masyarakat. Pada masa lampau, hubungan antara guru dan murid berjarak, pada saat sekarang guru tidak hanya berperan sebagai orang dewasa yang men- didik, tetapi juga berperan sebagai ayah atau bunda yang mengasihi, dan kadang juga sebagai rekan tempat mencurahkan persoalan yang dihadapi (curhat). Oleh karena itu, perkembangan sosiologi pendidi- kan selalu terbuka dan dinamis seiring dengan perkembangan ma- syarakat dan kehidupan yang melingkupinya. Untuk memahami secara visual tentang deinisi kedua dari sosi- ologi pendidikan, disajikan gambar 1.1. berikut. Gambar 1.1. Cara Pandang Sosiolog terhadap Fenomena Pendidikan 15 be457b7860

Long Cock Gay Porn tunup kijiji.de pack

Ppg wave vst

ElsaWin 39 Auditorrenttorrent 1

FinePrint V8.15 ML Incl Keymaker-ZWT [TorDigger] Download

can you crack your back and have an acid trip