CIGARSKRUIE (CK) adalah Rokok Kretek yang berusaha mempertahankan Budaya Nenek Moyang. Karya tangan anak negeri dengan ramuan Rempah-rempah Alami Nusantara. Dipadu dengan Tembakau dan Cengkeh pilihan yang berkualitas melalui serangkaian proses peracikan yang sempurna dari tangan ahli yang berpengalaman, menghasilkan KRETEK REMPAH yang….
HALUS…. NIKMAT…. BERKHASIAT
Berdasarkan racikan ramuan rempah-rempah alami tradisional (non kimia) tersebut, CK masuk dalam kategori Rokok Rendah Nikotin. Hal ini dibuktikan dengan analisa Laboratorium Penguji PT. Bentoel Prima Malang tanggal 28 April 2012 dan diterbitkan dalam Laporan Hasil Uji Kretek CK yang menyatakan bahwa memiliki Kadar Nikotin 0,92 mg dan TAR 31 mg.
Ramuan Exclusive Rempah-rempah Alami yang memiliki keseimbangan sempurna dari Alam Indonesia dalam sentuhan harmonisasi peramu yang handal berpengalaman lebih dari 35 tahun. Cigarskruie adalah hasil riset penyempurnaan produk-produk Indokretek sebelumnya yang mampu menjawab impian konsumen. Kretek Rempah Assikha Habbats ini relatif JAUH LEBIH AMAN untuk PILIHAN PEROKOK dan dapat membantu proses berhenti merokok Tanpa Tersiksa ( menuju hidup yang lebih sehat ).
Dari hasil Analisa Laboratorium BP KAN menunjukan bahwa produk-produk Kretek yang diproduksi PR. INDOKRETEK tergolong jenis produk : Rendah Nikotin, Tanpa Bahan Kimia & Bebas Residu (karena berbahan Alami).
Ini adalah Penemuan Karya Tangan Anak Bangsa yang luar biasa di era ini. Dari hal ini menjadikan Kretek CK sebagai produk etnik dan unik plus Eco Friendly product yang diminati dunia trend dekade ini.
ASSIKHA GOLD adalah produk eksklusif terbaru yang merupakan perpaduan tembakau dan cengkeh kualitas tinggi dengan ekstrak 12 rempah rempah nusantara diramu oleh peracik berpengalaman selama lebih dari 35 tahun sehingga menghasilkan rasa yang lebih HALUS, lebih NIKMAT, dan BERKHASIAT.
Karya tangan anak asli Indonesia yang ALAMI dan bebas BAHAN KIMIA yang membahayakan tubuh. Kretek Rempah Assikha Gold ini relatif JAUH LEBIH AMAN untuk PILIHAN PEROKOK dan dapat membantu proses berhenti merokok Tanpa Tersiksa ( menuju hidup yang lebih sehat ).
PEROKOK ITU KONYOL ! Benar-benar KONYOL !!!
Sudah berapa tahun Anda merokok? 2 tahun, 3 tahun, bahkan 10 tahun atau lebih?
Pernahkah Anda mendapatkan penghargaan sebagai konsumen yang loyal atas rokok Anda?
Pernahkah Anda bertanya tentang bahan-bahan yang ada dalam rokok Anda?
Anda tidak pernah mendapat timbal balik, Anda tidak tahu apa yang anda isap, namun tetap merokok. KONYOL!
PEROKOK ITU EGOIS ! Benar-benar EGOIS !!!
Pernahkah Anda mendapatkan keuntungan dari rokok Anda ?
Pernahkah Anda menghitung berapa rupiah yang telah Anda habiskan dan tetap akan Anda habiskan untuk rokok Anda ?
Jutaan rupiah melayang hanya untuk Anda sendiri tanpa kembali untuk keluarga Anda. EGOIS!
Faktanya, kekonyolan dan keegoisan tadi menempatkan Anda sebagai pihak yang merugi.
Jika memang Anda cerdas, Anda pasti bisa menyimpulkan bahwa aktivitas merokok Anda sekarang ini menjadikan Anda sebagai korban. Sebagai OBYEK! yang hanya berperan sebagai konsumen semata.
KONSUMEN YANG CERDAS SEHARUSNYA BERTANYA:
Adakah rokok yang menjelaskan bahan-bahannya pada konsumen? Agar konsumen tersebut bisa menyadari apakah bahan yang dikonsumsi aman dan bermanfaat.
Adakah melalui merokok, Anda bisa mendapatkan keuntungan?
MENJADI KONSUMEN ROKOK CERDAS
Sekarang buka pikiran Anda dan mari berpikir cerdas. Beikut adalah fakta-fakta yang mungkin belum Anda ketahui:
Kretek CK lebih aman dan bermanfaat, Anda bisa lihat bahan-bahan yang tertulis pada bungkusnya. Tembakau dan Cengkeh asli, serta saus rempah yang alami TANPA BAHAN KIMIA BERBAHAYA!
Kretek CK berpotensi mengubah konsumsi rutin rokok Anda sehari-hari menjadi tambahan atau sumber penghasilan. Ingat ya… KONSUMSI RUTIN!
Kretek CK berpotensi rokok gratis dan dibayar.
Bagaimana potensi keuntungan itu bisa Anda dapatkan?
Melalui KONSEP BISNIS yang teruji ketahanannya, keuntungan dari konsumsi rokok bisa Anda dapatkan.
CK berkomitmen menjalankan prinsip LEBAH CK Konsep Berbagi sebagai basis konsep bisnis dengan mengusung ekonomi kerakyatan yang menciptakan wirausaha mandiri dari MEROKOK.
INGAT, JADILAH KONSUMEN CERDAS!
Segera hubungi Kami Telp/ WA 089669479135 untuk bersama-sama mewujudkan Konsep Berbagi Lebah CK menuju KONSUMEN ROKOK CERDAS.
Simak pula video penjelasan berikut:
Cigarskruie (CK) Soft
Rp 155.000/ slop
1 slop isi 10 bungkus
1 bungkus isi 12 batang
CIGARSKRUIE (CK) adalah KRETEK yang mengusung kekayaan alam, budaya dan tehnologi Nusantara. Kesempurnaan racikan tembakau dan cengkeh berkualitas yang dipadu dengan ramuan rempah alami menghasilkan kretek rempah asli Indonesia dengan citarasa khas yang istimewa. Karya tangan anak bangsa yang telah berpengalaman lebih dari 35 tahun sebagai pelopor Kretek Rempah Indonesia
12 rempah nusantara yang terkandung dalam 1 batang kretek CK
Jinten Hitam
Memperbaiki peredaran darah
Meringankan berbagai penyakit pernapasan
Meningkatkan fungsi otak, daya ingat, dan kecerdasan
Kayu Manis
Meringankan sakit kepala, influenza, dan sinus
Mengobati bisul
Membuat napas lebih segar
Kapulaga
Mengobati batuk
Mencegah keropos tulang
Sirih
Menghilangkan bau badan
Merangsang syaraf pusat
Mengandung vitamin dan antioksidan
Siwak
Menghentikan pendarahan pada gusi
Membersihkan dan memutihkan gigi
Mencegah plak pada gigi
Madu Hutan
Meredakan serangan asma
Menambah stamina dan vitalitas
Cengkeh
Aroma terapi
Mengobati penyakit kulit
Mengobati sakit gigi
Kulit pisang raja
Mengandung serotin untuk menyeimbangkan mood dan membuat rileks
Menjaga kesehatan mata khususnya retina
Ketumbar
Mengatasi lemah syahwat
Melancarkan pencernaan
Menurunkan tekanan darah
Lada Hitam
Meringankan gejala rematik
Meredakan serangan asma
Mengurangi rasa sakit kepala
Jahe
Menurunkan tekanan darah
Mencegah penggumpalan darah penyebab stroke dan serangan jantung
Kencur
Mengobati radang lambung
Meredakan rasa nyeri
Penambah tenaga
Sebelumnya kita telah membahas betapa peradaban kretek rempah mulai tahun 1500-an s/d 1960 hancur dan tertutupi oleh peradaban baru (rokok kimiawi, red) sejak 1950 sampai dengan sekarang ini. Ya… kapitalis sebagai new imperialis sangat mampu menembus batasan apapun karena yang mereka serang adalah kegiatan konsumsi budaya kita.
Berlatar belakang keresahan tersebut, maka pada tahun 2000-an cucu-cucu dari Mbah Safi’i yang mendengar kemasyhuran kakek mereka dulu meminta kakeknya untuk mencoba membuatkan rokok enak (maaf, karena peradaban akhirnya menyebutnya pun rokok).
Melalui proses panjang akhirnya resmi berdiri PR INDOKRETEK tanggal 9-9-2009 dengan memanfaatkan bangunan kuno asli dari pabrik Mbah Safi’i dulu.
Dan bisa saya pastikan untuk saat ini satu2nya pabrik rokok yang menghubungkan/membangunkan sejarah kretek ya PR INDOKRETEK. Tidak menutup kemungkinan suatu saat akan muncul yang lain jika Tuhan menghendaki. Aamiin.
Pada mulanya PR INDOKRETEK mencoba memasarkan produk-produknya seperti biasa, dimulai dengan metode KONVENSIONAL, lalu MULTILEVEL MARKETING MURNI dan yang terakhir dengan sentuhan hati yang berkelas KONSEP KONVENSIONAL TERSISTEM.
Mengenal Konsep Marketing Cigarskruie CK
Alih-alih berjualan rokok seperti pada umumnya dengan ilmu sederhana beli 1000 dijual 1500 profit 500 misalnya, CK Management lebih memilih konsep LEBAH CK dimana semua stakeholder akan merasakan manfaat dari kretek rempah CK. Di sisi marketing memang tidak mudah, tapi bukti menunjukkan bahwa konsep LEBAH CK bisa bertahan s/d hari ini.
Intinya adalah penuhi konsumsi anda dan sampaikan manfaatnya kepada SAUDARA, TEMAN, TETANGGA, KERABAT dan orang yang tidak dikenal sekalipun. Ajak mereka menjadi Agen/ Clubber CK untuk merasakan bersama-sama manfaat kretek rempah.
Fakta di lapangan memang masih banyak Clubber CK yang terjebak dalam pemahaman menjual secara konvensional. Padahal intinya bukan seperti itu, tapi seperti yang saya jelaskan di atas. Satu hal lagi yang perlu diingat adalah sistem ini BUKAN MULTILEVEL MARKETING (MLM) murni.
Perlu diingat bahwa PR. INDOKRETEK, CK MANAGEMENT, KEDAI CK maupun CLUBBER CK adalah triangle yang tidak bisa dipisahkan.
Jika kita bisa memposisikan diri di pos masing-masing maka kekuatan akan bertumbuh dan berkembang.
Sekarang ada beberapa hal kenapa pilihan bisnis rokok kretek rempah ini sangat menjanjikan :
1) Beli rokok diawali dari coba-coba. Begitu cocok terjadi beli ulang/ Repeat order (RO). Untuk dapat harga murah maka ada istilah AGEN/Clubber CK dengan biaya membership Rp. 350.000,-.
2) Omset rokok nasional Rp 28.6 Trilyun/ bulan yg terkoreksi. Dengan yang tidak sekitar Rp. 60 Trilyun/ bulan.
3) Semua rokok banyak mengandung saos yang notabene berbasis kimia. Sementara kretek rempah NON KIMIA.
4) Wujud fisik rokok kretek diterima di seluruh kalangan, mulai rakyat bawah, menengah sampai dengan atas. Hampir semua perokok.
5) Menjadi agen rokok dapat keuntungan RETAIL. Tapi awas jangan terjebak di jualan rokok. Yang mengakibatkan anda menjadi SALES. Padahal kita semua menjadi pengusaha lho disini….
6) Pabrik terbanyak….rokok
7) Orang terkaya no 1,6,10 di NKRI ini dari rokok, dan
8) Ini yang tidak ada di rokok lain, ternyata kretek rempah bisa menjadi salah satu alternatif solusi pengobatan berdasarkan testimoni banyak masyarakat. Bonus yang Tuhan berikan inilah yg diremehkan masyarakat.
Kegiatan merokok dahulu kala dikenal dengan sebutan mengasap. Dan kegiatan mengasap diketemukan sekitar abad 15-an (tahun 1500-an) di pedalaman Amerika. Ada yg mengatakan suku maya. Dimungkinkan tanaman tembakau pertama kali ada di benua tersebut. Lalu selanjutnya bergerak ke EROPA. Singkat cerita muncul dominasi informasi bahwa ternyata rempah-rempah banyak diketemukan di Indonesia.
Pada tahun 1800-an H. JAMHARI seorang tabib/pengobat asal Kudus Jawa Tengah, mencoba meramu tembakau dengan rempah-rempah untuk dijadikan obat dengan metode pengasapan/ pembakaran. Dan khasiatnya masyhur dalam membantu pengobatan ke pasien.
Akhirnya ada seorang saudagar kaya H. NITI SEMITO memberikan modal (menjadi investor) kepada H. JAMHARI untuk memperbanyak ramuan obat tersebut yang diproduksi oleh pabrik kuno kala itu. Dengan ciri khas pada awal mulanya berbentuk 1 bungkus isi 3-5 batang.
Kemasyhuran racikan kretek rempah H. JAMHARI akhirnya banyak dipelajari oleh masyarakat kala itu. Dan sudah menjadi tradisi yang berkembang secara turun temurun di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Beliau sendiri wafat tahun 1890-an.
Pada tahun 1935 MBAH SAFI’I muda, salah satu orang yang mempelajari dunia kretek akhirnya mendirikan pabrik kretek rempah. Perkembangan pesat pada saat itu mengorbitkan mbah SAFI’I menjadi salah satu MASTER OF KRETEK yang berjaya di jamannya sampai dengan tahun 1950-an.
Pada tahun 1955-an mulailah muncul racikan tembakau, cengkeh yang dipadu dengan bahan-bahan perasa buatan (saos kimia, red) dengan memberikan berbagai alternatif rasa. Ciri khas produk awalnya 1 bungkus 8-10 batang dan harga lebih murah.
Selanjutnya bisa ditebak, konsumtif masyarakat kita yg kelamaan dijajah membuat mereka melirik produk variasi baru dengan harga murah ini yang akhirnya disebut dengan “rokok”.
Sebelum saya lanjutkan, maka jelaslah KRETEK tidak sama dengan rokok. Karena sejarah kretek tidak sama dengan sejarah rokok.
Satu hal, saat jaman kerajaan-kerajaan di Indonesia. Setiap mereka mau bertempur/berperang maka ada kegiatan mengasap (sekarang mandi sauna) para tentara dengan tujuan untuk kekuatan stamina. Jadi betapa kakek nenek moyang kita sudah memahami khasiat tembakau dan rempah-rempah itu dengan detail.
Ini menunjukkan bahwa TEMBAKAU memang bukan tanaman asli Indonesia. Tapi ternyata oleh Tuhan dijodohkan dengan kehidupan budaya Indonesia.
Ya, tembakau akhirnya tumbuh subur di Indonesia. Dan anda harus bangga dengan fenomena ini.
Dari sinilah kita harus membuka pola pikir kita bahwa kita telah ditipu daya dan dijajah sistem kapitalis. Mari kita buka pemahaman baru kita untuk Indonesia yg jaya
Kembali kepada kemunculan rokok, dampaknya adalah tsunami besar!!! Satu persatu pengusaha kretek rempah yang berjaya kala itu runtuh.
Dan resmi tahun 1960-an pabrik nya MBAH SAFI’I ikut bangkrut. Dan sejak itu pula kretek rempah tertutupi oleh peradaban kapitalis baru (rokok, red). Tidak ada satupun industri kretek rempah yang hidup lagi sejak 1960an.
Meskipun mulai tahun 1975-an PBB melalui WHO mengecam keras dengan kampanye anti rokok. Karena hampir 1 Milyar kematian manusia bersumber dari yang namanya rokok. Tapi hal itu tidak mampu membendung perkembangan pabrik rokok sampai dengan sekarang.
Sebagian besar hasil penelitian tentang kretek jarang menghubungkannya dengan dunia santri (NU) dan Islam Nusantara. Sekilas nampak tak berhubungan, dan bahkan terkesan mengada-ada. Sulitnya menemukan benang merahnya karena minimnya penelitian yang mampu merangkai ketiga tema yaitu kretek, NU dan Islam Nusantara menjadi sebuah continuum diskursif.
Padahal rata-rata obyek utama penelitian kretek itu, terutama menyangkut aspek sosiologis-antropologis, adalah masyarakat yang hidup di daerah-daerah basis NU: Kudus, Jember, Madura, Tamanggung, Malang, dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa wacana kretek di Indonesia selama ini masih belum menjangkau spektrum sosial-budaya yang lebih luas. Tak jarang malah masih minim perspektif., bahkan rata-rata masih berada dalam bingkai tafsiran sejarah kolonial.
Buku NU Smoking karya Gugun Al Guyanie, Badruddin, dan Muhyidin Basroni ini hadir bermaksud memberikan perspektif lain, menyajikan penjelasan relasi antara kretek, NU dan Islam Nusantara. Penelitian ini menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya sejarah, budaya dan juga antropologi. Salah satu pintu masuknya adalah melacak sejarah dan konteks lahirnya fatwa-fatwa rokok dalam tradisi pesantren dan NU.
Dalam penelusuran berbagai sumber, buku ini menemukan embrio munculnya tradisi kretek sudah sejak zaman Walisongo dan bukan pada zaman kolonial. Ini dibuktikan dari adanya sejumlah foklore yang berbicara tentang tembakau. Salah satunya foklore atau legenda kisah “perseteruan” Sunan Kudus dan Sunan Kedu. Perseteruan ini dimenangkan oleh Sunan Kudus sehingga Sunan Kedu akhirnya menjadi muridnya. Saat hendak pulang ke kampungnya, Kedu (Temanggung dan sekitarnya), Sunan Kedu dihadiahi Sunan Kudus tanaman tembakau. Kisah inilah yang kemudian menghubungkan tafsiran sejarah lisan tentang Temanggung sebagai daerah penghasil tembakau dan Kudus sebagai daerah pengolah tembakau.
Tanah Madura, tak ketinggalan. Legenda ini mengisahkan tentang seorang tokoh bernama Pangeran Katandur. Istilah katandur sendiri artinya menanam. Nama ini diberikan kepada Habib Ahmad Baidlowi. Sosok inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya tanaman tembakau di Madura. Menurut shohibul hikayat, Pangeran Katandur hidup di Sumenep abad ke-12. Dari legenda ini tersirat bahwa tembakau telah hadir di Madura jauh sebelum kaum kolonial menginjakkan kakinya di bumi Nusantara.
Selain itu, juga ada beberapa istilah yang beragam di Nusantara untuk menyebut tembakau. Misalanya Sata, digunakan masyarakat Jawa bagian tengah untuk menyebut tembakau. Istilah ini sudah terlebih dahulu eksis sebelum munculnya istilah “tembakau”, yang konon diambil dari bahasa Eropa, tobacco.
Dari legenda-legenda inilah tradisi mengkretek di Nusantara terlihat sudah berumur panjang. Hanya saja pola dan bentuk meng-kretek saat itu tentu berbeda dengan saat ini. Atas dasar legenda yang hadir dalam ruang sejarah masyarakat itu, tak berlebihan sekiranya disimpulkan bahwa (meng)-kretek termasuk salah satu unsur tradisi yang integral dalam khazanah budaya Nusantara sejak dulu. Tradisi ini bukan hanya berbentuk praktek-praktek hiburan dan ritual tetapi juga sebagai basis pembangunan kedaulatan ekonomi masyarakat.
Tradisi keIslaman model Walisongo, termasuk soal hukum memaknai entitas tembakau, terus dilanjutkan dan dikembangkan oleh ulama-ulama Nusantara hingga lahirnya NU di tahun 1926. Bagaimana hubungan tradisi mengkretek dan ulama-ulama NU terlihat pada lahirnya karya-karya intelekual para ulama Nusantara yang membahas wacana kretek.
Generasi ulama pesantren pasca Walisongo, sebutlah nama KH. Ahmad Dahlan, seorang kyai dari Semarang. Kita catat beliau mengarang dua kitab kuning yaitu Tadzkiratul Ikhwan Li Bayani Syurbil Qahwah Wad Dukhan (Peringatan kepada Saudara, Penjelasan Meminum Kopi dan Rokok) dan Nazhatul Ifham fi Ma Ya’tarid Dukhan minal Ahkam(Kilasan Pemahaman tentang Hukum-hukum Seputar Rokok). Diskursus ini kemudian diteruskan oleh muridnya, KH. Ihsan Jampes yang mengarang kitab Irsyadul Ikhwan Li Syurbil Qohwah Wad Dukhon (Petunjuk kepada Saudara, Penjelasan Hukum Meminum Kopi dan Rokok). Kitab-kitab yang ditulis oleh para ulama Nusantara tersebut memberikan informasi tentang hukum kretek dan kopi yang notabene bersifat mubah (boleh).
Hingga sampailah pada era NU. Para ulama NU tak pernah mempersoalkan lagi hukum rokok (kretek). Bagi ulama NU meng-kretek sudah menjadi tradisi berabad-abad dalam kehidupan masyarakat Nusantara. Karena memang sudah menjadi tradisi yang begitu melekat, maka kretek dan praktek mengkretek di kalangan NU jarang dibahas secara khusus dalam forum-forum diskusi NU. Sejak kelahirannya di tahun 1926, pembahasan rokok (kretek) di kalangan NU yang paling terkenal baru terjadi tiga kali, itu pun sifatnya tidak secara khusus membahas rokok, tetapi lebih dilatarbelakangi oleh kasus lain.
Tahun 1927, dalam Muktamar NU ke-2, para kyai membahas rokok (kretek) sebagai analogi dari hukumnya menyulut petasan. Jadi persoalan yang diajukan oleh salah seorang warga sebenarnya adalah soal petasan, tetapi jawabannya dianalogikan kepada hukum rokok: menyulut petasan itu hukumnya mubah sebagaimana hukumnya rokok.
Selanjutnya tahun 1990-an ketika ada forum Bahtsul Masail di Kudus, muncul pertanyaan soal bagaimana hukumnya merokok? Mendengar itu, seorang kiai kharismatik yang terkenal alimnya, KH. Turaichan Adjuhri (Mbah Tur) langsung meminta rokok kreteknya, menyulut dan menghisapnya, kemudian berkata: “ ya udah, sekarang silakan dibahas”! Di sela-sela pembahasan ada seseorang anggota Bahtsul Masail yang juga seorang kiai, bertutur bahwa dirinya kalau tidak merokok pikirannya malah mandek dan tak bisa mengajar. Untuk yang mempunyai keluhan seperti ini, Mbah Tur justru memberi tafsiran hukum merokok itu “wajib”.
Kemudian tahun 2010, forum Bahtsul Masail kembali membahas rokok/kretek. Secara formal acara ini dilakukan bukan atas nama NU. Tetapi pelaksana dan seluruh anggota forum itu adalah para kiai pesantren NU. Forum Bahtsul Masail digelar dalam rangka merespon fatwa MUI yang menghukumi rokok itu haram. Fatwa MUI ini dicetuskan di Padang Panjang pada 2009. Sebagai upaya meng-counter fatwa MUI, forum Bahtsul Masailpara kiai NU di Surabaya tersebut, sekali lagi memutuskan bahwa merokok itu hukumnya boleh (mubah).
Sejarah keputusan fatwa rokok NU menunjukkan konsistensi tafsiran para ulama Nusantara tentang hukum merokok sebagai sesuatu yang boleh-boleh saja. Berbeda dengan tafsiran hukum Islam di Timur Tengah, misalnya pada era Kekhalifaan Sultan Turki (Raja Murad I) yang mengeluarkan larangan keras terhadap pemakaian tembakau sebagai hukumnya haram.
Dengan tidak adanya gejolak menyikapi kebiasaan mengonsumsi tembakau tersebut, bahkan cenderung lentur dan terbuka di kalangan para ulama pesantren Nusantara, sejak Walisongo hingga abad 21 ini, semakin membuktikan bahwa budaya (meng)kretek merupakan tradisi yang integral dalam Islam Nusantara. Bahkan, dan ini yang lebih penting, tradisi tembakau ini dulu telah menjadi basis kedaulatan ekonomi kaum santri dan ulama Nusantara. Dari sinilah terbukti bahwa kretek dan tembakau bukan hanya warisan budaya masyarakat Nusantara yang turun temurun, tetapi juga basis kedaulatan ekonomi kaum santri (NU)-santara.
Suatu siang, tiga tahun silam. Saya datang ke sekretariat IKAPI Yogyakarta, untuk kumpulan rutin setiap Rabu. Sampai di sana, tumben-tumben saya lihat ada Mas Indra Ismawan, bos grup penerbit Media Pressindo.
“Halo Mas, lama nggak ketemu, kok tambah gemuk aja? Hehehe,” sapa saya. Memang cukup lama saya nggak jumpa miliuner rendah hati yang satu itu. Dan pas kali itu ketemu, badannya beneran kelihatan subur.
“Iyo, memang gemuk nih. Soale habis berhenti merokok,” jawab Mas Indra.
Saya njenggelek. Waini, topik menarik ini. Saya langsung mupeng pingin dengar ceritanya. Maka saya pun menginterogasi Mas Indra.
“Aku setop merokok lumayan lama, tiga bulan. Berat badan langsung naik 10 kilo,” kisahnya. Saya mulai nggelar tikar dan ngaduk kopi, menyimak. Segeralah terbangun hipotesis di kepala: berhenti merokok itu benar-benar menyehatkan.
“Tapi,” Mas Indra melanjutkan, “akhirnya aku putuskan merokok lagi.”
“Lho!! Kok??” atas nama pencarian kebenaran, saya nggak boleh begitu saja setuju keputusan politik Si Bos.
“Begini, simpel saja,” jawabnya. “Kalau aku lanjutin setop merokoknya, pasti aku tambah gemuk. Sementara kita lihat, mana ada orang obesitas bertahan sampe tua? Kalau ketemu perokok berat hidup sampe 90 atau 100 tahun sih sering. Tapi lihat orang obesitas bertahan hidup sampe umur segitu? Pernah, ‘po?”
Saya tertegun. Paten nih orang. Cara berpikirnya jauh dari linier. Dia sama sekali tidak membaca persoalan secara serta-merta, lewat permukaan saja, semisal: “Hmm.. karena berhenti merokok aku jadi gemuk. Gemuk berarti sehat. Jadi kalau mau sehat, berhentilah merokok.” Tidak, tidak. Manusia di depan saya itu punya pikiran yang melompat jauh ke luar kotak. Untung sampeyan nggak fesbukan, Mas, batin saya. Coba main fesbuk, pasti sudah dibuli sama kimcil-kimcil. Hahaha.
***
Suatu malam saya sowan ke Dipowinatan, kediaman penyair gaek Iman Budhi Santosa. Sambil mengisap kretek 76-nya, beliau menelanjangi makna slamet dalam masyarakat Jawa. Kata Mas Iman, slamet dalam kosmologi Jawa berbeda jauh dengan selamat dalam pemahaman standar perspektif dunia modern.
“Dalam pemikiran modern, yang disebut keselamatan melulu terkait fisik. Orang naik kendaraan dan sampai tujuan tanpa terkena kecelakaan, berarti selamat. Orang yang fisiknya terlindungi, aman dan nyaman, disebut selamat. Sebaliknya, orang yang terkena gangguan fisik, atau bahkan mati, otomatis dikatakan tidak selamat. Cuma begitu itu. Jadi orang tidak paham dengan kematian Mbah Marijan yang mengawal Gunung Merapi, misalnya. Apa benar Mbah Marijan tidak selamat? Dalam kacamata orang Jawa, Mbah Marijan itu slamet. Slamet. Orang gagal mengerti, karena apa yang ada dalam sudut pandang mereka tak lebih dari perkara jasmani belaka.”
Mas Iman melanjutkan dengan konsep kesehatan modern. “Urusan Departemen Kesehatan itu kan cuma kesehatan jasmani saja to,” sambungnya. “Mana pernah mereka menempatkan sektor kesehatan jiwa dalam proporsi penting? Padahal persoalan masyarakat kita kebanyakan akibat problem ketidaksehatan jiwa. Penyakit fisik memang ada. Tapi sebenarnya jauh lebih banyak penyakit jiwa. Anehnya, segi ini nyaris dianggap tidak ada oleh Departemen Kesehatan. Jadi ya nggak heran, ketika para ahli kesehatan menilai masalah rokok, yang dibahas cuma sudut pandang kesehatan fisik..”
***
Mengenang obrolan bersama Mas Indra Ismawan dan Mas Iman Budhi Santosa, saya jadi merenung-renungkan lagi arti “out of the box”. Tak bisa disangkal, poin-poin pikiran kedua orang perokok berat itu jauh dari standar. Ada batas-batas pagar yang mereka lompati, di saat semua orang nyaman-damai dan tak berani membayangkan apa-apa yang ada nun di luar pagar. Saya jadi ingat dialog lama yang terjadi antara Syekh Abu Hayyun dan seorang mbak-mbak unyu aktipis antitembakau.
“Iya, rokok memang berbahaya. Saya setuju sekali sama sampeyan, Mbak,” kata Syekh Abu Hayyun mantap. Wajah aktipis LSM antitembakau yang bertamu siang itu pun langsung berbinar.
“Begini,” lanjut Syekh. “Merokok itu nggak bisa dilakukan sambil terburu-buru. Anda bisa makan, minum, mandi, bepergian, bahkan bekerja, dengan cepat dan tergesa. Tapi tidak untuk merokok. Merokok mesti dilakukan seperti.. mm.. gerakan-gerakan salat. Harus tuma’ninah istilahnya, Mbak. Sedot, tenang, pengendapan sesaat, baru nyebul. Isep lagi, tenang dan pengendapan lagi, sebul lagi. Begitu terus-menerus. Lihat, ngudud sama sekali bukan aktivitas yang cocok untuk orang yang gegabah dan grusa-grusu…”
“Lho, maaf, katanya bahaya, Syekh? Kok malah nggak bahas bahayanya?” Si aktipis kimcil tampak nggak sabar.
“Sebentar..,” sambil tersenyum bijak Syekh memberi kode tangan, agar si aktipis diam dulu. “Untuk menghabiskan satu batang rokok, rata-rata dibutuhkan 20-25 kali hisapan. Kalau seorang perokok ngudud 10 batang saja setiap hari, artinya minimal ada 200 kali saat jeda tuma’ninah per harinya. Dua ratus kali setiap hari, Mbak! Nah, bayangkan saja jika ia menempuh hidup seperti itu belasan atau bahkan puluhan tahun. Apakah sampeyan yakin yang demikian itu tidak turut membentuk bangunan bawah sadar dan karakter pribadinya?”
“Bahayanya, Syekh. Pliss, bahayanya…”
“Jadi, ya nggak usah gampang heran kalau banyak pemikir muncul dari kalangan perokok. Sebab perokok itu bukan semacam speedboat yang melesat cepat di permukaan, melainkan lebih dekat dengan sifat kapal selam. Ia bergerak pelan namun pasti di kedalaman. Makhluk-makhluk kapal selam itu terbiasa tenang, jernih mencermati setiap hal, sekaligus punya daya imajinasi tinggi. Maka kita tahu ada Einstein, misalnya. Pastilah ia menemukan Teori Relativitas, serta teori bahwa semesta berbentuk melengkung, saat ia leyeh-leyeh sambil kebal-kebul dengan pipa cangklongnya. Ada juga Sartre, Albert Camus, Derrida, Sigmund Freud, yang semua-muanya menempa ngelmu tuma’ninah-nya lewat asap tembakau. Contoh lain? Ada Sukarno, Che Guevara, Winston Churcill, hingga John Kennedy. Atau para sastrawan-pemikir, mulai Rudyard Kipling, Hemingway, Mark Twain, Pablo Neruda, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, yang kesemua mereka pun menjalani metode yang sama. Jadi bisa kita simpulkan bahwa..”
“Stop! Stop!! Please, Syekh. Please! I said: ba-ha-ya! Please explain the ba-ha-ya!!”
“Hehe, iya, iya, Mbak. Maaf. Saya tegaskan bahwa rokok memang berbahaya.” Syekh ber-tuma’ninah sesaat. “Sebab.. yang paling berbahaya dari seorang manusia bukanlah paru-paru atau jantungnya, melainkan pikiran-pikirannya.”
Jeng jeng jeeeng!
Salam Hangat Para CK Clubbers Kami menyediakan paket tester ROKOK KRETEK CIGARSKRUIE 3 varian rasa CK Soft – Assikha Habbats – Assikha Gold cukup dengan Rp 55,000,- Rasakan manfaat dan sensasi rasa rokok kretek sehat tanpa saos kimiawi yang rendah nikotin info dan order WA 089669479135
Selama berabad-abad, segudang manfaat tembakau sudah diketahui, begitu pun untuk obat medis. Sayangnya pengetahuan masyarakat yang minim tentang manfaatnya membuat reputasi tembakau di era modern ini memburuk. Padahal, daun tembakau dianggap sebagai tanaman yang ideal untuk praktik homeopati dan pengobatan alternatif.
Berikut ini manfaat daun tembakau yang banyak tidak kita ketahui
Tembakau adalah obat nyamuk yang bagus. Rendam sedikit tembakau pada rokok dalam satu liter air semalaman. Begitu pun dengan nikotin yang dimasukkan dalam air membuat serangga pergi.
Selain itu, tembakau juga bisa menghilangkan gangguan pada tumbuhan Anda, seperti:
1. Kontrol kutu
Kutu daun adalah gangguan nyata jika dibiarkan berkembang pada tanaman kebun. Berikut tip yang berguna menyingkirkan mereka. Siapkan satu gelas bawah putih bubuk, kompos, tembakau (sebaiknya organik). Satukan campuran ini ke dalam tanah di sekitar pangkal tanaman yang penuh dengan kutu.
2. Hama penggerek pohon peach
Siram sekitar pohon peach dengan tembakau. Itu akan menakuti hama penggerek untuk merajai pohon Anda.
3. Laba-laba
Meskipun laba-laba kebun tidak mengganggu, sebaiknya disingkirkan dengan cara rebus satu galon air dan masukkan tembakau ke dalam air. Biarkan dingin, setelah itu saring dan semprotkan di sekitar halaman serta celah-celah rumah Anda.
Di India, tembakau dipakai sebagai pereda nyeri untuk sakit telinga, sakit gigi, dan sebagai tapal (obat cair kental). Profesi medis tidak akan membiarkan nikotin menjadi pengobatan untuk masalah kesehatan atau penyakit mental karena risiko kesehatan, tetapi mereka mempelajari manfaat tembakau.
Untuk membuat tapal, hancurkan daun dan tempatkan di daerah yang terkena dampak untuk meringankan masalah medis.
1. Ruam kulit, eksim dan rematik
India menggunakan tapal dari tembakau untuk membantu menenangkan radang kulit dan mengurangi rasa sakit. Namun hingga kini belum diketahui bagaimana tembakau bisa menenangkan peradangan kulit.
2. Sakit gigi
Tapal bisa juga ditempatkan di mulut untuk mengurangi rasa sakit pada gigi.
3. Gigitan serangga, dan ular berbisa
India mempercayai bahwa nikotin dalam tembakau akan membantu menghilangkan rasa sakit serta membantu menarik keluar racun, dan bisa menyembuhkan luka dari gigitan ular berbisa. Setelah racun tersedot keluar, daun dikunyah kemudian diletakkan pada luka, dan diikat dengan perban. Metode ini juga dapat digunakan ketika disengat serangga.
4. Pilek
Campur tembakau dengan daun dari tanaman gurun, atau akar India Balsam (akar batuk), dan Leptotaenia multifida (Lomatium Dissectum, red). Penduduk India percaya semua itu dapat membantu menyembuhkan asma dan TBC. Mereka biasanya merokok daun untuk membersihkan saluran hidung.
5. Pasta gigi
Ambil tembakau bubuk kemudian gosokkan pada gigi untuk membersihkan. Metode ini masih digunakan di India, dan dipasarkan di toko-toko di seluruh negeri.
Meskipun orang-orang dengan penyakit mental dua kali lebih mungkin untuk merokok, ada beberapa manfaat atas kebiasaan mereka itu.
Menurut Journal of American Medical Association, orang-orang yang menderita gangguan mental seperti ADHD/ADD, skizofrenia, dan gangguan lainnya mungkin mengalami efek positif dari merokok. Rupanya, dosis nikotin memiliki efek normalisasi jangka pendek pada aktivitas listrik di otak.
Untuk penyakit Alzheimer juga mendapat keuntungan dari dosis nikotin. Menurut penelitian, kemampuan kognitif pasien sedikit membaik.
Kampanye anti-rokok sejak tahun 1980-an gencar mengkambinghitamkan rokok dan tembakau sebagai satu dari sepuluh penyebab kematian tertinggi. Seruan “merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin” sudah sekian lama tertera di produk berbahan baku tembakau. Bahkan sekarang seruannya lebih lugas, “Merokok Membunuhmu”. Kelompok anti-rokok menyebarkan kampanye bahwa setiap 3 detik satu orang meninggal karena rokok.
Menyanggahnya mudah saja. Berapa banyak rokok atau tembakau dicantumkan sebagai penyebab kematian dalam certificate of death? Dan bagaimana membuktikan suatu kematian disebabkan oleh rokok?
Fakta ilmiah menunjukkan sebaliknya. Beberapa penelitian menunjukkan manfaat medis dari rokok dan tembakau. Tuhan tidak menciptakan sesuatu tanpa punya manfaatnya bukan? Suku Indian telah menggunakan tembakau sebagai ramuan obat selama ratusan tahun. Ini yang jadi dasar bagi para peneliti untuk mengujinya secara saintifik. Hasil uji klinis menemukan bahwa tembakau ternyata memiliki banyak manfaat medis. Termasuk kanker yang kerap dihubungkan dengan kebiasaan merokok.
Berikut MANFAAT MEDIS TEMBAKAU:
Tembakau meluruhkan RADIKAL BEBAS
Dr. Gretha Zahar—ahli kimia radiasi, dan Prof. Sutiman Bambang Sumitro—guru besar nanobiologi dari Universitas Brawijaya Malang, melalukan kajian ilmiah mengenai tembakau. Keduanya menemukan bahwa partikel dalam asap rokok dapat meluruhkan radikal bebas. Melalui kajian ilmiah berbasis nanosains, nanoteknologi, dan nanobiologi yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik, asap rokok dianalisa dengan instrumen gas chromatography yang menemukan bahwa sesungguhnya senyawa dalam asap rokok tidak semata-mata senyawa radikal bebas melainkan banyak polimer berbentuk kumpulan butiran partikel. Nikotin adalah salah satu bagian kecil dari butiran partikel dari asap rokok.
Tembakau untuk OBAT ANTI KANKER
Dr. Arief Budi Witarto, M.Eng. dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah menghasilkan penelitian mengenai tembakau. Tembakau terbukti dapat menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker. Tembakau yang digunakan adalah tembakau dari varietas lokal “genjah kenongo”. Tembakau ini dapat menjadi reaktor yang memproduksi protein penting “Growth Colony Stimulating Factor” (GCSF) yang merupakan suatu hormon yang menstimulasi produksi darah dan menstimulasi perbanyakan sel tunas (stemcell) yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.
Penelitian lainnya menemukan kegunaan medis tembakau untuk menyembuhkan kanker mulut rahim. Kepala Peneliti di Georgetown University, Washington DC, Dr. Kenneth Dretchen telah lama melakukan penelitian terhadap virus HPV. Ia mengembangkan antibodi terhadap HPV dari senyawa yang terkadung dalam tembakau. Untuk beberapa alasan HPV tidak berkembang biak dengan baik di bawah kondisi mikrobiologi normal. Setelah diteliti, ternyata lingkungan yang tepat untuk perkembangan sel kuman itu terdapat pada tumbuhan tembakau.
Penyebab kanker mulut rahim adalah Human Papilloma Virus. Virus ini muncul antara lain akibat perilaku sering berganti-ganti pasangan seks sehingga menimbulkan penyakit kelamin. Selama ini kanker mulut rahim belum ada obatnya penawarnya. Berdasarkan penelitian, tumbuhan tembakau dapat menjadi obat penawar alternatif karena tembakau mampu menjadi wadah perkembangan genetik virus HPV tersebut untuk memproduksi sel kuman yang nantinya dapat menjadi antibodi bagi virus pencetus kanker mulut rahim. Secara genetik tumbuhan tembakau mengandung sumber protein yang dapat menstimulasi antibodi terhadap HPV yang menjadi penyebab terjadinya kanker mulut rahim.
Tembakau untuk OBAT KENCING MANIS
Profesor Mario Pezzotti dari Universitas Verona dan beberapa peneliti Eropa lainnya pada awal Maret 2009 mempublikasikan sebuah penelitian dalam jurnal BMC Biotechnology yang menyimpulkan kegunaan tembakau untuk memproduksi obat diabetes dan kekebalan tubuh. Proyek yang bertajuk “Pharma-Planta” ini membuat tembakau transgenik yang memproduksi interleukin-10 (IL-10) yang merupakan cytokine anti-radang yang ampuh. Cytokine adalah protein yang merangsang sel-sel kekebalan tubuh agar aktif. Menurut Prof. Pezzotti, penemuan ini akan memungkinkan produksi obat kekebalan tubuh dapat dilakukan dalam skala besar dan biaya rendah dibandingkan dengan cara produksi sebelumnya.
Tembakau untuk mengobati AIDS
Salah satu penelitian yang diterbitkan oleh Proceedings of the National Academy of Sciences, pada akhir Maret 2009 menyatakan bahwa tembakau bisa menghasilkan protein obat human immunodeficiency virus (HIV) penyebab AIDS, yang disebut griffithsin. HIV adalah virus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia. Virus dalam tembakau dapat menghasilkan protein yang bermanfaat untuk melawan virus penyebab HIV. Dengan bantuan tembakau, obat HIV itu dapat diproduksi dalam jumlah besar dan murah.
Virus mosaik tembakau (TMV) yang biasanya menginfeksi tembakau pun dijadikan alat untuk memproduksi obat HIV itu. TMV berbentuk batang, dengan lebar 18 nanometer dan panjang 200–300 nanometer. Pada tubuhnya diinjeksikan gen algae merah yang menghasilkan griffithsin. Virus TMV yang telah mengandung DNA algae merah akan menghasilkan griffithsin.
Agar hasilnya besar, generasi TMV penghasil obat itu dicampur dengan air dan disemprotkan pada Nicotiana benthamiana, sepupu tanaman tembakau komersial yang sangat rentan terhadap TMV. Setelah beberapa hari terinfeksi, daun mulai layu. Berarti virus telah menyebar ke seluruh daun. Kemudian para ilmuwan tanaman memanen, mengekstraksi, dan mengambil griffithsin murni.
Tembakau MEMBUNUH KUMAN PENYEBAB TUBERCULOSIS (TBC)
Saleh Naser, seorang profesor mikrobiologi dan biologi molekuler yang telah berkecimpung lama dalam penelitian tembakau dan nikotin dari University of Central Florida (UCF), mengatakan bahwa nikotin menunjukkan hasil yang lebih baik dari senyawa lain dalam hal menghentikan tuberculosis (TBC). Bukan tidak mungkin dalam penelitian lanjutan, seseorang yang menderita TBC akan menggunakan nikotin dalam pembuluh darah atau menelan kapsul nikotin untuk mencegah tuberculosis di masa depan.
Dalam banyak kasus TBC, pengobatan konvensional dilakukan dengan antibiotik selama sekurangnya 6 bulan. Namun bila seseorang gagal untuk menyelesaikan pengobatan, mereka kemungkinan besar akan terkena komplikasi yang berbahaya dari penyakit TBC ini. Lamanya waktu pengobatan ini menjadi salah satu kendala utama dalam perawatan penderita TBC. Penderita seringkali enggan untuk melakukan perawatan sehingga penyakit semakin akut.
Merokok MENGURANGI RESIKO PARKINSON
Penelitian yang dilakukan oleh Evan L. Thacker dari Harvard School of Public Health menunjukkan hubungan antara kebiasaan merokok dan berkurangnya risiko penyakit parkinson. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan kekebalan terhadap risiko penyakit parkinson.
Thacker melakukan analisa data dari penelitian rekam medis terhadap 79.977 wanita dan 63.348 pria. Penelitian dengan judul proyek Cancer Prevention Study II Nutrition Cohort memakan waktu sekitar 9 tahun. Hasilnya, seseorang yang pernah merokok memiliki risiko terkena parkinson 22% lebih rendah, bahkan yang masih aktif merokok memiliki risiko terkena parkinson 73% lebih rendah. Menurut Thacker rendahnya risiko parkinson bagi para perokok karena kandungan kimia neuroprotective yang terkandung dalam daun tembakau. Temuan ini menyangkal pernyataan bahwa orang yang merokok cenderung memiliki parkinson.
Merokok MENGURANGI RESIKO ALZHEIMER
Sementara itu Dr. James Le Fanu mempublikasikan penelitian tentang kebiasaan merokok dan hubungannya efek perlindungan terhadap penyakit alzheimer. Dr. Le Fanu menemukan, perokok memiliki 50% penurunan risiko terkena alzheimer. Lebih lanjut, semakin banyak seseorang merokok semakin besar perlindungan yang ia dapatkan.
Nikotin dalam tembakau melindungi perokok dari alzheimer karena nikotin meningkatkan jumlah reseptor “nicotinic” dalam otak, yang pada gilirannya mempengaruhi produksi dan pelepasan neurotransmitter acetylcholine. Pada penderita alzheimer diketahui terjadinya penurunan jumlah reseptor “nicotinic” yang kemudian mengurangi tingkat acetylcholine, yang diperlukan untuk memori dan fungsi otak lainnya.
Merokok MENGURANGI RESIKO TERKENA KANKER PAYUDARA
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh National Cancer Institute pada tanggal 20 Mei 1998 menyatakan bahwa risiko seorang perokok dengan konsumsi rokok lebih dari 4 pak per tahun ternyata mengalami penurunan signifikan sebesar 54% dalam insiden kanker payudara bila dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.
Salah satu hal yang mendorong munculnya penyakit kanker payudara adalah mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang dipengaruhi oleh faktor makanan, kelebihan berat badan, dan konsumsi alkohol. Salah satu kekuatan dari penelitian ini adalah bahwa penurunan insiden sampai 50%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan kemungkinan penurunan kanker payudara yang disebabkan oleh mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2.
Bahkan National Cancer Institute, sebuah lembaga yang terkenal anti-rokok sendiri melalui risetnya menemukan manfaat tembakau dalam mencegah kanker kulit yang langka yang terjadi di wilayah Mediterania.
**Dirangkum dari berbagai sumber **
Nikotin dan Tar
Adalah dua zat yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita semua sudah tahu apa nikotin dan tar itu?. Kebanyakan orang mendengar kedua nama ini karena santer diberitakan sebagai salah satu kandungan rokok.
Ya, memang benar keduanya merupakan zat yang terkandung dalam rokok. Namun tahukah anda bahwa nikotin juga terdapat pada tanaman lain?
Nikotin adalah senyawa kimia kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat.
Pada umumnya nikotin terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, dan terkadang juga oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulan terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya Kafein. Kafein juga memiliki efek stimulan pada tubuh.
Selain pada tembakau, nikotin juga terdapat pada beberapa sayuran yang sering kita konsumsi sehari-hari. Berikut saya rangkumkan dalam sebuah tabel
Nama Tanaman
Rata-rata Jumlah Nikotin perbuah
Kembang Kol
3,8 gram
Terong
100 gram
Kentang
15,3 gram
Kulit Kentang
4,8 gram
Tomat Mentah
42,8 gram
Tomat Matang
4,1 gram
Daun Tembakau
5% per 100 gram
Sumber: food.detik.com (2012)
U.S. Congress pada tahun 1990 menyatakan, nikotin membuat tubuh merasa rileks, lebih enerjik, dan bersemangat, atau bahkan sebaliknya. Efek ini biasanya dikenal sebagai biphase effect. Nikotin akan diserap tubuh (darah) diiringi dengan pelepasan adrenalin dan penghambatan beberapa hormon.
Disamping itu, nikotin juga merangsang otak dengan membuat zat endorphin lebih banyak dari keadaan normal. Struktur kimia endorphin hampir sama dengan obat penghilang rasa sakit seperti morphine.
Efek tersebut tak hanya timbul dari rokok atau tembakau namun bisa juga dari tanaman yang mengandung nikotin. Hal ini tergantung pada seberapa banyak kadar nikotin yang diserap oleh tubuh. Pada kasus rokok, nikotin juga akan yerlepas setelah proses pembakaran, sehingga asap rokok pun masih mengandung nikotin yang bisa terhisap.
Sedangkan, TAR adalah senyawa kimia dan kumpulan bahan kimia yang akan beredar dalam asap hasil pembakaran. Bentuk asli tar adalah cairan yang nerwarna kecokelatan. kebanyakan tar dihasilkan dari batubara. namun bisa juga dari minyak bumi, gambut dan kayu.
Dalam hal ini, Tar juga dihasilkan dari beberapa jenis bahan konsumsi seperti sate atau ayam bakar. sebagai makanan yang tersedia akibat proses pembakaran, Sate, ayam bakar, maupun olahan lain yang dibakar tentu mengandung TAR dengan kadar yang beragam. karena itu masyarakat Indonesia kerap menyajikan olahan makanan bakar dengan acar atau lalapan.
Masyarakat Indonesia telah mengenal kebiasaan ini sejak lama. Acar maupun lalapan biasa disajikan untuk makanan dengan “faktor resiko penyakit” yang cukup tinggi. Ini membuktikan masyarakat Indonesia secara adaptif mampu mengurangi faktor resiko dari makanan-makanan enak agar tetap bisa disantap.
Hal ini juga ditemukan pada ROKOK KRETEK. Kretek sebagai rokok yang khas Indonesia menggunakan CENGKEH sebagai campuran bahan bakunya. Tentu perlu diketahui jika cengkeh memiliki manfaat untuk kesehatan. Karena itu, cengkeh menjadi semacam lalapan bagi sajian rokok.
Terlebih lagi sekarang telah hadir CIGARSKRUIE rokok kretek rempah yang bukan hanya perpaduan tembakau dan cengkeh kualitas tinggi namun juga diracik dengan ekstrak 12 rempah rempah nusantara sebagai perasa/ SAOS alami NON KIMIAWI sehingga menghasilkan rasa yang HALUS, NIKMAT, dan BERKHASIAT.
Saat menjalani kehidupan, nikotin dan tar memang menjadi senyawa yamg tidak bisa kita hindari. Terutama nikotin karena merupakan zat alami yang ada pada tanaman. perlu bijak menanggapi zat-zat yang dapat menjadi faktor resiko pada tubuh ini. Jika memang tak mungkin dihindari, maka konsumsilah secara bijak atau tidak berlebihan, karena pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, bukan ??.
Kretek Rempah Cigarskruie merupakan kretek yang memiliki banyak Khasiat dan Manfaat
Adapun Manfaat dari Kretek CigarsKruie:
Meredahkan Batuk biasa/kronis.
Menjernihkan Suara.
Meredakan sifat mendengkur
Menyeimbangkan Mood.
Membantu proses Gurah Alami tanpa tersiksa.
Meningkatkan fungsi otak, daya ingat dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun.
Menetralkan Radikal bebas dari Asap kimia (Kendaraan, Mesin, Rokok kimiawi).
Memperbaiki peredaran darah mikro otak.
Mengatasi gangguan tidur, stress & rileksasi.
Mencegah efek ejakulasi & lemah syahwat.
Meringankan serangan asma bronchial, bronchitis & Gangguan Pernafasan.
Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus dan Bakteri.
Mencegah keropos tulang, gigi berlubang serta menjaga gusi. Antibacterial acids.
Anti radang, Anti kejang, analgesik, anestetik.
Mencegah penggumpalan darah & menurunkan kadar kolesterol.
Mengurangi sekresi cairan bakteri jahat liang vagina, bau tidak sedap & keputihan.
Menghilangkan bau badan & mulut, sariawan.
Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV.
Melumpuhkan sel tumor.
Membunuh jamur Candida albicans
Ganguan Jerawat, bisul, gatal-gatal & Meredahkan luka bakar, mimisan,
Menurunkan tekanan darah, merangsang pelepasan
Memperlancar peredarah pembuluh darah dan memperingan kerja Jantung.
Membantu pencernaan & mengeluarkan angin.
Meredakan Pusing/Migran, influenza, radang payudara, campak, masuk angin.
Reaktor penghasil protein Growth Colony Stimulating Factor (GCSF), suatu hormon yang sangat penting dalam menstimulasi produksi darah.
Ingin mencoba dan merasakan khasiat dan manfaat kretek rempah asli Indonesia
Rasakan Manfaat Kretek Rempah CK secara SEMPURNA dengan bergabung menjadi CK CLUBBER.
silahkan simak video berikut:
CK Clubber merupakan komunitas penikmat Rokok Kretek CK (Cigarskruie) dan Assikha Gold yang jaringan anggotanya sudah tersebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Cara mendaftar menjadi member CK Clubber sangatlah mudah, cukup dengan membayar biaya aktivasi sebesar Rp 375.000,- (belum termasuk ongkir) maka anda otomatis akan masuk sistem jaringan CK Clubber.
Fasilitas yang didapat setelah terdaftar menjadi member CK Clubber :
Paket MPC (Marketing Pengusaha CK) yang berisi 2 slop CK (20 bungkus CK)*
2 bungkus tester Assikha Gold*
Brosur MPC dan Brosur Produk CK*
Vital Sign (ID Card + Panduan CK)*
Berhak menjual dan mendistribusikan produk CK serta merekrut member CK Clubber
Ikut mengembangkan pasar produk CK
ket : * didapatkan saat pertama kali daftar
Selain fasilitas tersebut di atas, CK Clubber berhak mendapat informasi dan layanan oleh Kedai CK, harga khusus member dari Produk CK serta mendapatkan subsidi RO (Repeat Order) dan bonus generasi jika dapat merekrut member baru.
Silahkan hubungi No Telp/ WA 089669479135 dan kirimkan Nama Lengkap + No Handphone aktif yang akan didaftarkan, disertai bukti pembayaran via Transfer Bank
BONUS SPONSOR Bonus ketika anda merekrut/ mengajak 1 anggota baru di bawah anda, sebesar Rp 20,000,- BONUS GENERASI Bonus pertumbuhan anggota di jaringan anda yang nilainya berdasarkan tingkatan level generasi TABEL POTENSI BONUS SPONSOR & GENERASI
TABEL POTENSI BONUS BELANJA ULANG (RO: REPEAT ORDER)
Bagi sobat yang tidak merokok, sebaiknya pertahankan jangan sampai belajar merokok, karena pastinya pilihan "tidak merokok" itulah salah satu pilihan yang paling tepat dalam menjaga kesehatan. Namun bagi sobat yang sudah terlanjur merokok dan masih sulit untuk berhenti, tidak ada salahnya sobat mencoba kretek herbal cigarskruie