Bukan tanpa alasan kenapa suporter sepak bola disebut pemain ke 12. Ya, kehadiran mereka juga memberikan nyawa dalam sebuah pertandingan. Sorakannya membuat klub yang didukung sangat bersemangat dan sang lawan menciut mentalnya. Bahkan tanpa kehadiran suporter nilai prestisius sebuah pertandingan hilang sama sekali. Ya, pertandingan tanpa suporter identik sebagai hukuman bagi klub-klub yang melakukan kesalahan.

Berbicara soal suporter di Indonesia, maka kita bisa membusungkan dada. Pasalnya, para suporter negeri ini memang keren dan hebat. Tak kalah jika dibandingkan dengan tifosi-tifosi luar negeri. Nah, di antara banyak suporter sepak bola Indonesia yang bisa dianggap paling fenomenal adalah Aremania, Suporter Aremania.

Tentu ada alasannya kenapa Aremania jadi suporter yang paling jumawa di Indonesia. Nah, berikut adalah fakta-fakta Aremania yang bakal bikin kamu kagum. “Di mana pun berada, kami selalu ada, karena kami Aremania,” begitulah potongan lagu penyemangat yang seringkali dinyanyikan Aremania ketika klub kesayangannya bermain. Bukan cuma nyanyian, loyalitas Aremania dengan mendatangi Arema di mana pun mereka bermain memang benar.

Khususnya pada laga away Arema, We are aremania akan selalu ikut serta. Bahkan jumlahnya bisa dibilang gila-gilaan. Uniknya, ketika Arema main di luar kandang, Aremania selalu auto pilot. Artinya tanpa dihimbau, mereka akan berinisiatif sendiri misalnya untuk menyewa bus, memikirkan akomodasi dan sebagainya. Ya, padahal ini hanya untuk 90 menit pertandingan. Namun, kita harus salut dengan loyalitas mereka.

Menjadi pemain Arema, artinya harus siap-siap dielu-elukan doos seorang idola. Ya, siapa pun dia bagaimana kualitasnya maka Aremania akan memberikan dukungannya semaksimal mungkin. Bahkan kadang mereka juga menyanyikan nama-nama pemain dalam yel-yel selama pertandingan. Makanya banyak pemain yang betah ketika bermain untuk Arema. Bukan hanya karena manajemen yang bagus, tapi juga suporter yang mendukung mereka gila-gilaan. Tak hanya hadir di lapangan dan mendukung Arema dengan nyanyian pembakar semangat, Aremania juga melakukan banyak sekali aksi nyata. Salah satunya adalah melakukan aksi sosial dengan mengumpulkan sumbangan-sumbangan untuk para korban bencana alam.

Tak hanya itu, mereka juga sering pula menggelar aksi solidaritas dengan menyumbangkan uang demi pengobatan rekan mereka yang mengalami kecelakaan. Pernah ada cerita jika Aremania berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp 19 juta dari hasil sumbangan untuk diberikan kepada salah satu suporter yang mengalami kecelakaan. Salut!

Arema mungkin sekarang besar dan jumawa, namun dulu mereka pernah mengalami masa-masa suram. Ya, dulu Arema pernah sangat terpuruk dengan pernah berada di zona degradasi dalam waktu yang sangat lama. Bahkan mereka juga pernah turun level kompetisi.

Namun bukti kesetiaan Aremania sangat nyata di sana. Tanpa peduli klub kesayangan tengah berada di masa sulit, mereka terus menyorakkan dukungan. Bisa dibilang kenapa Arema bisa sebesar sekarang salah satunya berkat konsistensi para Aremania yang selalu mendukung mereka.

Aremania, manajemennya, serta suporter sudah seperti satu tubuh yang sangat sinkron. Ya, klub selalu mempercayai Aremania dan sebaliknya. Hal tersebut dibuktikan dengan dilibatkannya para perwakilan suporter dalam pengambilan keputusan di tim. Salah satunya adalah ketika Arema melakukan protes kepada BOPI terkait pencekalan mereka di Liga Indonesia, pelatih Arema almarhum Suharno, dan manajemen mengajak para Aremania untuk turun ke jalan melakukan protes. Tanpa banyak tanya Aremania beramai-ramai turun karena ini adalah untuk kepentingan klub. Arema bermain artinya kode untuk menghentikan semua aktivitas. Ya, inilah yang memang terjadi.

Meskipun ada yang tak bisa ke sportgebouw untuk mendukung, setidaknya mereka pasti menonton televisi. Jika tidak disiarkan, biasanya para Aremania beralih memutar radio-radio yang menyiarkan jalannya pertandingan. Bahkan jika ini masih tidak sempat dilakukan, para Aremania biasanya selalu menanyakan live report. Entah lewat communicatiemiddelen sosial, broadcasting message, sampai tulisan artikel. Sebisa mungkin mereka tak ketinggalan momen pertandingan satu pun.

Bagi mereka yang tidak tinggal di Malang, mungkin akan menganggap suporter Arema sama seperti yang lain. Namun bagi Aremania, aktivitas mendukung klub sudah semacam lifestyle yang sudah mendarah daging. Dari yang kecil sampai kakek-kakek, serentak memakai jersey biru kebanggaan Arema begitu klub ini bermain. Bahkan di level yang sudah sangat fanatis, hukumnya wajib untuk pergi ke speelveld ketika sang klub kesayangan bermain. Terdengar sangat konyol memang mendukung bola sampai seperti ini. Namun Arema adalah aset yang kehadirannya mampu mempersatukan warga Malang.

Artikel Terkait: Bonekmania Harus Tau Sejarah Terbentuknya Suporter Persebaya Ini