Sebelum kamu berdiri di Hadapan-NYA
Dengarkan... Dengar... suara jiwa bathin perlahan, yang membisikkan namamu.
Lalu jawab dengan jujur: Siapa dirimu, sebenarnya?
Tanpa gelar, yang kau sematkan di namamu.
Tanpa harta yang kau kumpulkan, dengan menghabiskan mayoritas waktu hidupmu.
Tanpa pujian yang diucapkan orang lain, tentangmu.
Siapa dirimu?, ketika sendirian, dalam hening waktu, cuma beriring suara degup detak jantung, dan hembus napasmu, yang suatu saat akan berhenti?
Kau adalah debu di tengah gurun yang mahaluas.
Kau adalah seper entah berapa bagian dari setetes air di samudera yang tak bertepi.
Kau adalah seorang musafir yang berjalan dengan borrowed time, membawa jasad fana yang suatu hari akan kembali menjadi tanah.
Lalu, atas APA lagi, kau menyombongkan diri?
Apakah atas kepintaranmu, yang masih sering keliru membedakan antara kebutuhan dan nafsu?
Apakah atas kekuatanmu, yang keok KO melawan virus yang tak kasat mata?
Apakah atas rencanamu, yang selalu bisa diubah Oleh-NYA dengan satu ketetapan?
Bukankah setiap hal yang kau banggakan itu adalah PINJAMAN?
Napasmu, akalmu, waktumu, bahkan jantung yang berdetak saat ini—semuanya adalah amanah yang suatu saat akan diminta kembali.
Kesombonganmu adalah tembok yang kau bangun antara dirimu dan Kebenaran.
Kau mengira tembok itu melindungimu?, padahal ia justru memenjarakanmu dalam kegelapan dan kesendirian.
Kau terpesona oleh bayanganmu sendiri di atas panggung sandiwara, lupakah ... bahwa suatu saat lampu akan padam, dan tirai akan ditutup!, dan Hal ini PASTI.
Maka, hancurkanlah berhalanya... yang adalah sifat angkara dari ... dirimu sendiri.
Rendahkanlah dirimu di hadapan Yang Maha Kuasa.
Tundukkanlah dahimu yang enggan sujud dalam kesombongan.
Menangislah.
Karena air mata adalah bahasa dari jiwa yang jujur, yang menyadari betapa kecil dan dahaganya ia akan Kasih-NYA.
Jangan takut untuk menangis.
Air mata yang tulus adalah hujan yang menyuburkan jiwa yang gersang.
Ia menguras ego, menyucikan niat, dan mengingatkanmu bahwa kau hanya seorang hamba.
Seorang hamba yang lemah, yang butuh diampuni, yang rindu akan Cahaya.
Lepaskan.
Serahkan.
dan pasrahkan.
Karena dalam kehancuran dirimu yang sombong itulah, engkau dijamin menemukan Dirimu yang sesungguhnya:
kecil, namun dicintai;
lemah, namun diperhatikan;
fana, namun dijanjikan keabadian.
Maka, bersimpuhlah.
Dan menangislah sepuas-puasnya.
Tuhanmu sedang menunggu kepulanganmu.
Ya Allah, karuniailah rahmat kepadaku dengan Al-Quran, dan jadikan Al-Quran sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku.
Ya Allah, ingatkanlah aku terhadap apa yang telah aku lupakan dari Al-Quran.
Anugerahilah aku kemampuan untuk senantiasa membacanya sepanjang malam dan siang.
Jadikanlah Al-Quran hujah bagiku (yang dapat menyelamatkanku) wahai Tuhan seru sekalian alam.
Ya Allah, benahilah (pengetahuan dan pengamalan) agamaku, yang akan menjadi penjaga urusanku.
Benahilah (kehidupan) akheratku, tempat aku kembali.
Jadikanlah hidupku sebagai tempat untuk melaksanakan segala kebajikan dan jadikanlah kematianku sebagai pemutus segala keburukan.
Ya Allah, jadikanlah sebaik baik umurku (agar menjadi amal yang terbaik) di akhir usia ku.
Hari ku yang terbaik adalah hari ku saat bertemu dengan MU (kelak).
Ya Allah, aku memohon hidup yang nyaman, mati yang tenang, dan tempat kembali (akherat) yang membanggakan dan nyaman.
Ya Allah, aku meminta sebaik baiknya permintaan, permohonan keberhasilan ilmu, amal, pahala kehidupan, kematian, dan tetapkanlah aku dalam semua kebaikan itu.
Beratkanlah timbangan (amal baikku), kukuhkanlah imanku, tinggikanlah derajatku, terimalah sholatku, ampunilah dosa kesalahanku, dan aku memohon surga yang paling tinggi KepadaMU.
Ya Allah, pastikanlah aku memperoleh RahmatMU, meraih AmpunanMU, terbebas dari segala dosa, mendapat manfaat dari segala kebaikkan, meraup keuntungan berupa surga, dan terhindar dari siksa neraka.
Ya Allah, baguskanlah semua amal ku, serta jauhkanlah aku dari hinaan dunia dan siksa akherat.
Ya Allah, berilah aku rasa takut KepadaMU, yang akan menghalangiku dari berbuat maksiat.
Anugerahilah aku ketaatan KepadaMU yang akan mengantarku memasuki SurgaMU.
Curahkanlah keyakinan sehingga meringankan musibah hidup yang menimpaku.
Limpahilah aku kepuasan dengan pendengaran, penglihatan, dan kesehatan selama Engkau menghidupkanku, serta jadikanlah semua itu sebagai warisan kepadaku.
Hadirkan seorang penuntut bagi siapapun yang mendzolimiku.
Tolonglah aku dalam menghadapi orang orang yang memusuhiku.
Janganlah Engkau jadikan musibah dalam agamaku.
Janganlah Engkau jadikan dunia sebagai tujuan utamaku, dan tujuan ilmuku.
Janganlah Engkau tempatkan aku dibawah kekuasaan yang mendzolimiku.
Ya Allah, janganlah Engkau sisakan secuil dosapun bagiku, melainkan Engkau ampuni semuanya.
Janganlah Engkau tinggalkan sebersit keraguanku, melainkan Engkau hilangkan semuanya.
Janganlah tinggalkan sepeser hutangku, melainkan Engkau lunasi semuanya.
Janganlah Engkau abaikan segala kebutuhan dunia akheratku, melainkan Engkau penuhi semuanya, wahai Dzat yang Maha Pengasih dari segala pengasih.
Ya Allah, Ya Tuhanku, anugerahilah aku kebaikan dunia dan akherat, serta hindarkan aku dari siksa neraka.
Semoga Allah mencurahkan segala rahmat bagi Nabiku Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya yang terpilih, serta salam yang melimpah ruah.
Aamiin.