Metode pengambilan data untuk menilai kesehatan ekosistem hutan mangrove harus secara khusus memperhatikan komponen unik ekosistem ini, yaitu vegetasi yang adaptif terhadap lingkungan salin, kondisi perairan, dan substrat berlumpur.
Catatan: Penilaian kondisi fisik dan keanekaragaman jenis mangrove merupakan indikator utama kesehatan ekosistem.
Metode: Metode Transek Garis dan Kuadrat
Teknik Pengambilan Data: Transek Garis (Line Transect) dibuat tegak lurus dari garis pantai ke arah darat. Pada interval tertentu di sepanjang garis, dibuat Plot Kuadrat (misalnya $10 \times 10$ m untuk pohon, $5 \times 5$ m untuk tiang, $1 \times 1$ m untuk semai).
Indikator Kesehatan: Kerapatan (Density): Jumlah individu per hektar. Frekuensi: Ketersebaran jenis. Dominansi: Luas Bidang Dasar (Basal Area - BA) atau penutupan tajuk. Indeks Nilai Penting (INP): Menunjukkan peran ekologis suatu jenis.
Metode: Inventarisasi Pohon dan Bibit
Teknik Pengambilan Data: Pada setiap plot, diukur: Diameter setinggi dada (DBH), tinggi total, dan identifikasi jenis untuk pohon, tiang, dan pancang. Kepadatan semai dan anakan dicatat untuk menilai regenerasi alami.
Indikator Kesehatan: Struktur Tegakan: Keseimbangan antara berbagai tingkat pertumbuhan (semai hingga pohon dewasa). Regenerasi: Tingkat kesuksesan pembaruan ekosistem.
Metode: Persentase Tutupan Tajuk
Teknik Pengambilan Data: Pengamatan visual atau menggunakan Densiometer di dalam plot.
Indikator Kesehatan: Tutupan Tajuk: Menilai kerapatan hutan. Tutupan yang jarang bisa mengindikasikan degradasi atau kematian tegakan.
Metode: Pneumatofor (Akar Napas)
Teknik Pengambilan Data: Pengukuran kepadatan dan kondisi fisik pneumatofor di plot tertentu.
Indikator Kesehatan: Kepadatan Pneumatofor: Berhubungan dengan kemampuan akar menyerap oksigen. Penurunan kepadatan dapat mengindikasikan genangan berlebihan atau sedimentasi.
Catatan: Mangrove sangat sensitif terhadap kualitas air dan kondisi sedimen di sekitarnya.
Metode: Kualitas Air dan Substrat In Situ
Teknik Pengambilan Data: Pengukuran langsung di lokasi menggunakan alat multi-parameter (probe) pada saat air pasang maupun surut.
Indikator Kesehatan: Salinitas: Kadar garam optimal sangat penting bagi mangrove. Fluktuasi ekstrem (terlalu rendah/tinggi) menunjukkan gangguan hidrologi. pH: Derajat keasaman. Suhu Air. Oksigen Terlarut (DO): Penting untuk biota air.
Metode: Pengambilan Sampel Sedimen (Tanah)
Teknik Pengambilan Data: Pengambilan sampel sedimen pada kedalaman tertentu untuk analisis laboratorium.
Indikator Kesehatan: Kandungan Bahan Organik (BOT): Tinggi BOT mengindikasikan fungsi ekosistem yang baik. Tekstur Sedimen: Komposisi lumpur dan pasir. Potensi Polutan: Analisis kandungan logam berat atau pestisida.
Metode: Hidrodinamika dan Pasang Surut
Teknik Pengambilan Data: Pengamatan dan pencatatan pola pasang surut.
Indikator Kesehatan: Pola Genangan (Inundation): Pola pasang surut yang normal menjamin aerasi akar dan transportasi nutrien. Perubahan pola dapat menyebabkan stres pada mangrove.
Catatan: Fauna yang berasosiasi, terutama organisme bentik, adalah bioindikator yang baik untuk mangrove.
Metode: Makrozoobentos (Kepiting, Moluska)
Teknik Pengambilan Data: Pengambilan sampel dengan metode kuadrat atau pencatatan visual. Menghitung kepadatan liang dan mengidentifikasi spesies.
Indikator Kesehatan: Keanekaragaman dan Kepadatan Fauna Bentik: Kepiting dan moluska berperan penting dalam proses daur ulang nutrien. Peningkatan keragaman fauna bentik menunjukkan kesehatan ekosistem yang baik.
Metode: Ikan dan Organisme Perairan
Teknik Pengambilan Data: Penggunaan jaring (misalnya jaring insang) di kanal atau fish traps untuk menilai spesies ikan yang menggunakan mangrove sebagai nursery ground.
Indikator Kesehatan: Kehadiran Spesies Kunci: Indikasi fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan (spawning) dan pembesaran (nursery ground).
Metode: Fungi dan Mikroorganisme
Teknik Pengambilan Data: Pengambilan sampel substrat untuk menguji aktivitas dekomposisi atau kehadiran fungi yang terkait dengan penyakit.
Indikator Kesehatan: Aktivitas Dekomposisi: Kecepatan daun atau serasah terurai menunjukkan kesehatan siklus nutrien.
Catatan: Metode ini digunakan untuk monitoring perubahan luasan dan status konservasi.
Analisis Citra Satelit dan Drone: Penggunaan data citra dari waktu ke waktu (time series).
Data yang Diambil: Luasan tutupan mangrove dan perubahan garis pantai (akresi atau abrasi).
Indikator Kesehatan: Laju Deforestasi/Degradasi: Penurunan luas area mangrove secara cepat mengindikasikan tekanan lingkungan atau manusia. Pola Perubahan Garis Pantai: Akresi (penambahan daratan) yang stabil di kawasan muara menunjukkan suplai sedimen yang sehat.
Sistem Informasi Geografis (GIS): Pembuatan peta zonasi berdasarkan tingkat kerusakan atau kebutuhan rehabilitasi.