EFEKTIVITAS TOKEN EKONOMI TERHADAP ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA PENYINTAS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK 

Nanda Wijayanti, Christin Wibhowo 


Kata Kunci: token ekonomi; activity daily living; skizofenia hebefrenik; modifikasi perilaku 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas token ekonomi dalam meningkatkan activity daily living pada penyintas skizofrenia hebefrenik. Penelitian dilakukan di Rumah Pemulihan Efata yang terletak di daerah Kabupaten Semarang. Partisipan penelitian ini adalah satu orang perempuan berinisial SY usia 20 tahun yang mengalami gangguan skizofrenia hebefrenik. Partisipan menunjukan gejala seperti menarik diri dari lingkungan, rendahnya kesadaran activity daily living, dan afek yang tidak sesuai dengan stimulus. Desain penelitian menggunakan studi kasus dengan metode asesmen berupa observasi dan wawancara, tes grafis, wartegg, SPM, SCL90, dan Woodworth’s Inventory. Intervensi token ekonomi dilakukan dalam enam sesi dengan implementasi token ekonomi selama dua minggu berturut-turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan activity daily living setelah diberikan intervensi token ekonomi, seperti mampu membersihkan kutu dengan mandiri, mencuci rambut, mandi setidak-tidaknya satu kali dalam sehari, membersihkan kaki dan kuku, serta meletakan pakaian di tempat laundry. Peningkatan kemampuan ADL dapat dilihat dari kenaikan skor yang diperoleh pada sesi pertama sebesar 17 poin dan pada sesi kedua menjadi sebesar 28 poin. Artinya, modifikasi perilaku menggunakan intervensi token ekonomi terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan activity daily living pada penyintas skizofrenia hebeferenik. Temuan penelitian ini dapat dijadikan acuan pemilihan terapi pada penyintas skizofrenia hebefrenik.


Daftar Pustaka

Amalia, R., & Meiyuntariningsih, T. (2020). Expressive Writing Therapy dan Kemampuan Pengungkapan Emosi Pasien Skizofrenia Hebefrenik. Jurnal Penelitian Psikologi, 11(2), 76–83. https://doi.org/10.29080/jpp.v11i2.378

Bradley, E. T. (2015). Teknik yang harus diketahui setiap konselor. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Corey, G. (2007). Teori dan praktik konseling & psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.

Cristóbal-Narváez, P., Sheinbaum, T., Ballespí, S., Mitjavila, M., Myin-Germeys, I., Kwapil, T. R., & Barrantes-Vidal, N. (2016). Impact of adverse childhood experiences on psychotic-like symptoms and stress reactivity in daily life in nonclinical young adults. PLoS ONE, 11(4), 1–15. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0153557

Dewi, R. K. (2022). Indonesia Disebut Peringkat 1 Negara dengan Skizofrenia, Benarkah? Kompas.Com. https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/15/173000165/indonesia-disebut-peringkat-1-negara-dengan-skizofrenia-benarkah-?page=all

Estabillo, J., Angeles, L., & Matheis, M. (2016). Token economy. Encyclopedia of Personality and Individual Differences, April, 1–4. https://doi.org/10.1007/978-3-319-28099-8

Fitri, A., & Rahmandani, A. (2020). Pengalaman Keterlibatan Ayah Dalam Merawat Anak Dengan Skizofrenia: Interpretative Phenomenological Analysis. Jurnal EMPATI, 9(3), 204–211. https://doi.org/10.14710/empati.2020.28343

Gholipour, A., Abolghasemi, S. H., Gholinia, K., & Taheri, S. (2012). Token reinforcement therapeutic approach is more effective than exercise for controlling negative symptoms of schizophrenic patients: A randomized controlled trial. International Journal of Preventive Medicine, 3(7), 466–470.

Handayani, L., Febriani, F., Rahmadanni, A., & Saufi, A. (2017). Faktor Risiko Kejadian Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta (Diy). Humanitas, 13(2), 135. https://doi.org/10.26555/humanitas.v13i2.6069

Hasanah, C. D. U., & Ambarini, T. K. (2018). Hubungan Faktor Trauma Masa Lalu dengan Status Mental Beresiko Gangguan Psikosis Pada Remaja Akhir di DKI Jakarta. INSAN Jurnal Psikologi Dan Kesehatan Mental, 3(2), 73. https://doi.org/10.20473/jpkm.v3i22018.73-81

Maharani, Y., & Noviekayati, I. (2019). Permainan Catur Sebagai Media Perubahan Perilaku untuk Penderita Skizofrenia Hebefrenik. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 2(1), 265–271. https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/snami/article/view/700

Mintarsih, R. A. (2021). Pengaruh token ekonomi untuk meningkatkan kemampuan rawat diri pada individu dengan gangguan skizoafektif. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 9(4). https://doi.org/10.22219/procedia.v9i4.16346

Ohi, K., Shimada, T., Nitta, Y., Kihara, H., Okubo, H., Uehara, T., & Kawasaki, Y. (2016). The Five-Factor Model personality traits in schizophrenia: A meta-analysis. Psychiatry Research, 240, 34–41. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2016.04.004

RI, K. K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf

Rini, A. S. (2016). ADL untuk meningkatkan kemampuan rawat diri pada pasien skizofrenia tipe paranoid. Dinamika Penelitian, 16(2), 206–220.

Rohmah, L. F., & Pratikto, H. (2019). Expressive Writing Therapy Sebagai Media Untuk Meningkatkan Kemampuan Pengungkapan Diri (Self Disclosure) Pada Pasien Skizofrenia Hebefrenik. Psibernetika, 12(1), 20–28. https://doi.org/10.30813/psibernetika.v12i1.1584

Sahabuddin, E., Agustang, A., Manda, D., & Oruh, S. (2020). Partisipasi Sosial Dalam Pemenuhan Activity Daily Living (Adl) Orang Dengan Gangguan Jiwa Di Kota Makassar. Phinisi Integration Review, 3(2), 290. https://doi.org/10.26858/pir.v3i2.14922

Sasmita, H., Mahdairta, R., & Asterina. (2012). Pengaruh Metode Token Economy Terhadap Aktifitas Perawatan Diri pada Pasien Defisit Perawatan Diri. NERS Jurnal Keperawatan, 8(1), 24. https://doi.org/10.25077/njk.8.1.24-31.2012

Stilo, S. A., & Murray, R. M. (2019). Non-Genetic Factors in Schizophrenia. Current Psychiatry Report, 21(100), 1–10. https://doi.org/ 10.1007/s11920-019-1091-3

Tandilolo, J., Gandasari, N. K. M., & Dewi, D. P. R. (2020). Pengaruh Pemberian Token Ekonomi terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Klien Skizofrenia di Ruang Kunti Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan), 6(01), 84. https://doi.org/10.31290/jkt.v6i01.1453

Zahnia, S., & Sumekar, D. W. (2016). Kajian Epidemiologis Skizofrenia. Majority, 5(5), 160–166. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/90