Oksigen yang terdapat dalam air terdiri dari 2 bentuk senyawa yaitu terikat dengan unsur lain (NO3 -, NO2 -, PO4 3-, H2O, CO2, CO3 2-) dan sebagai molekul bebas (O2). Molekul oksigen terlarut yang terdapat dalam air sangat dipengaruhi oleh suhu air. Sumber utama oksigen dalam air. adalah dari udara melalui proses difusi dan absorbs serta dari hasil fotosintesis fitoplankton. Pengukuran kadar oksigen dalam air dapat dilakukan dengan metode titrasi winkler atau menggunakan DO meter
Pengukuran DO dengan metode winkler
Botol DO
untuk tempat sampel air yang akan diukur DO nya
Buret
untuk tempat Na2S2O3 atau tempat zat titran
Statif
untuk membantu menyangga buret
Pipet tetes
untuk meneteskan larutan indikator (MnSO4, NaOH+KI, H2SO4 dan amylum) dalam jumlah kecil
Corong untuk membantu memasukkan larutan Na2S2O3 (Na-thiosulfat) ke dalam buret
Pipet Volume
untuk memindahkan larutan dengan volume tertentu
Bola Hisap/ Karet Hisap
untuk membatu menarik larutan yang akan dipindahkan dengan pipet volume
MnSO4
48 gr MnSO4 dilarutkan dalam 100 ml aquades.
NaOH + KI
125 gr NaOH dan 33,75 KI dilarutkan dalam 250 ml aquades dan disimpan dalam botol gelap tertutup rapat.
Natrium thiosulfate (Na2S2O3) 0.025 N
3,1025 gr Na2S2O3 dilarutkan dalam 500 ml aquades dan disimpan dalam botol gelap. Aquades yang dipakai sebelumnya didihkan dahulu kemudian di dinginkan.
H2SO4 pekat atau phosphoric acid
Aquadest
Amylum
2 gr starch (amylum) dilarutkan dalam 100 ml aquades dan dipanaskan beberapa menit, kemudian ditambahkan 0,5 ml formalin sebagai pengawet.
Pengukuran DO dengan metode winkler
Ukur dan dicatat volume botol DO yang akan digunakan
Masukkan botol DO ke dalam air yang akan diukur oksigennya secara perlahan-lahan dengan posisi miring dan usahakan jangan sampai terjadi gelembung udara. Atau masukkan botol DO ke dalam kemerrer/water sampler lalu masukkan ke dalam air, bila botol penuh baru di tutup.
Kemudian bukalah botol yang berisi sampel, tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2 ml NaOH+KI lalu bolak-balik sampai terjadi endapan coklat. Kemudian diendapkan dan dibiarkan selama 30 menit.
Buang air yang bening diatas endapan, kemudian endapan yang tersisa diberi 1-2 ml H2SO4 pekat dan kocok endapan sampai endapan larut (2 ml H2SO4 untuk volume botol ±250 ml dan 1 ml untuk volume botol ±150 ml).
Beri 3-4 tetes amylum, dititrasi dengan Na-thiosulfat (Na2S2O3) 0,025 N sampai jernih atau tidak berwarna untuk pertama kali.
Catat ml Na-thiosulfat yang terpakai (titran). Selanjutnya kadar oksigen yang terlarut dalam perairan tersebut dapat dihitung sesuai dengan rumus berikut.
Perhitungan:
DO (mg/L) = (V titran x N titran x 8 x 1000) / (V air sampel - 4)
Keterangan rumus DO:
V titran = volume Na2S2O3 yang digunakan hingga merubah warna (ml)
N titran = normalitas Na2S2O3 (0,025 N)
8 adalah nilai ½ MR oksigen
1000 adalah konversi dari ml ke liter
4 adalah 2 ml dari MnSO4 dan 2 ml dari NaOH+KI