Pengukuran kadar nitrogen dalam air dapat dilakukan dengan cara titrasi. Pada praktikum ini pengukuran kadar nitrogen dalam air dilakukan dengan metode titrasi.
Cawan porselen
untuk tempat sampel yang akan dipanaskan dan untuk menguapkan larutan sampel hingga terbentuk kerak/Kristal
Gelas ukur 50 ml
untuk mengukur air sampel yang akan digunakan
Cuvet
untuk tempat larutan sampel indicator
Spatula
untuk menghomogenkan kerak nitrat dan asam fenol disulvonik
Pipet volume
untuk mengambil larutan dalam skala volume
Bola hisap
untuk membantu mengambil larutan berbahaya saat menggunakan pipet volume
Washing bottle
untuk tempat aquades
Hot plate
untuk menguapkan larutan hingga terbentuk kerak pada cawan porselin
Pipet tetes
untuk membantu memindahkan larutan NH4OH
Corong
untuk membantu memasukkan larutan pada buret
Spektrofotometer (410 nm)
untuk mengukur kadar nitrat
Aquades
sebagai bahan untuk mengencerkan kerak nitrat
Kerak nitrat
sebagai sampel yang akan diukur kadar nitratnya
NH4OH 1:1
sebagai bahan untuk melarutkan lemak dan suplai ion H+ dan sebagai indicator pembentuk warna kuning
Larutan blanko
sebagai bahan untuk mengkalibrasi spektrofotometer
Tissue
sebagai pembersih larutan blanko sebelum dimasukkan ke dalam spektrofotometer
Kertas saring
sebagai penyaring air sampel sebelum diberi NH4OH
Asam fenol disulfonik
sebagai bahan
Saring 25 ml sampel dan tuangkan ke dalam cawan porselin / Petri disc.
Uapkan diatas pemanas sampai kering hati – hati jangan sampai pecah dan didinginkan
Tambahkan 1 ml asam fenol disulfonik, aduk dengan pengaduk gelas dan Encerkan dengan 10 ml aquadest.
Tambahkan (dengan meneteskan) NH4OH (1:1) sampai terbentuk warna. Encerkan dengan aquadest sampai 25 ml. Kemudian masukkan dalam cuvet.
Bandingkan dengan larutan standar pembanding yang telah dibuat, baik secara visual atau dengan spektrofotometer (pada panjang gelombang 410 µm).