Air Terjun Sedudo berada di ketinggianan 1.438 meter di atas permukaan
laut (dpl) di sisi timur kawasan
Gunung Wilis, dengan ketinggian air terjun sekitar 105 meter. Hingga sekarang pihak Pemkab Nganjuk secara rutin melaksanakan acara ritual Mandi Sedudo setiap tanggal 1 Suro bulan Sura (kalender Jawa). Konon mitos yang ada sejak zaman Majapahit pada bulan itu dipercaya membawa berkah awet muda bagi orang yang mandi di air terjun tersebut. Legenda Dulu kawasan Sedudo merupakan
tempat pertapaan Ki Ageng Ngaliman, tokoh pelopor penyebaran agama
Islam di Nganjuk waktu itu. Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya,
maka setiap bulan Suro sebuah upacara ritual selalu digelar. Ritual
yang diberin nama pengambilan Air Sedudo itu diisi dengan acara
iring-iringan gadis berambut panjang yang berbusana adat Jawa, berjalan
perlahan menuju kolam yang berada tepat di bawah air terjun. Mereka percaya, air yang mengalir tak henti-hentinya mengalir di Sedudo, bersumber dari tempat keramat, yakni tempat di mana para dewa bersemayam. Tak heran, ketika malam tahun baru Hijriyah 1 Muharram, atau biasa dikenal malam 1 Suro oleh masyarakat Jawa, ribuan pengunjung selalu memadati Sedudo. Di tengah dinginnya air terjun Sedudo, mereka mandi beramai-ramai di kolamnya. Aspek
sejarah lain, khususnya tentang pemanfaatan Sedudo oleh kalangan raja
dan ulama di zaman Kerajaan Majapahit dan kejayaan Islam, sangat
mempengaruhi kepercayaan masyarakat tentang khasiat air terjun
tersebut. Di jaman Majapahit Sedudo sering digunakan untuk mencuci
senjata pusaka milik raja dan patih dalam Prana Pratista. Sementara di
zaman kerajaan Islam, Sedudo sangat dikenal sebagai kawasan pertapaan
Ki Ageng Ngaliman. | Lokasi Terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur. Peta dan Koordinat GPS: 7° 46' 9.61" S 111° 45' 56.89" E Aksesbilitas Berjarak sekitar 30 km arah selatan ibukota kabupaten Nganjuk dengan melewati daerah Kecamatan Berbek dan Sawahan. Lokasi objek wisata ini sangat mudah dijangkau dan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum (seperti bus) maupun kendaraan pribadi dengan kondisi jalan umumnya baik dan beraspal mulus. Hanya saja, karena lokasinya di gunung, jalan menuju air terjun Sedudo cenderung menanjak, naik-turun, dan berkelok-kelok. Setelah melewati gerbang utama dan membayar karcis akan ditemui jalan dua arah, ke atas menuju Air Terjun Sedudo, sedangkan ke bawah (belokan ke kiri) menuju Agrowisata Ganter dan Air Terjun Singokromo. Dari gerbang ini perjalanan menanjak masih berlanjut sekitar dua kilometer. Setelah melewati satu pos penjagaan lagi, barulah terdengar gemuruh Air Terjun Sedudo yang sudah di depan mata. Untuk menuju ke pelataran air terjun harus berjalan menuruni tangga sekitar 5 menit. Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari terminal Nganjuk naik angkot jurusan Sawahan dengan ongkos sekitar Rp 12500 per orang (Pebruari 2015). Sesampainya di Terminal Sawahan (akhir trayek amgkot) berganti moda angkutan dengan naik ojek. Ongkos normal naik ojek sekitar Rp 40000 - Rp 50000 per orang untuk rute pulang pergi. Tiket dan Parkir Harga tiket masuk adalah Rp 2500/orang. Tarif parkir kendaraan roda dua dipungut Rp 1.000, sedangkan kendaraan roda empat Rp 2.000. Fasilitas dan Akomodasi Fasilitas yang dimiliki di tempat wisata ini umumnya cukup baik dan lengkap seperti ruang ganti, kolam tempat berendam atau berenang, toilet, tempat istirahat dan berbagai rumah makan serta toko cinderamata. Bagi yang membutuhkan penginapan juga tersedia hotel yang berada di sekitar kawasan ini. Wisata Lain Agrowisata Ganter, tempat perkebunan bunga. Sekitar dua kilometer di selatan Ganter ada lagi Air Terjun Singokromo. |
Jawa Timur >