Sistem Pembelajaran
(Learning System)
(Learning System)
Sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh
(Open and Distance Education)
Sistem pembelajaran Program Studi (S1) Pendidikan Bahasa Inggris mengikuti sistem pembelajaran universitas induk yaitu Universitas Terbuka yang menerapkan sistem Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (open and distance education system). Dengan sistem pembelajaran terbuka berarti UT menerima calon mahasiswa Prodi SPIN tanpa ada pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, dan waktu registrasi. Batasan yang ada hanyalah bahwa calon mahasiswa Prodi SPIN FKIP UT harus memiliki ijazah pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat). Dengan sistem pembelajaran jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka langsung antara mahasiswa dan dosen/tutor, melainkan memanfaatkan media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara mahasiswa (dan antar mahasiswa) dan dosen/tutor. Media dapat berupa perangkat yang terhubung ke Internet (komputer, laptop, tab, smartphone) yang memungkinkan interaksi sinkronus dan asinkronus.
Sistem pembelajaran jarak jauh mensyaratkan mahasiswa untuk dapat belajar secara mandiri. Selain belajar mandiri, mahasiswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran terbimbing melalui kegiatan tutorial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata tutorial adalah pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil mahasiswa. Arti lain dari tutorial adalah pengajaran tambahan melalui tutor. Terdapat beberapa jenis tutorial seperti: tutorial tatap muka (TTM), tutorial online (tuton), tutorial web (tuweb), tutorial radio, dan tutorial televisi. Karena sifatnya sebagai “pembimbingan” dan “pengajaran tambahan”, tutorial tidak berperan seperti halnya perkuliahan tatap muka, dan karenanya dalam pembelajaran jarak jauh, tutorial berperan sebagai layanan bantuan belajar (learning support). Tutorial menjadi sarana pemantapan belajar mandiri mahasiswa.
Pembelajaran Mandiri dan Lingkungan Belajar
(Learning Experiences and Environment)
Proses pembelajaran mahasiswa Program Studi Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UT dilaksanakan secara mandiri dan jarak jauh. Dalam proses tersebut, lingkungan belajar mahasiswa dirancang agar mahasiswa dapat belajar secara mandiri, atas prakarsa atau inisiatif mahasiswa sendiri. Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar secara efektif, termasuk kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar secara efektif, mahasiswa dituntut untuk memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang kuat (komitmen). Untuk menunjang proses belajar yang efektif, mahasiswa dilatih “keterampilan belajar jarak jauh” melalui kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) dan Pelatihan Keterampilan Belajar Jarak Jauh (PKBJJ) yang dikelola oleh UPBJJ UT.
Menyongsong kebutuhan masyarakat abad 21, pengalaman belajar mahasiswa dikemas dalam kegiatan-kegiatan belajar berorientasi pada pembentukan profil lulusan yang autonomous (pebelajar mandiri), pebelajar sepanjang hayat, constructivist, dan berbasis outcome. Terkait ini, pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang memadukan penguasaan bahan kajian, penguasan pedagogik, dan penguasaan teknologi pembelajaran menjadi penting dan memayungi setiap aspek pembelajaran prodi. Selain pendekatan pembelajaran tersebut, lingkungan belajar mahasiswa Prodi dirancang sesuai sistem pembelajaran mandiri, terbuka dan jarak jauh berbasis pemanfaatan media dan teknologi informasi dan komunikasi (yaitu: digital-learning ecosystem Universitas Terbuka).
Untuk sumber belajar, UT menyediakan bahan belajar utama (Buku Materi Pokok /BMP) yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. BMP disediakan baik dalam bentuk tercetak maupun digital. BMP tercetak dipesan dari Toko Buku Online UT dan dikirimkan ke mahasiswa. BMP digital dapat diakses mahasiswa melalui Ruang Baca Virtual UT. BMP menjadi sumber belajar utama mahasiswa yang menjadi rujukan dalam belajar mandiri, dalam belajar terbimbing (tutorial), dan dalam mengikuti asesmen.
Selain menggunakan bahan belajar utama, mahasiswa juga dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar lain yang tersedia di Perpustakaan Digital UT. Bahan belajar tambahan dan pengayaan juga tersedia secara digital dan dapat diakses secara online.
Sistem Kredit Semester
(Credit Units)
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Penetapan beban studi mahasiswa yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan satuan kredit semester (sks). Dalam sistem ini, beban studi setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi 1 (satu) sks harus mengikuti perkuliahan selama 1 (satu) jam per minggu di kelas, dan 1 (satu) jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Sebagai contoh, untuk menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96 jam (3 sks x 32 jam) per semester.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks). Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (belajar sendiri, belajar berkelompok, atau tutorial).
Khusus untuk mahasiswa UT, 1 (satu) sks disetarakan dengan beban belajar sejumlah 3 (tiga) modul pada BMP. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam sehingga untuk membaca dan memahami bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka waktu yang diperlukan untuk membaca dan memahami bahan ajar mata kuliah dengan bobot 3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per minggu.
Sebagai ilustrasi, misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5 hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban studi (sks) yang diambil, atau mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.
(Self-directed Learning)
Aktifitas belajar utama mahasiswa Prodi adalah kegiatan belajar mandiri, yaitu dengan mempelajari sumber belajar utama, yaitu Buku Materi Pokok (BMP) matakuliah (dikenal sebagai Modul UT) selama satu semester (16 minggu). BMP adalah buku paket tercetak yang memuat seluruh materi pembelajaran (self-contained) yang disajikan mengikuti rambu-rambu sistematika standar UT termasuk gaya penyampaian materi yang interaktif. BMP juga memuat latihan-latihan dan tes-tes formatif yang “self-assessed”. BMP juga tersedia dalam format digital yang memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif, dimana BMP digital (Bahan Ajar Digital / BAI) ini memungkinkan mahasiswa dapat belajar lebih optimal dengan kemampuan terhubung (tautan) ke sumber-sumber belajar lain dan kemampuan berkomunikasi dengan tutor dalam tutorial online melalui jaringan Internet.
Tutorial
Tutorial online (tuton, laman: Elearning UT), sebagai bagian terintegrasi sistem bantuan belajar, tersedia untuk semua mata kuliah prodi, termasuk mata kuliah wajib umum, institusi, dan fakultas. Tuton dilaksanakan selama 8 (delapan) sesi (1 sesi selama satu minggu), dikelola oleh dosen/tutor yang bertugas: melaksanakan pembimbingan belajar mahasiswa, mengelola forum diskusi terkait materi mata kuliah, memberikan latihan-latihan, dan memberikan tugas-tugas tutorial (mandiri dan terstruktur) dalam rangka pencapaian Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). Interaktifitas (tutor-mahasiswa, antar mahasiswa) termasuk umpan balik dalam tuton, baik asinkronus maupun sinkronus, sangat penting dan didorong untuk mencapai kebermaknaan proses pembelajaran dan capaian yang optimal. Untuk optimalisasi pembelajaran, Prodi mendorong terbentuknya kelompok-kelompok belajar mahasiswa terutama ketika mahasiswa tergabung dalam kelas tutorial online mata kuliah sehingga terbentuk masyarakat belajar (learning community).
Selain tutorial online, mahasiswa juga dapat mengikuti tutorial radio dan tutorial televisi yang disiarkan melalui Channel You Tube untuk beberapa mata kuliah. Tutorial Tatap Muka (TTM) juga ditawarkan kepada kelompok mahasiswa dengan persyaratan tertentu di daerah. Layanan ini disebut Tutorial Atpem (atas permintaan mahasiswa) yang dikelola oleh setiap UPT UPBJJ UT. Upaya peningkatan kapasitas mahasiswa juga dilaksanakan berupa e-lecturing dan seminar-seminar (luring & daring).
Seluruh aktifitas pembelajaran dalam tutorial yang dikelola oleh tutor mengacu pada Rancangan Aktivitas Tutorial (RAT) dan Satuan Acara Tutorial (SAT) yang dikembangkan oleh dosen pengampu. Sementara untuk bahan tutorial (batut) pun sudah tersedia dalam bentuk Kit Tutorial / Kit Tuton (kitut) yang terstandar. Tutor dapat memanfaatkan fasilitas kitut dan batut untuk melaksanakan tutorial mata kuliah di kelasnya sebagai standar. Walaupun demikian, tutor diperbolehkan untuk merevisi dan memperbaiki batut dan kitut tersebut dari waktu ke waktu untuk menjaga dan memperbaiki mutu dan relevansi.