Disclaimer:
Dokumentasi ini belum sepenuhnya lengkap. Apabila ada kesalahan atau yang bersifat bias, dapat didiskusikan di milis Scrum Indonesia.
Scrum dan DSDM adalah dua diantara sekian banyak proses Agile lainnya sehingga ada beberapa bagian yang saling overlapping satu sama lain. Menurut Wikipedia, DSDM adalah SDLC iterative and incremental.
Perbedaan antara DSDM dengan Scrum:
DSDM |
Scrum |
Diformulasikan oleh DSDM Consortium yang terdiri dari praktisi manajemen proyek. |
Diformulasikan oleh praktisi IT yang telah berpengalaman dalam pengembangan software selama lebih dari 35 tahun - Ken Schwabber dan Jeff Sutherland. |
Peran terdiri dari:
- Business Visionary
- Business Sponsor
- Business Ambassador
- Business Advisor
- Project Manager
- Technical Co-ordinator
- Team Leader
- Business Analyst
- Solution Developer
- Specialists
- Solution Tester
- Workshop Facilitator
- Atern Coach
|
Peran terdiri dari:
- Scrum Master
- Product Owner
- Tim Pengembang
- Tim pengembang terdiri dari peran-peran yang dibutuhkan untuk deliver produk.
|
Lifecycle terdiri dari:
- Pre-project
- Feasibility
- Foundations
- Exploration
- Engineering
- Deployment
- Post-project
|
Lifecycle terdiri dari:
- Sprint planning
- Sprint
- Sprint review
- Sprint retrospective
|
Pemrioritasan fitur menggunakan aturan MoSCoW:
- Must Have
- Should Have
- Could Have
- Would Have
| |
Persamaan terminologi:
DSDM |
Scrum |
Workshop | Sprint retrospective | Timebox | Sprint | Business Ambassador | Product Owner | Atern Coach | Scrum Master |
Persamaan DSDM dan Scrum
- Ditujukan untuk proyek pengembangan piranti lunak.
- Sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan piranti lunak.
- Menggunakan timebox dan iterasi dalam deliver produk.
- Menekankan kolaborasi antar anggota tim dan pihak kustomer.
- Fokus pada individu daripada proses dan teknologi.
- Fokus pada pemaksimalan ROI (Return on Investment) dari produk.
- Ukuran anggota tim yang disarankan adalah +/- 7 orang.
Glossary
DSDM = Dynamic Systems Development Method
Narasumber:
|