Apa tujuan utama dari Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)?
a. Menghasilkan perangkat lunak yang murah
b. Menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi
c. Menyelesaikan proyek dalam waktu yang lama
d. Menyusun dokumentasi teknis
e. Mengurangi bug sepenuhnya
Tahap apa dalam SDLC yang melibatkan penulisan kode dan pengujian unit?
a. Perencanaan
b. Analisis Kebutuhan
c. Desain Sistem
d. Implementasi
e. Pemeliharaan
Dokumen apa yang dihasilkan pada tahap Analisis Kebutuhan?
a. Dokumen perencanaan proyek
b. Kode sumber perangkat lunak
c. Dokumen spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (SRS)
d. Laporan pengujian
e. Manual pengguna
Model SDLC mana yang berurutan dan tidak memungkinkan perubahan selama pengembangan?
a. Agile
b. Spiral
c. Waterfall
d. V-Model
e. Prototyping
Pengujian penerimaan pengguna (User Acceptance Testing - UAT) biasanya dilakukan pada tahap mana?
a. Perencanaan
b. Pengujian
c. Pemeliharaan
d. Desain Sistem
e. Implementasi
Model SDLC mana yang menggabungkan iterasi dengan manajemen risiko dan cocok untuk proyek-proyek besar?
a. Waterfall
b. Agile
c. V-Model
d. Spiral
e. Incremental
Apa kelemahan utama dari model V-Model dibandingkan dengan Agile?
a. Kurang fokus pada manajemen risiko
b. Tidak melibatkan pengujian pada tahap awal
c. Memerlukan lebih banyak dokumen daripada Agile
d. Terlalu banyak iterasi
e. Lebih sulit dipahami dan diterapkan
Tahap mana dalam SDLC yang bertujuan memperbaiki bug dan menambahkan fitur baru setelah perangkat lunak diluncurkan?
a. Pengujian
b. Implementasi
c. Perencanaan
d. Pemeliharaan
e. Desain Sistem
Jika proyek perangkat lunak harus beradaptasi dengan kebutuhan yang berubah-ubah secara cepat, model SDLC manakah yang paling cocok digunakan?
a. Waterfall
b. V-Model
c. Agile
d. Spiral
e. Prototyping
Mengapa pendekatan Spiral SDLC dianggap lebih mahal dibandingkan model lainnya?
a. Menggunakan lebih banyak tenaga kerja
b. Membutuhkan pengujian lebih intensif
c. Melibatkan manajemen risiko yang intensif
d. Fokus pada dokumentasi daripada pengembangan
e. Mengabaikan perubahan kebutuhan pengguna
Sebuah perusahaan mengembangkan perangkat lunak menggunakan model Agile, tetapi dalam perjalanannya, tim merasa terlalu banyak perubahan dari klien yang memperlambat pengembangan. Apa strategi terbaik yang harus dilakukan?
a. Mengurangi kolaborasi dengan klien agar tim bisa fokus.
b. Mengganti model Agile dengan model Waterfall.
c. Menggunakan sprint lebih pendek dan menetapkan batasan pada perubahan.
d. Mengabaikan perubahan dan fokus pada rencana awal.
e. Menambahkan lebih banyak anggota tim untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
Saat menggunakan model Spiral, tim pengembang mengidentifikasi risiko signifikan di fase pertama. Apa langkah paling efektif yang bisa diambil untuk mengelola risiko ini?
a. Menunda proyek sampai risiko teratasi.
b. Melakukan uji coba pada prototipe untuk memahami potensi dampaknya.
c. Mengabaikan risiko karena belum terjadi.
d. Mengalihkan fokus pada pengembangan tanpa penanganan risiko.
e. Mengubah model pengembangan dari Spiral ke V-Model.
Sebuah perusahaan memilih menggunakan model Waterfall, tetapi setelah tahap pengujian, ditemukan banyak bug yang membutuhkan perubahan desain. Apa dampak terbesar dari situasi ini?
a. Tim bisa langsung memperbaiki bug tanpa perubahan besar.
b. Perusahaan harus mundur ke tahap desain dan merombak arsitektur.
c. Pengujian ulang bisa menyelesaikan masalah tanpa memperlambat proyek.
d. Pengembangan perangkat lunak akan lebih cepat selesai.
e. Semua bug akan teratasi di tahap pemeliharaan.
Dalam sebuah proyek besar, manajer proyek menggunakan model Agile. Namun, karena ukuran proyek yang sangat besar, tim kesulitan dalam berkolaborasi secara efisien. Apa solusi terbaik untuk masalah ini?
a. Mengubah metode dari Agile ke Waterfall.
b. Memecah proyek menjadi beberapa sub-proyek dengan tim terpisah.
c. Menghentikan proyek untuk sementara waktu.
d. Mengurangi jumlah tim untuk meningkatkan efisiensi.
e. Mengurangi frekuensi pertemuan dengan klien.
Model SDLC apa yang paling tepat untuk proyek perangkat lunak yang berpotensi memiliki banyak risiko dan membutuhkan penilaian secara terus-menerus?
a. Waterfall
b. Agile
c. V-Model
d. Spiral
e. Incremental
Jika sebuah tim pengembang memilih model Agile untuk sebuah proyek kecil, tetapi ternyata banyak anggota tim yang belum terbiasa dengan Agile, bagaimana cara paling efektif untuk mengatasi masalah ini?
a. Menghentikan proyek dan memberikan pelatihan Agile yang mendalam.
b. Membiarkan tim belajar Agile secara mandiri selama proyek berlangsung.
c. Menggabungkan metode Agile dengan pendekatan tradisional yang tim sudah kenal.
d. Mengganti model pengembangan dari Agile ke Waterfall.
e. Meningkatkan frekuensi pertemuan dengan klien untuk memastikan keselarasan.
Dalam model V-Model, tahap pengujian dilakukan paralel dengan tahap pengembangan. Apa keuntungan utama dari pendekatan ini dibandingkan dengan model Waterfall?
a. Mempercepat proses pengembangan dengan mengabaikan desain sistem.
b. Mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengurangi risiko perubahan besar di akhir.
c. Mengurangi waktu untuk pemeliharaan perangkat lunak setelah peluncuran.
d. Memberikan kebebasan kepada tim pengembang untuk mengubah spesifikasi kapan saja.
e. Mengurangi biaya pengembangan secara keseluruhan.
Dalam model Agile, tim pengembang sering bekerja dalam siklus pendek yang disebut sprint. Bagaimana cara sprint ini membantu dalam memenuhi kebutuhan klien yang terus berubah?
a. Sprint memastikan bahwa tidak ada perubahan yang diterima selama pengembangan.
b. Sprint memungkinkan revisi terus-menerus berdasarkan umpan balik dari klien di setiap siklus.
c. Sprint memungkinkan pengembang menunda permintaan klien hingga akhir proyek.
d. Sprint membatasi jumlah fitur yang dikembangkan sehingga mengurangi kemungkinan perubahan.
e. Sprint menghentikan komunikasi dengan klien selama pengembangan.
Anda bekerja dengan model SDLC yang rigid, dan proyek menghadapi tantangan besar dalam penyesuaian perubahan mendadak. Bagaimana pendekatan hybrid bisa membantu dalam situasi ini?
a. Dengan hanya mengikuti model Waterfall dan menolak semua perubahan mendadak.
b. Dengan menerapkan Agile di bagian proyek yang sering berubah dan Waterfall di bagian lain yang stabil.
c. Dengan beralih sepenuhnya ke Agile tanpa memperhitungkan risiko.
d. Dengan membiarkan tim bekerja tanpa batasan metode pengembangan.
e. Dengan menambah lebih banyak tahapan dalam Waterfall.
Dalam model Spiral, bagaimana penilaian risiko membantu memastikan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak?
a. Dengan mengabaikan risiko kecil yang tidak mempengaruhi proyek.
b. Dengan melakukan analisis risiko di setiap putaran iterasi untuk menilai dampaknya terhadap proyek.
c. Dengan menunda implementasi sampai semua risiko teratasi.
d. Dengan membuat desain yang sepenuhnya bebas dari risiko.
e. Dengan menggabungkan risiko dalam desain dan implementasi tanpa pertimbangan lebih lanjut.