Sosiometri adalah metode yang digunakan untuk mengukur dan memetakan hubungan sosial antar individu dalam suatu kelompok berdasarkan preferensi pribadi mereka. Istilah ini berasal dari bahasa Latin: socius (sosial) dan metrum (pengukuran). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Jacob L. Moreno pada tahun 1930-an.Academia+2www.slideshare.net+2Jurnal Peneliti+2Jurnal Peneliti+2Scribd+2Scribd+2
Jacob L. Moreno: Sosiometri adalah metode untuk mengungkap struktur sosial kelompok melalui analisis pilihan interpersonal.
Bimo Walgito (1987): Sosiometri adalah alat untuk melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang.Academia+1www.slideshare.net+1
WS. Winkel (1985): Sosiometri merupakan metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok berdasarkan preferensi pribadi antar anggota kelompok.Scribd+3www.slideshare.net+3Academia+3
Mengidentifikasi pola hubungan sosial dalam kelompok.
Mengetahui individu yang memiliki status sosial tertentu (misalnya, populer, terisolasi).
Membantu dalam pembentukan kelompok kerja yang efektif.www.slideshare.net
Menjadi dasar untuk intervensi dalam bimbingan dan konseling.
Sosiometri Positif: Mengukur pilihan positif, seperti "Siapa yang ingin kamu ajak bekerja sama?"
Sosiometri Negatif: Mengukur pilihan negatif, seperti "Siapa yang tidak ingin kamu ajak bekerja sama?"
Sosiometri Bebas: Tanpa batasan jumlah pilihan.
Sosiometri Terbatas: Dibatasi jumlah pilihan, misalnya maksimal 3 orang.
Status sosiometri menunjukkan posisi sosial individu dalam kelompok berdasarkan jumlah pilihan yang diterima atau diberikan.
Star (Bintang): Individu yang mendapatkan banyak pilihan positif.
Neglected (Diabaikan): Individu yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali nominasi tidak dipilih.
Rejected (Ditolak): Individu yang mendapatkan banyak pilihan negatif.
Average (Rata-rata): Individu dengan jumlah pilihan yang diterima dan diberikan dalam kisaran rata-rata.
Controversial: Individu yang mendapatkan banyak pilihan positif dan negatif sekaligus.
Persiapan:
Menentukan tujuan dan kriteria kegiatan.
Menyusun pertanyaan sosiometris yang sesuai.
Pelaksanaan:
Memberikan angket sosiometri kepada anggota kelompok.bimbingandankonselingdotnet+5Jurnal Peneliti+5wiwidelfita.blogspot.com+5
Memastikan peserta memahami instruksi dan mengisi angket dengan jujur.
Pengolahan Data:
Membuat matriks sosiometri dari data yang terkumpul.
Menghitung indeks pemilihan dan penolakan.wiwidelfita.blogspot.com+5bimbingandankonselingdotnet+5Scribd+5
Membuat sosiogram untuk visualisasi hubungan sosial.Scribd+2wiwidelfita.blogspot.com+2Jurnal UINSyahada+2
Analisis dan Interpretasi:
Menentukan status sosiometri setiap individu.
Mengidentifikasi pola hubungan dalam kelompok.
Menyusun rekomendasi untuk intervensi atau pengembangan kelompok.
Mengukur seberapa banyak individu dipilih oleh anggota lain.
CS=Jumlah pilihan yang diterima(Nβ1)ΓP\text{CS} = \frac{\text{Jumlah pilihan yang diterima}}{(N - 1) \times P}CS=(Nβ1)ΓPJumlah pilihan yang diterimaβ
N = Jumlah anggota kelompok
P = Jumlah pilihan yang dapat diberikan oleh setiap anggota
Mengukur seberapa banyak individu ditolak oleh anggota lain.
RS=Jumlah penolakan yang diterima(Nβ1)ΓT\text{RS} = \frac{\text{Jumlah penolakan yang diterima}}{(N - 1) \times T}RS=(Nβ1)ΓTJumlah penolakan yang diterimaβ
T = Jumlah penolakan yang dapat diberikan oleh setiap anggotabimbingandankonselingdotnet
Mengukur keseimbangan antara pilihan dan penolakan yang diterima individu.
CRS=Jumlah pilihan yang diterimaβJumlah penolakan yang diterima(Nβ1)ΓQ\text{CRS} = \frac{\text{Jumlah pilihan yang diterima} - \text{Jumlah penolakan yang diterima}}{(N - 1) \times Q}CRS=(Nβ1)ΓQJumlah pilihan yang diterimaβJumlah penolakan yang diterimaβ
Q = Jumlah total pilihan dan penolakan yang dapat diberikan oleh setiap anggota
Sosiogram adalah representasi grafis dari hubungan sosial dalam kelompok.
Simbol:
Lingkaran: Individu
Panah: Arah pilihan
Interpretasi:
Berikut adalah deskripsi karakteristik setiap status sosiometri, yang mencerminkan posisi sosial seseorang dalam kelompok berdasarkan jumlah pilihan (positif atau negatif) yang diterima dan diberikan:
Karakteristik:
Mendapatkan banyak pilihan positif dari anggota kelompok.
Disukai, sering dijadikan teman kerja atau bermain.
Memiliki keterampilan sosial yang tinggi.
Cenderung menjadi pusat perhatian dalam kelompok.
Mampu beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik.
Implikasi BK:
Potensial sebagai peer counselor atau pemimpin kelompok.
Perlu diajarkan sikap rendah hati dan kepedulian sosial.
Karakteristik:
Mendapat pilihan positif dalam jumlah sedang.
Tidak dominan, tetapi juga tidak terpinggirkan.
Dapat berfungsi baik dalam kelompok namun kurang menonjol.
Memiliki interaksi sosial yang cukup stabil.
Implikasi BK:
Perlu dorongan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan dan komunikasi.
Bisa menjadi penghubung antara siswa populer dan terisolasi.
Karakteristik:
Tidak dipilih dan juga jarang memilih orang lain.
Kurang terlihat dalam dinamika sosial kelompok.
Bisa jadi pemalu, tertutup, atau kurang percaya diri.
Tidak bermasalah secara sosial, tapi cenderung pasif.
Implikasi BK:
Perlu diberikan perhatian untuk membangun kepercayaan diri.
Dapat dibina lewat kegiatan kolaboratif untuk meningkatkan keterlibatan sosial.
Karakteristik:
Mendapat banyak pilihan negatif dari anggota kelompok.
Cenderung memiliki perilaku yang mengganggu atau tidak menyenangkan bagi teman.
Sering dijauhi atau dihindari.
Mungkin memiliki masalah perilaku atau kesulitan sosial-emosional.
Implikasi BK:
Perlu penanganan individual intensif.
Diberikan konseling dan pelatihan keterampilan sosial.
Diperlukan kolaborasi dengan guru, orang tua, atau ahli lain.
Karakteristik:
Tidak mendapatkan pilihan dari siapa pun.
Bisa karena tidak dikenal, tidak aktif, atau dijauhi.
Tingkat kesendirian tinggi, bisa mengarah pada perasaan tidak diterima.
Berisiko mengalami kesepian atau kecemasan sosial.
Implikasi BK:
Perlu pendekatan empatik dan konseling individual.
Diikutsertakan dalam aktivitas sosial yang menyenangkan dan mendukung.
Bisa dijadikan prioritas dalam program pengembangan sosial.
Karakteristik:
Mendapat banyak pilihan positif dan negatif sekaligus.
Individu ini mungkin dominan, asertif, atau punya kelebihan tertentu tapi juga memiliki perilaku yang kontroversial.
Bisa disukai oleh sebagian kelompok dan ditolak oleh yang lain.
Biasanya memiliki karakter kuat namun cenderung tidak stabil secara sosial.
Implikasi BK:
Diperlukan pemahaman konteks perilaku: apakah dominan karena positif atau negatif.
Dilatih dalam empati dan komunikasi asertif.
Perlu penguatan sisi positif agar pengaruhnya tetap konstruktif.
Sosiometri dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti:
Pendidikan: Membentuk kelompok belajar yang efektif, mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perhatian khusus.
Organisasi: Meningkatkan dinamika tim, memahami hubungan antar karyawan.
Bimbingan dan Konseling: Menjadi dasar untuk intervensi dalam masalah sosial individu.
Moreno, J. L. (1953). Who Shall Survive? Beacon House.
Walgito, B. (1987). Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset.Academia+1www.slideshare.net+1
Winkel, W. S. (1985). Psikologi Pengajaran. Media Abadi.
Djumhur, I., & Surya, M. (1985). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Alumni.bimbingandankonselingdotnet+2www.slideshare.net+2Academia+2
Sosiometri 1 | SlideShare.Academia+3www.slideshare.net+3UIN Suska Repository+3
Sosiometri 2 | Scribd.wiwidelfita.blogspot.com
Sosiometri | Scribd.
Sosiometri dan Skala | Lansek Manih Blogspot.wiwidelfita.blogspot.com+1Scribd+1