PENGERTIAN NEGOSIASI:
PENGERTIAN
Negosiasi adalah bentuk interaksi yang dilakukan untuk mencapai suatu kesepakatan. Negosiasi biasa dilakukan di antara dua pihak atau lebih dengan kepentingan yang saling bertentangan dan berkehendak untuk memecahkan masalah yang dihadapinya bersama.
PENDAPAT KELOMPOK
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.
MENURUT AHLI
1. HARTMAN
1. Hartman
Pengertian negosiasi menurut Hartman adalah proses komunikasi antara dua pihak dan masing-masing mempunyai sudut pandang sendiri serta berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang ada.
2. RUNTUNG SITEPU
2. Runtung Sitepu
Mendefinisikan negosiasi sebagai upaya dalam penyelesaian sengketa alternatif dimana pihak yang bersengketa melakukan perundingan secara langsung guna mencari jalan penyelesaian sengketa yang sedang dihadapi menuju arah kesepakatan yang win-win solution.
3. Robbins
3. ROBBINS
Negosiasi diartikan sebagai proses yang melibatkan dua orang atau lebih dalam pertukaran barang atau jasa dan berupaya membuat kesepatakan kerjasama.
JENIS-JENIS NEGOSIASI
JENIS-JENIS
Bagi sebagian orang beranggapan bahwa negosiasi hanya ada satu jenis saja, yaitu sama-sama mendapatkan keuntungan dari sebuah kesepakatan. Akan tetapi, kenyataannya negosiasi memiliki berbagai macam jenis yang perlu diketahui. Berikut jenis-jenis negosiasi yang perlu diketahui.
1. FORMAL
2. INFORMAL
3. DENGAN PIHAK PENENGAH
4. TANPA PIHAK PENENGAH
5. KOLABORASI
6. DOMINASI
7. AKOMODASI
8. MENGHINDARI KONFLIK
NEGOSIASI FORMAL
Negosiasi formal adalah negosiasi yang hanya dapat diselesaikan dengan cara yang formal atau ada hitam di atas putih. Pada negosiasi jenis ini, untuk mendapatkan kesepakatan yang adil, maka kedua belah pihak harus menyelesaikannya melalui jalur hukum yang sah. Biasanya negosiasi formal dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar yang tidak ingin mengalami kerugian saat bernegosiasi.
FORMAL
NEGOSIASI INFORMAL
INFORMAL
Berbanding terbalik dengan negosiasi formal yang harus diselesaikan dengan jalur hukum, negosiasi informal dapat diselesaikan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Jadi, negosiasi informal adalah negosiasi yang dilakukan tanpa mengenal waktu, tempat, dan orang dengan tujuan untuk mendapatkan kesepakatan.
NEGOSIASI DENGAN PIHAK MENENGAH
DENGAN PIHAK PENENGAH
Negosiasi dengan pihak menengah dapat dikatakan sebagai negosiasi yang dilakukan oleh negosiator yang berjumlah dua orang atau lebih, sehingga untuk mendapatkan kesepakatan yang adil dan sesuai dibutuhkan seorang pihak ketiga atau mediator. Seorang mediator harus bersifat netral atau tidak memihak salah satu negosiator. Mediator bertugas untuk membuat keputusan akhir yang adil dari negosiasi yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih. Misalnya, negosiasi yang diselesaikan melalui jalur hukum.
NEGOSIASI TANPA PIHAK MENENGAH
TANPA PIHAK PENENGAH
Negosiasi tanpa pihak menengah adalah negosiasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih untuk mendapatkan kesepakatan, tetapi tanpa bantuan pihak ketiga. Dengan kata lain, kesepakatan yang diperoleh dari negosiasi ditentukan oleh pihak-pihak yang bernegosiasi. Negosiasi jenis ini bisa kamu lihat ketika perwakilan lembaga atau perusahaan dengan sponsor untuk mendapatkan kesepakatan yang pas.
NEGOSIASI KOLABORASI
KOLABORASI
Negosiasi kolaborasi adalah kesepakatan yang diperoleh berkat semua pihak dapat berkolaborasi. Dalam hal ini, kolaborasi itu berupa semua pihak yang melakukan negosiasi dapat menyampaikan pendapat dan keinginannya. Maka dari itu, negosiasi kolaborasi dapat disebut sebagai negosiasi win-win karena semua pihak selalu mendapatkan kesepakatan yang terbaik.
NEGOSIASI DOMINASI
DOMINASI
Negosiasi dominasi adalah negosiasi yang hasil kesepakatannya tidak seimbang atau hanya berpihak kepada satu pihak saja, pihak lainnya hanya mendapatkan kerugian. Singkatnya, negosiasi dominasi hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Oleh karena itu, hanya sebagian pihak saja yang ingin melakukan negosiasi dominasi ini. Dengan demikian, negosiasi dominasi dapat dikatakan sebagai negosiasi win-lose.
NEGOSIASI AKOMODASI
AKOMODASI
Negosiasi akomodasi negosiasi yang bisa memberikan lawan keuntungan yang lebih banyak dan pihak yang melakukan negosiasi keuntungannya lebih sedikit atau daripada pihak lawan atau bahkan mengalami kerugian. Oleh sebab itu, negosiasi akomodasi disebut juga dengan negosiasi lose-win. Ketika melakukan negosiasi ini, sebaiknya pihak negosiasi tetap berusaha untuk tetap mendapatkan keuntungan karena jika sampai merugi pihak negosiasi akan sulit untuk menggantikan kerugian itu.
NEGOSIASI MENGHINDARI KONFLIK
MENGHINDARI KONFLIK
Sama seperti namanya, maka dilakukannya negosiasi ini dengan tujuan tidak melanjutkan konflik atau tidak membuat konflik baru. Oleh karena itu, untuk mendapatkan ketika melakukan negosiasi ini, maka semua pihak akan menyelesaikannya dengan kepala dingin. Negosiasi ini biasa dikenal dengan negosiasi lose-lose atau bisa diartikan sebagai negosiasi yang sama-sama mengalah demi kepentingan bersama.
STRUKTUR NEGOSIASI:
STRUKTUR
1. ORIENTASI
2. PENGAJUAN
3. PENAWARAN
4. PERSETUJUAN
5. PENUTUP
ORIENTASI
Orientasi adalah proses awal dari negosiasi saat pembicaraan atau tawar-menawar mulai dilakukan. Orientasi dapat berupa ucapan sala, sapaan, maupun pertanyaan awal akan hal yang akan didiskusikan.
ORIENTASI
PENGAJUAN
PENGAJUAN
Pengajuan merupakan inisiasi dari satu pihak untuk mencapai suatu keinginan. Pengajuan dilakukan satu pihak untuk mengungkapkan keinginannya akan pihak lain. Dalam pengajuan phak-pihak yang terlibat akan mengungkapkan tujuan masing-masing yang ingin dicapai.
PENAWARAN
PENAWARAN
Penawaran adalah inti dari negosiasi itu sendiri. Penawaran timbul karena adanya pengajuan. Saat pengajuan satu pihak dianggap tidak sesuai dengan tujuan pihak lainnya, biasanya pihak yang tidak setuju akan melakukan penawaran. Kedua pihak akan saling bernegosiasi (tawar-menawar) yang didasari oleh perbedaan masing-masing. Penawaran bisa terjadi dengan cepat maupun lambat tergantung pada kompromi yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
PERSETUJUAN
PERSETUJUAN
Persetujuan adalah hasil dari negosiasi di mana kedua pihak telah mencapai kesepakatan. Dalam persetujuan, perbedaan kedua belah pihak telah diatasi dan menghasilkan perjanjian yang saling menguntungkan tanpa adanya paksaan.
PENUTUP
Penutup adalah akhir proses dari negosiasi dimana kedua belah pihak saling melontarkan ucapan terima kasih dan juga salam untuk mengakhiri diskusi.
PENUTUP
CIRI-CIRI TEKS NEGOSIASI
1. Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).
2. Mengarah pada tujuan praktis.
3. Memprioritaskan kepentingan bersama.
4. Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
CIRI-CIRI
KAIDAH KEBAHASAAN
TEKS NEGOSIASI
KAIDAH
KEBAHASAAN
1. Menggunakan bahasa yang santun.
2. Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
3. Berisi pasangan tuturan.
4. Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
5. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
6. Tidak berargumen dalam 1 waktu.
7. Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
8 .Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
9. Jangan menyela argumen.
CONTOH NEGOSIASI INTERNASIONAL
CONTOH
ORIENTASI
Dani : “Selamat pagi. Terima kasih atas kedatangan Ibu di perusahaan kami.”
Nurul : ” Selamat Pagi. “
PENGAJUAN
Nurul:”Perusahaan kami pun sangat berharap banyak dengan niat kerja sama dengan perusahaan Bapak ini.”
Dani : “Kami pun mengharapka hal itu. Silahkan Bu.”
Nurul : “Perusahaan kami tertarik untuk membeli 20 komputer berikut perlengkapannya. Sebelumnya kami ingin mengetahui berapa harga yang diajukan oleh perusahaan Bapak?”
PENAWARAN
Dani : “Perusahaan kami sangat senang dengan apresiasi dari perusahaan Ibu atas penawaran yang diberikan oleh perusahaan kami. Mengingat bahwa perusahaan kami dan perusahaan Ibu telah lama menjalin kerja sama, tentu kami akan menawarkan harga yang menarik. Kualitas barang yang kami tawarkan pun bukan kelas bawah. Kami selalu menerapkan filosofi pembeli adalah raja, dan raja harus diberikan yang terbaik. Perusahaan kami menawarkan harga untuk 20 komputer tersebut beserta perlengkapannya dengan harga Rp. 85.000.000. Kami pun memberikan bonus berupa 2 pasang meja kursi komputer jika perusahaan Ibu berkenan dengan harga yang kami tawarkan.”
Nurul : “Perusahaan kami sangat tertarik dengan harga yang Bapak tawarkan. Mengingat bahwa perusahaan kami dan perusahaan Bapak telah bekerja sama, kami bermaksud untuk mengajukan permintaan harga Rp. 65.000.000. Harga yang kami minta adalah harga yang pas untuk diajukan kepada perusahaan sebesar perusahaan Bapak.”
Dani : “Seperti yang Ibu ketahui, perusahaan kami tidak pernah menjual barang rendah kualitas. Harga kami sesuaikan dengan kualitas barang.”
Nurul : “Perusahaan kami sangat memahami hal tersebut. Potongan harga yang kami inginkan anggaplah sebagai sebagai sarana untuk mempererat kerja sama dan saling menguntungkan.”
Dani : “Perusahaan kami bisa memberikan penunjang lain untuk perlengkapan komputer di perusahaan Ibu. Adaptor misalnya.”
Nurul : “Kami tertarik dengan penawaran Bapak. Kami menjaukan harga Rp. 75.000.000 untuk 20 komputer, 2 pasang meja kursi, dan 20 adaptor untuk komputer yang ingin kami beli.
Dani : “Harga tersebut masih kurang sesuai dengan kualitas barang dan apa yang kami berikan. Kualitas barang kami selalu kami kedepankan.”
Nurul : “Kami rasa harga tersebut sudah sangat sesuai dengan apa yang perusahaan Bapak berikan.”
Dani : “Ibu bisa membandingkan harga dari perusahaan penyedia perlengkapan kantor lain. Perusahaan kami selalu yang terbaik. Perusahaan kami dan perusahaan Ibu telah bekerja sama dalam waktu yang lama. Melihat hal tersebut harga Rp. 80.000.000 akan bisa mempererat kerja sama tersebut.
PERSETUJUAN
Nurul : “Kami setuju dengan harga tersebut. Kami berterima kasih atas kerja samanya. Semoga ini bisa mempererat kerja sama perusahaan kami dan perusahaan Bapak.”
PENUTUP
Dani : “Terima kasih atas kerja samanya. Terima kasih telah mempercayai perusahaan kami. Barang akan segera kami sediakan dan kirimkan.