Mulai Dari Diri
Soal 1
Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?
Jawaban :
Pertama kali di supervisi, ada perasaan gugup dan khawatir karena cemas kalau melakukan kesalahan. Namun, pada kesempatan berikutnya saya hanya merasa gugup di awal tetapi setelah itu saya akan mengajar seperti biasa. Karena saya mulai merasakan manfaat dari supervisi yang dilakukan.
Soal 2
Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.
Jawaban :
Di awal observasi saya merasa gugup karena di lihat oleh kepala sekolah/pengawas namun setelah beberapa menit kemudian saya kembali mengajar seperti biasa. Saya melihat semua di depan saya adalah murid yang akan saya ajar. Setelah observasi biasanya saya dengan kepala sekolah atau pengawas akan duduk untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah di observasi. Saya merasa senang karena di sini saya mendapatkan penyampaian poin-poin yang telah baik saya lakukan dan poin-poin yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan ke depannya.
Soal 3
Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?
Jawaban :
Saya sedikit menyukai supervisi yang sebelumnya tidak direncanakan karena dari sana saya akan mendapatkan umpan balik yang memang seharusnya saya dapatkan. Hal ini berbeda jika supervisi telah direncanakan sebelumnya. Apa yang dikerjakan ketika supervisi semua sudah di set berbeda dari apa yang dilakukan biasanya.
Soal 4
Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.
Jawaban :
Sepertinya posisi saya masih di skala 5, karena setahu saya, prosedur supervisi tersebut ada 3 tahapan/kegiatan : pra supervisi, supervisi dan pasca supervisi
Soal 5
Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?
Jawaban :
Yang saya butuhkan adalah kerjasama guru yang akan disupervisi dan penetapan waktu supervisi yang sesuai di antara saya dan guru yang akan disupervisi
Soal 6
Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :
Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Jawaban :
Harapan saya setelah mempelajari modul ini, saya dapat memahami lebih baik tentang tahapan supervisi dan bagaimana melakukan supervisi yang baik sehingga semua pihak yang ada dalam kegiatan supervisi mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan supervisi ini
Saya berharap di modul ini ada materi yang membahas bagaimana solusi agar guru yang disupervisi tidak merasa terbebani
Eksplorasi Konsep
Soal 1
Tuliskan elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching yang telah disajikan!
Jawaban :
Coaching mengantarkan seseorang dari suatu tempat/kondisi ke tempat tujuan/kondisi baru yang lebih baik.
Coaching merupakan bentuk kemitraan antara coach dengan klien atau coachenya yang dijalankan melalui proses kreatif yang tandai dengan eksplorasi, membangun ide-ide untuk memaksimalkan proses coaching.
Tugas coach itu adalah mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan berbobot, memancing ide, dan memfasiltasi pertumbuhan coache
Soal 2
Sebagai guru, pernahkah Anda menerapkan prinsip-prinsip coaching tersebut di sekolah Anda baik kepada murid maupun rekan sejawat Anda? Jika jawaban anda "ya", berilah contoh dan penjelasannya!
Jawaban :
Saya pernah menerapkan proses coaching ini pada siswa saya ketika melakukan diskusi. Ketika mereka tidak memahami sebuah materi saya membantu mereka dengan memberikan pertanyaan yang akan menggiring mereka ke pemahaman konsep tersebut.
Untuk rekan guru saya juga pernah melakukannya walaupun mungkin ini belum sesuai dengan apa yang seharusnya. Saya membantu rekan guru untuk menemukan potensi yang sebenarnya rekan tersebut miliki dan memotivasinya untuk bertumbuh
Soal 1
Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi.
Jawaban
Mentoring memindahkan pengetahuan tentang banyak hal, memfasilitasi perkembangan, mendorong pilihan yang bijak dan membantu mentee untuk membuat perubahan.
Coaching merupakan usaha untuk membantu klien menemukan solusi sendiri melalui pertanyaan yang menantang dan refleksi diri.
Konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Training merupakan suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
Fasilitasi upaya untuk memfasilitasi interaksi dan kolaborasi dalam kelompok, menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar dan tumbuh.
Soal 2
Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer.
Jawaban
Sebagai coach, saya membantu murid memahami materi dengan membimbing pemahaman mereka yang sudah ada menggunakan pertanyaan-pertanyaan
Sebagai mentor, saya mendampingi rekan guru dalam mempelajari aplikasi online yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Sebagai konselor, saya mengajak murid yang sedang bermasalah untuk berbicara dan membahas masalah yang mereka hadapi dan mencari solusinya
Sebagai fasilitator, saya memfasilitasi murid dalam mengikuti berbagai lomba baik dalam bidang akademis atau non akademis dengan cara membuat grup percakapan online dan menshare informasi lomba. Untuk murid yang berminat maka saya akan membantu murid untuk mengikuti prosesnya. saya lebih sering memfasilitasi lomba yag dilakukan secara online.
Sebagai trainer, saya pernah melakukan pengimbasan dari kegiatan yang telah saya lakukan sebelumnya.
Coaching
Coaching merupakan usaha untuk membantu klien menemukan solusi sendiri melalui pertanyaan yang menantang dan refleksi diri.
Mitra Belajar: Hubungan antara coach dan coachee adalah setara dan saling belajar.
Ruang Emansipatif: Coaching memberikan ruang bagi individu untuk berefleksi dan menemukan potensi diri.
Kasih dan Persaudaraan: Proses coaching didasari pada kasih sayang dan saling menghormati.
Ruang Perjumpaan Pribadi: Coaching menciptakan ruang yang aman bagi individu untuk berbagi dan tumbuh.
Perbedaan Coaching dengan Metode Lain
Coaching berbeda dengan mentoring, konseling, fasilitasi, dan training dalam hal tujuan dan hubungan.
Coaching dalam Pendidikan:
Sejalan dengan Filosofi Pendidikan Indonesia: Coaching mendukung pengembangan potensi murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Pengembangan Kompetensi Guru: Coaching dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dan mendorong pertumbuhan profesional.
Fokus pada Proses Pembelajaran: Coaching membantu guru memfokuskan pada proses pembelajaran yang berpusat pada murid
Manfaat Coaching dalam Pendidikan:
Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri peserta didik.
Membantu peserta didik mencapai potensi maksimal.
Meningkatkan kinerja guru.
Membangun budaya belajar yang positif.
Soal 1
Soal 1
Apa yang sudah Bapak/Ibu lakukan yang selaras dengan prinsip dan paradigma tersebut dalam mengembangkan kompetensi rekan sejawat?
Jawaban :
Saya sudah melakukan paradigma fokus kepada coachee atau rekan yang akan dikembangkan serta bersikap terbuka dan ingin tahu agar saya dapat mengembangkan rekan sejawat.
Soal 1
Pertanyaan Refleksi :
Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang
Apa hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama berkegiatan?
Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat hilang fokus di saat sedang melakukan percakapan dengan seseorang
Apa yang biasanya menyebabkan hilangnya fokus?
Apa yang dilakukan untuk mengembalikan fokus?
Jawaban:
Sering terjadi di ruang majelis guru ketika saya sibuk memeriksa tugas-tugas siswa, akan ada rekan guru yang menghampiri untuk bercerita atau bertanya. Agar saya dapat fokus mendengarkan rekan guru tersebut, saya memilih untuk meninggalkan pekerjaan saya memeriksa tugas siswa dan menatap rekan guru tersebut untuk mendengar apa yang disampaikannya.
Untuk bisa fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang, saya biasanya akan meninggalkan kegiatan yang sedang dilakukan, menyiapkan dan meniatkan diri saya untuk fokus mendengarkan dan kemudian menatap lawan bicara.
Biasanya fokus saya akan hilang jika ada yang datang dan bertanya kepada saya di saat saya sedang bercakap. Untuk mengembalikan fokus, saya akan terdiam beberapa detik dan kembali menatap lawan bicara saya.
Soal 2
Pertanyaan Refleksi :
Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa di-label/dinilai oleh orang tersebut.
Apa yang Anda rasakan/pikirkan pada saat mendengarkan itu?
Apa yang Anda lakukan setelah mendengarkannya?
Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang Anda sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu .
Apa yang Anda rasakan/pikirkan pada saat mendengarkan itu?
Apa yang Anda lakukan setelah mendengarkannya?
Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian orang tersebut balik bercerita tentang pengalamannya/menasehati atau memberi saran berdasarkan pengalaman dia, tanpa Anda minta.
Apa yang Anda rasakan/pikirkan pada saat mendengarkan itu?
Apa yang Anda lakukan setelah mendengarkannya?
Jawaban:
Yang saya rasakan sangat sedih dan rasanya sakit karena orang tersebut melabeli saya padahal baru pertama kali bertemu dan saya bukan seperti yang orang itu nilai. Yang saya lakukan ketika mendengar itu saya ingin membantah apa yang disampaikannya tetapi saya tidak lakukan karena situasi dan kondisi yang tidak memperbolehkan saya melakukan hal tersebut, akhirnya yang saya lakukan hanya menahan tangis yang akan keluar.
Yang saya rasakan/pikirkan ketika ada yang salah mengartikan apa yang saya sampaikan tanpa mengkonfirmasinya terlebih dahulu adalah kecewa karena sebenarnya orang tersebut bisa terlebih dahulu mengkonfirmasi tetapi tidak dilakukan. Yang saya lakukan setelah mendengarkannya adalah saya harus memahmi karakter orang tersebut terlebih dahulu. Jika orang tersebut bisa diajak bicara baik-baik maka saya akan berusaha untuk menjelaskan apa yang ingin saya sampaikan tetapi jika orang tersebut sedikit sulit untuk diajak bicara maka saya akan membiarkan dia dengan pemikirannya dan menunggu waktu untuk membuktikan apa yang dia pikirkan tersebut bukanlah apa yang saya maksudkan.
Saya merasa senang ketika ada yang menceritakan pengalamannya terkait apa yang saya ceritakan, karena saya berpikir ada pembelajaran dari cerita tersebut yang mungkin bisa menjadi solusi dari tantangan yang sedang saya hadapi. Setelah mendengarkannya saya akan memikirkan apakah pengalaman tersebut bisa saya aplikasikan ke diri saya, jika bisa saya akan lakukan.
Soal 3
Pertanyaan Refleksi :
Bayangkan Anda berada di empat situasi di bawah ini:
Anda tidak dapat memenuhi target pekerjaan, lalu kepala sekolah/rekan kerja Anda mengajukan pertanyaan berikut:
Mengapa target tidak tercapai?
Kelihatannya Anda tidak merencanakannya dengan baik ya?
Memangnya Anda tidak mencoba cara A, B, C, D?
Apakah tidak diperhitungkan sebelumnya bahwa ini tidak akan terpenuhi?
Anda sedang bingung bagaimana mengimplementasikan apa yang Anda pelajari dalam 10 hari ini. Lalu, Anda menghubungi instruktur Anda, dan ini yang ia tanyakan:
Apakah Anda mengerjakan semua tugas selama 10 hari?
Apakah setiap ada sesi sinkronus Anda hadir? (saat Anda selesai menjawab, ia melanjutkan?) Betul?
Mengapa Anda bisa bingung kalau Anda hadir terus?
Apakah Anda tidak mencoba mencari tahu saat di kelas?
Anda tidak memahami suatu materi pelatihan, lalu meminta rekan Anda menjelaskan. Lalu ini yang ia tanyakan:
Kenapa Anda tidak mengerti?
Apa Anda tidak memperhatikan saat dijelaskan di depan?
Coba rasakan Anda ditanya seperti ini:
Sudah berapa lama Anda berada di posisi ini?
Apa tanggung jawab utama Anda?
Anda ingin “A” atau “B”?
Apakah tugasnya sudah diselesaikan?
Dia berbakat atau tidak?
Dari empat situasi di atas, jawablah pertanyaan berikut ini:
Apa yang terjadi dalam diri Anda pada saat ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas?
Apa yang Anda pikirkan?
Apa yang Anda rasakan?
Apa respon Anda?
Jawaban:
Yang terjadi dalam diri saya adalah muncul perasaan-perasaan negatif.
Saya berpikir "mengapa saya mendapat respon seperti ini?"
Saya merasa sakit hati, sedih, kecewa, tidak berguna, bodoh
Untuk sebagian pertanyaan di atas saya akan menjawab pertanyaan tersebut (contoh: Mengapa target tidak tercapai), namun untuk sebagian lagi saya akan memilih diam, karena saya merasa tidak perlu untuk menjelaskan hal tersebut (contoh: Apakah tidak diperhitungkan sebelumnya bahwa ini tidak akan terpenuhi?), jika jawabannya akan terkait dengan alasan pribadi seperti keluarga, saya akan memilih tidak menjawab.
Soal 4
Kata kunci dari perkataan coachee :
Kondisi pandemi
Beban kerja guru
Kesejahteraan guru
Ingin menolong guru
Rangkuman perkataan coachee:
Kondisi yang tidak menentu semenjak pandemi
Beban kerja guru semakin bertambah semenjak pandemi
Ingin membantu kesejahteraan guru
Pertanyaan berbobot, menggunakan kata kunci yang disampaikan oleh coachee.
Apa yang mau diceritakan siang ini?
Anda ingin mendapatkan apa dari percakapan kita?
Bagaimana guru yang sejahtera itu menurut anda?
Kalau kita perkirakaan dari angka 1-10, di angka berapa kesejahteraan guru-guru anda saat ini ?
Anda ingin guru anda berada di angka berapa?
Apa yang bisa anda lakukan di sekolah untuk meningkatkan kesejahteraan guru anda?
Menurut anda guru-guru anda akan senang diperlakukan seperti apa?
Apa tantangan yang mungkin terjadi ketika anda berupaya mensejahterakan guru anda?
Upaya apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi tantangan tersebut?
Apa yang bisa dilakukan dalam waktu dekat ini?
Kapan kira-kira dapat dilakukan?
Apa yang anda dapatkan dari percakapan kita kali ini
Coaching terjadi antara coach dan coachee, dimana tantangan, alternatif solusi dan solusi itu sendiri berasal dari coachee. Peran coach disini hanya memberikan pertanyaan yang membimbing coachee menemuka solusi sendiri.
Soal 1
Dari semua langkah dalam alur percakapan coaching TIRTA, langkah manakah yang menurut Anda paling menantang? Mengapa?
Jawab :
Langkah yang paling menantang adalah mengidentifikasi karena menurut saya seseorang akan mampu mengidentifikasi jika orang tersebut dapat jujur menyampaikan apa yang terjadi atau apa yang dirasakannya. Jika tidak jujur akan sulit untuk melakukan langkah identifikasi ini.
Soal 2
Kendala apakah yang mungkin akan Anda hadapi ketika Anda menggunakan langkah-langkah dalam alur TIRTA ketika berupaya melakukan percakapan coaching dengan rekan Anda Anda di sekolah?
Jawab:
Kendala yang mungkin saya hadapi adalah jika coachee tidak dapat jujur dengan masalah atau tantangan yang sedang dihadapinya.
Soal 1
Pengalaman proses umpan balik yang bagaimana membantu pengembangan diri dan mendorong perubahan diri Anda?
Jawab :
Pengalaman proses umpan balik yang bagaimana membantu pengembangan diri dan mendorong perubahan diri Anda?
Soal 2
Menurut Anda, bagaimana umpan balik yang disampaikan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengembangkan dirinya secara mandiri?
Jawab:
Umpan balik yang disampaikan dapat mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan dirinya secara mandiri itu tergantung bagaimana orang tersebut menerima umpan balik yang diberikan. Jika ia menerima dengan baik maka akan membantunya untuk mengembangkan dirinya secara mandiri. Namun, jika sebaliknya maka tidak akan berdampak baik, seperti hubungan akan menjadi tidak harmonis
Bagaimana Anda selama ini melihat dan merasakan peran supervisi akademik dalam proses pengembangan diri Anda?
Jawab :
Supervisi akademik membantu saya berkembang lebih baik. Saya secara mandiri berusaha untuk menemukan solusi untuk memperbaiki apa yang dirasakan masih kurang. Hal ini membuat saya menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Koneksi Antar Materi