Mulai Dari Diri
SOAL 1
Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan? Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?
Agar pembelajaran dapat berjalan lebih baik, biasanya saya merancang pembelajaran dengan beberapa aktivitas berbeda. Saya juga memanfaatkan teknologi dalam memvariasikan aktivitas dalam pembelajaran yang saya lakukan.
Walaupun demikian saya merasa masih belum maksimal melakukannya karena saya melihat masih ada murid yang belum mengikuti pembelajaran dengan baik.
SOAL 2
Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?
Tantangan yang saya temui dalam menghadapi keragaman murid, saya belum mampu mengcover semua keragaman murid tersebut. Yang saya lakukan, terus berusaha membuat aktivitas berbeda disetiap pertemuan yang dapat mengcover keragaman murid.
SOAL 3
Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?
Pembelajaran di rancang dengan beragam metode agar dapat memfasilitasi semua tipe murid juga dengan memanfaatkan teknologi.
Eksplorasi Konsep
Apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas saya?
Bagaimana saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang murid saya, pembelajaran yang telah dilakukan oleh mereka sebelumnya, dan perkembangan keterampilan mereka?
Apa yang saya ketahui tentang minat murid saya (di sekolah dan di luar), motivator, dan tujuan mereka?
Apa yang saya ketahui tentang profil belajar murid saya?
Bagaimana saya bisa menggunakan informasi tentang minat, kesiapan dan profil belajar murid saya untuk membantu saya merancang dan melaksanakan pembelajaran secara efektif?
Jawab :
Konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas saya adalah kelas akan menjadi lebih hidup dengan keunikan masing-masing murid dan guru harus lebih kreatif lagi memberikan pembelajaran yang dapat maksimal memenuhi kebutuhan belajar murid.
Saya harus memahami apa saja kebutuhan murid di kelas dan memberikan pembelajaran yang lebih bervariasi baik dalam metode pembelajaran maupun dalam media pembelajaran agar saya dapat mengelola kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar murid
Dari latar belakang, pembelajaran yang telah dilakukan dan perkembangan keterampilan murid, saya akan mengetahui bagaimana gaya belajar murid, minat dan bakat murid, kondisi keluarga murid, karakter murid, dan kemampuan dasar murid pada tingkat sebelumnya.
Saya mengetahui bahwa murid saya memiliki minat yang berbeda, mereka memiliki motivasi dan tujuan mereka untuk belajar atau sekolah yang berbeda ada yang memang memiliki motivasi yang tinggi dari dalam diri sendiri untuk belajar dan akan melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi dan ada yang sebaliknya.
Murid saya lebih banyak memiliki gaya belajar kinestetik, dan ada yang dapat belajar dengan dua atau tiga gaya belajar (kinestetik, audio dan visual)
Dengan mengetahui minat, kesiapan dan profil belajar belajar murid saya dapat lebih baik dalam menyusun pembelajaran di kelas yang berpihak pada murid.
Ibu Renjana adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 orang. Saat ini ia sedang mengajarkan materi tentang perkalian. Saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian, di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Renjana melihat ada 3 murid yang selesai lebih dahulu. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia memberikan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Renjana memberikan 25 soal perkalian.
Berdasarkan ilustrasi kelas tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Menurut Anda, apakah strategi yang dilakukan oleh Ibu Renjana tepat? Jika ya, mengapa? Jika tidak, mengapa?
Apakah ada alternatif lain yang dapat dilakukan oleh Ibu Renjana?
Jika Anda adalah Ibu Renjana, apakah yang akan Anda lakukan? Jelaskanlah mengapa Anda melakukan hal tersebut?
Tepat atau tidaknya itu bisa dilihat bagaimana karakter ketiga anak tersebut, bisa jadi ada yg suka diberi soal lebih banyak atau ada yang merasa tidak senang karena mereka mendapatkan soal lebih banyak dari yang lain, bisa jadi mereka cepat menyelesaikan agar bisa melakukan aktivitas yang lain.
Alternatif lain yang bisa di lakukan Ibu Renjana dengan menjadikan ketiga a ak ini sebagai tutor sebaya yang membantu teman-teman mereka yang membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan soal. Atau Bu Renjana bisa memberikan satu atau dua soal lain tetapi dengan tingkat kesulitan soal lebih tinggi (soal HOTS)
Saya akan menjadikan ketiga murid tersebut sebagai tutor sebaya untuk teman-teman mereka. Dengan melakukan ini murid-murid lain akan terbantu untuk memahami materi dan beberapa dari mereka yang biasanya takut bertanya kepada guru akan lebih nyaman bertanya kepada teman mereka. Disamping itu, dengan menjadi tutor sebaya akan membuat ketiga anak ini lebih memahami materi.
Melakukan pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan. Bukan. Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan.
Lalu seperti apa sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang di dalam prosesnya mencakup lebih dari satu aktivitas atau kegiatan yang berbeda yang akan dapat memfaslitasi berbagai tipe murid dalam satu kelas.
Refleksi 2.1
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi!
Mengapa kita perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
Sebagai guru, apa yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-murid kita? Apa saja yang perlu dipertimbangkan?
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberikan lingkungan belajar yang memperhatikan karakteristik murid yang berbeda, mulai dari gaya belajar, minat dan kemampuan murid. Ada tiga diferensiasi dapat dilakukan dalam pembelajaran yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk.
Tujuan kita perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Dengan terpenuhinya kebutuhan murid maka murid akan memiliki motivasi belajar yang lebih baik. Dan tentunya tujuan pembelajaran akan terwujud.
Untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid maka kita dapat melakukan tes diagnostik kognitif dan non kognitif, pengamatan atau observasi, wawancara dengan murid, dan wawancara dengan orangtua murid. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana gaya belajar murid, minat dan bakat murid, kepribadian murid (emosi dan sosial), lingkungan belajar murid dan kemampuan dasar murid.
Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut?
Ada tiga diferensiasi dibahas yaitu diferensiasi konten mencakup kesiapan murid, minat murid dan profil belajar murid atau kombinasi ketiganya.
Yang kedua adalah diferensiasi proses. Dalam diferensiasi proses, guru merancang proses pembelajaran dengan memikirkan apakah pembelajaran akan dilakukan mandiri atau berkelompok, berapa banyak bantuan yang akan diberikan dan siapa saja yang memerlukan bantuan. Bantuan yang diberikan tersebut berupa pertanyaan pemandu yang selanjutnya murid akan lanjut belajar secara mandiri.
Yang ketiga adalah diferensiasi produk. Pada diferensiasi produk, guru memikirkan tentang tagihan apa yang kita berikan kepada murid. Tagihan yang diberikan dapat beragam. Hal penting dalam tujuan diferensiasi produk adalah memberikan tantangan dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka mengekspresikan pemahaman mereka.
Lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Iklim belajar di kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi akan sangat positif. Terlihat dimana setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik, setiap orang dalam kelas saling menghargai, murid akan merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhan, guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk yang nyata, guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bersama.
Penilaian pada pembelajaran diferensiasi. Di dalam kelas, kita dapat memandang penilaian dalam 3 perspektif:
Assessment for learning - Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses
pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berfungsi sebagai penilaian formatif. Sering disebut sebagai penilaian yang berkelanjutan (on-going assessment)
Assessment of learning - Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai. Berfungsi sebagai penilaian sumatif
Assessment as learning - Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga dapat berfungsi sebagai penilaian formatif.
Penilaian formatif merupakan penilaian penting dalam pembelajaran berdiferensiasi. Penilaian formatif ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti tertulis, mengamati, menanya, merefleksi, berdiskusi dan sebagainya.
Gagasan baru apa yang Anda dapatkan dari video dan artikel yang Anda lihat?
Yang baru bagi saya adalah pemahaman saya tentang diferensiasi konten. Di mana disini sudah diperhatikan bagaimana minat dan profil murid.
Apakah yang menurut Anda akan sulit diimplementasikan? Mengapa?
Saya pribadi merasa sulit untuk mengimplementasikannya karena jumlah murid yang saya ajar cukup banyak dan setiap minggu ada tiga tingkat materi yang harus diberikan (karena saya mengajar di tiga tingkat berbeda) serta ditambah dengan tantangan dari kondisi saya pribadi.
Pertanyaan apakah yang masih Anda miliki atau klarifikasi apakah yang masih Anda perlukan terkait dengan isi video dan artikel tersebut?
Bagaimana cara mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dengan jumlah kelas dan murid yang cukup banyak yang harus diajar?
Tugas Eksplorasi
Koneksi Antar Materi