Mulai Dari Diri (Tugas 1)
Jika Bapak/Ibu sudah membuat diagram trapesium usia ini, jawablah pertanyaan berikut:
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa positif :
Ketika berumur 8 tahun, orangtua laki-laki mengalami kecelakaan dan harus dirawat di Padang untuk waktu yang cukup lama. Sementara saya bersekolah di Bangkinang dan itu bertepatan dengan akan berakhirnya semester 2. Ketika ujian akhir semester dimulai saya diizinkan oleh sekolah di Sungai Pua Kabupaten Agam untuk menumpang ujian dan mengirim hasilnya ke sekolah di Bangkinang. Selama mengikuti ujian, dukungan guru-guru tempat saya menumpang ujian sangat baik sehingga saya tidak merasa kesulitan selama mengikuti ujian tersebut. Alhamdulillah dengan proses ini saya bisa naik kelas dan lanjut pindah sekolah ke Tembilahan karena kondisi orangtua laki-laki yang tidak bisa bertugas seperti biasa lagi.
Peristiwa Negatif :
Ketika berusia 16 tahun, guru salah satu mata pelajaran IPS suka mengajukan pertanyaan mendadak kepada siswanya tentang defenisi, pendapat ahli dimana jawaban harus sesuai dengan apa yang ditulis dibuku. Jika tidak sesuai maka saya akan di cap tidak belajar sebelumnya. Padahal saya memang lemah di pelajaran hapalan, walaupun saya sudah berusaha menghapal setiap menjelang subuh tetapi tetap hasilnya tidak maksimal. Alhasil, setiap akan memulai mata pelajaran guru tersebut saya sudah panik dan ketakutan duluan.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Pada peristiwa positif, keluarga ibu dan teman-teman di sekolah tempat saya menumpang ujian juga sangat membantu dengan memberikan dukungan dan perhatian.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Peristiwa positif:
Emosi yang saya rasakan adalah optimis dan senang selama menjalankan ujian tersebut. Bahkan ketika dua tahun kemudian saya akhirnya bersekolah di tempat tersebut, saya merasa sudah nyaman.
Peristiwa negatif:
Pada peristiwa negatif, emosi yang saya rasakan saat itu adalah khawatir dan takut.
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Momen tersebut masih dapat saya rasakan sampai sekarang karena kedua peristiwa tersebut menjadi alasan untuk terjadinya peristiwa lain dalam hidup saya dan juga menjadi alasan saya dalam mengambil keputusan untuk hidup saya selanjutnya.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Dari peristiwa negatif yang saya alami tersebut, sabagai guru saya menyadari bahwa setiap siswa memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Kita tidak dapat menuntut mereka harus seperti apa yang kita mau dan sebagai guru kita harus memberikan pembelajaran yang membuat siswa merasa senang mengikutinya.
Dari peristiwa positif, saya mengambil pelajaran jika ada orang baru yang masuk ke lingkungan kita, sambut dia dan buat dia nyaman berada di lingkungan kita. Dengan demikian dia akan merasa diterima dan merasa betah di tempat kita.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Peran seorang guru adalah menuntun bukan menuntut muridnya seperti apa yang guru inginkan. Seorang guru perlu untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi murid, hal ini akan membekas pada ingatan mereka hingga mereka dewasa dan akan menjadi alasan untuk mereka dalam memutuskan rencana hidup mereka nantinya.
Mulai Dari Diri (Tugas 2)
Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah saya memiliki semangat untuk selalu berbagi informasi terbaru yang saya dapatkan, saya mampu untuk berkolaborasi dan selalu semangat untuk meningkatkan kualitas diri agar dapat memotivasi dan menjadi inspirasi.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya adalah di samping menjadi seorang guru mata pelajaran saya juga sebagai seorang guru yang membagi pengalaman dan informasi untuk memotivasi murid saya dalam mengikuti kegiatan atau melakukan hal baru. Saya juga penyampai informasi untuk rekan guru dan juga ikut serta dalam merealisasikan ide-ide di sekolah.
Eksplorasi Konsep (Tugas A)
1. Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?
Cara kerja otak dengan dua sistem berpikir yaitu berpikir cepat dan berpikir lambat. Berpikir cepat adalah kerja otak yang tidak membutuhkan banyak energi. Sistem berpikir cepat ini terkait dengan emosi dan cara bertahan hidup. Sedangkan Sistem berpikir lambat terkait dengan kemampuan berpikir yang membutuhkan banyak energi. Dengan memahami cara kerja otak, kita dapat memahami apakah seseorang itu lebih banyak menggunakan sistem berpikir cepat atau sistem berpikir lambat.
Ada lima kebutuhan dasar manusia yaitu bertahan hidup, kasih sayang dan rasa diterima, kesenangan, kebebasan dan kekuasaan. Lima kebutuhan dasar ini berpengaruh dalam pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia. Dengan mengetahui pentingnya lima kebutuhan dasar ini diharapkan kita dapat memenuhinya untuk orang-orang yang ada di lungkungan kita.
Tahap tumbuh kembang anak dibagi berdasarkan kelompok usia yang setiap tahapnya memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda. Dengan memahaminya, kita dapat memberikan pelayanan dan strategi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan memahami cara kerja otak, lima kebutuhan dasar manusia dan tahap tumbuh kembang anak maka kita dapat memahami seseorang lebih baik lagi sehingga kita dapat memberikan respon yang lebih tepat terhadap sikapnya. Selain itu kita dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh seseorang sesuai dengan lima kebutuhan dasar manusia dan sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak. Serta dapat menentukan bagaimana strategi atau pendekatan yang harus dilakukan untuk memberikan kebutuhan tersebut.
2. Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian?
Nilai-nilai yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak adalah
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan memiliki nilai ini, seorang guru akan selalu bertindak dan bekerja sesuai dengan aturan dan kode etik yang ada.
b. Bernalar kritis, seorang guru perlu bijak dalam menyikapi informasi dan dalam mengambil keputusan. Serta mampu merefleksikan apa yang sudah dilakukan dan dapat merencanakan tindak lanjut terhadap hasil refleksi yang dilakukan.
c. Mandiri, seorang guru perlu selalu merencanakan pengembangan dirinya untuk meningkatkan kemampuannya dalam perannya sebagai guru.
d. kreatif, dengan kreatifitas seorang guru dapat merancang strategi yang beragam dan inovatif dalam melakukan perannya sebagai guru dan dalam memecahkan kendala yang dihadapi dalam menjalankan aktivitas sebagai guru.
e. Kolaborasi, seorang guru perlu menguatkan nilai kolaborasinya agar mudah bekerjasama dengan siapa saja untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Eksplorasi Konsep (Tugas B)
Apa makna dari pernyataan manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam?
Manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam artinya manusia dapat melakukan pi;ihan apa yang mereka sukai sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka, dengan demikian mereka akan lebih memiliki motivasi dalam diri mereka untuk mengerjakan pilihan mereka tersebut
1. Manakah dari nilai-nilai Guru Penggerak yang dikuatkan setelah Bapak/Ibu memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik?
Ada lima nilai yang harus dimiliki oleh guru penggerak, yaitu berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif.
Nilai-nilai guru penggerak yang dikuatkan setelah saya memahami teori pilihan dan motivasi intrinsik adalah
a. Berpihak pada murid. Seorang guru penggerak perlu fokus dalam menyediakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan anak menguatkan dan menumbuhkembangkan motivasi intrinsik mereka. Dalam penerapannya, suasana belajar dan proses pembelajaran yang disediakan harus dapat membuat anak senantiasa: merasa kompeten (mampu, dapat, cakap), merasa saling-terhubung (kebutuhan sosial yang diusahakan oleh individu untuk membangun hubungan dengan sesamanya), dan merasa otonom (mandiri, merdeka).
b. Reflektif. Seorang guru penggerak perlu melakukan refleksi terhadap proses yang sudah dilakukannya, merancang dan melakukan tindak lanjut terhadap hasil refleksi tersebut sebagai sebuah proses pembelajaran yang akan memberikan manfaat untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
c. Mandiri. Guru penggerak memiliki perasaan bahwa ia adalah seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga guru penggerak memiliki pilihan untuk terus maju mengembangkan dan meningkatkan kompetensi dirinya untuk perbaikan perannya sebagai guru.
2. Tindakan spesifik apa yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri Bapak/Ibu sendiri untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila?
Tindakan yang dapat dilakukan untuk menguatkan diri saya untuk memberdayakan murid dalam memilih jalan kodratnya sekaligus menguatkan tumbuhnya motivasi intrinsik mereka dalam mengejawantahkan Profil Pelajar Pancasila adalah dengan memulai dari diri sendiri mengembangkan nilai-nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak. Dengan nilai-nilai tersebut guru dapat memberikan pembelajaran yang dapat membuat murid mengenali dan paham dengan kemampuannya sehingga mereka dapat memilih jalan kodratnya sendiri dengan menjadikan profil pelajar pancasila sebagai acuannya.
Eksplorasi Konsep (Tugas C)
Bagaimana struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang ?
Struktur sistemik lingkungan dalam pembentukan nilai-nilai dalam diri seseorang adalah adalah lingkungan yang positif yang di dalamnya selalu memperlihatkan bagaimana nilai-nilai dilakukan sehingga orang akan ikut dan terbiasa melakukannya dan pada akhirnya akan menguatkan nilai tersebut dalam dirinya
1. Apa kaitan antara diagram identitas gunung es dengan penumbuhan Profil Pelajar Pancasila pada murid dan transformasi pendidikan?
Pada diagram identitas gunung es disebutkan bahwa ada dua lingkungan sebagai tempat berkembangnya karakter seseorang, yaitu lingkungan sadar dan lingkungan bawah sadar. Lingkungan bawah sadar berupa pola pikir, kepercayaan/keyakinan dan nilai-nilai yang akan menghasilkan soft skills dan perilaku dan akan menjadi kebiasaan pada lingkungan sadar.
Untuk memunculkan itu semua perlu pengkondisian terhadap lingkungan belajar murid berupa keteladanan yang konsisten dan sistem/aturan yang konsisten. Guru berkesempatan untuk mengembangkan lingkungan tersebut sehingga murid dapat berproses menumbuhkan nilai-nilai kebajikan yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Untuk itu guru perlu mengembangkan diri agar menjadi teladan nilai-nilai kebajikan dan memanfaatkan ekosistem lingkungan sadar-bawah sadar, fisik-psikis, maupun ekstrinsik-intrinsik bersama segenap anggota komunitas di sekolahnya.
2. Apa konsekuensi logis dari diagram identitas gunung es pada peran saya sebagai Guru Penggerak dalam transformasi pendidikan?
Sebagai pemimpin pembelajaran. Guru penggerak berperan besar dalam membuat lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, namun tetap menantang, dan relevan untuk para muridnya. Mereka diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada sebesar-besarnya kepentingan tumbuh, kembang, dan mekarnya murid.
Sebagai coach bagi guru lain. Guru penggerak dituntut untuk memberdayakan dirinya melalui refleksi praktik pengalamannya sendiri sehinga dapat menjadi praktik baik yang akan memberikan alternative solusi dari masalah yang juga dirasakan oleh rekan guru lainnya. Guru penggerak juga berdaya dalam menemani dan menuntun rekan sejawatnya dalam menelaah proses belajar mereka sendiri. Tujuan dari semua ini adalah untuk memberikan lingkungan belajar yang lebih baik untuk murid.
Mendorong kolaborasi. Guru penggerak dituntut untuk mampu berkolaborasi bersama pemangku kepentingan yang akan membawa perubahan positif pada kualitas pembelajaran murid.
Mewujudkan kepemimpinan murid. Guru Penggerak perlu memahami bagaimana meramu pengalaman belajar sedemikian rupa sehingga murid merasa kompeten, mandiri, dicintai, dan memiliki kepercayaan diri serta determinasi untuk mencapai segala yang mereka impikan
Menggerakkan komunitas praktiri. Guru Penggerak diharapkan dapat mengambil peran untuk menggerakkan komunitas praktisi di sekolah dan di wilayahnya. Di sini akan menjadi wadah bagi guru untuk saling berbagi praktik baik dalam guna untuk memperbaiki pembelajaran untuk murid.
Eksplorasi Konsep
Apa yang dapat saya ceritakan mengenai salah SATU dari nilai-nilai GP (berpihak pada murid, inovatif, kolaboratif, reflektif, dan mandiri) yang telah membantu saya dalam melayani murid saya dengan lebih baik?. Tuliskan dalam bentuk narasi singkat untuk berbagi dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi.
Apa saja 10 kegiatan di sekolah yang saya anggap masuk sebagai contoh penerapan dari peran GP yang saya pahami saat ini (pemimpin pembelajaran, pendorong kolaborasi, penggerak komunitas praktisi, mewujudkan kepemimpinan murid, menjadi coach bagi rekan guru)?. Buatlah daftarnya untuk digunakan saat berbagi ide dalam kelompok dalam tahap Ruang Kolaborasi.
Mandiri adalah nilai yang menurut saya telah membantu saya dalam melayani murid dengan baik. Nilai Mandiri ini, menggambarkan semangat seorang guru untuk terus belajar sepanjang hayat. Artinya, Ia harus senantiasa memampukan dirinya sendiri dalam melakukan aksi serta berkenan mengambil tanggung jawab dan turun tangan untuk memulai perubahan. Guru yang mandiri termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa harus menunggu adanya pelatihan yang ditugaskan oleh sekolah, dinas, atau pihak lain.
Pernyataan di atas sangat saya benar. Jika kita hanya berharap mendapatkan pelatihan hanya menunggu sekolah menugaskan, maka itu tidak akan pernah terjadi. apalagi jika berada di sekolah dengan jumlah guru yang cukup banyak. Yang saya lakukan selama ini mengikuti pengembangan diri dengan mencari informasi pelatihan yang sering dibagi di media sosial. Dari sana saya berkesempatan untuk dipanggil mengikuti pelatihan secara online ataupun offline.
Dari pengembangan diri tersebut, saya memiliki kompetensi baru yang dapat saya manfaatkan dalam proses pembelajaran saya. Sehingga saya dapat memiliki alternative strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada anak.
Tak jarang, saya membagi informasi yang saya dapatkan kepada rekan guru yang lain. Dan mereka juga menerapkannya dalam pembelajaran.
Dengan memiliki nilai mandiri seorang guru dapat melaksanakan perannya sebagai guru penggerak, pemimpin pembelajaran, coach bagi guru lain, dan kolaborasi.
10 Kegiatan sekolah yang dapat masuk sebagai contoh penerapan dari peran guru penggerak:
Komunitas belajar SEHATI
Kelompok Kerja Guru (KKG) Mata Pelajaran
Wali kelas
OSIS dan Ekskul
Supervisi atau Observasi Kinerja
Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Diseminasi pelatihan/diklat
Memfasilitasi dan mendampingi siswa untuk mengikuti kegiatan atau lomba
IHT (In House Training)
Melibatkan siswa dalam kepanitian kegiatan sekolah
Refleksi
Siapa (1 orang) rekan dalam kelompok saya di Ruang Kolaborasi yang menurut saya sudah memiliki satu nilai yang saya masih perlu kembangkan?. Apakah nilai itu?. Dan mengapa itu penting untuk saya dan proses kolaborasi kelompok?. Tuliskan dalam bentuk surat terimakasih dan apresiatif pada rekan tersebut (untuk nantinya dikirimkan melalui aplikasi pesan singkat).
Koneksi Antar Materi