PROFIL
HERBALIS NATUROPATIK SABARUDDIN Herbalis Naturopatik Independen Spanaturo Indonesia. Dapat berbahasa asing dengan baik secara aktif (Inggris, Jerman, Prancis), gemar melakukan
observasi dan penelitian tentang penyakit secara mandiri untuk menemukan solusi
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Lahir di Sumbawa 15 Mei 1971,
terbiasa dengan tanaman obat sejak masih kecil, menyelesaikan pendidikan tinggi
di Universitas Mataram NTB, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tahun 1992.
Mempunyai bakat dan kecerdasan dalam mempelajari bahasa dengan cepat secara
mandiri sehingga dapat bekerja sebagai pramuwisata Bahasa Inggris, Jerman dan
Prancis selama bertahun-tahun dengan wilayah kerja Lombok, Sumbawa, Komodo dan
Flores. Sejak tahun 2002 sampai 2008
pernah bekerja sebagai tenaga kontrak di Osprey Asset Management (OAM),
perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia sebagai penerjemah, interpreter,
dan asisten trainer dan konsultan keamanan pertambangan dalam pelatihan-pelatihan di bidang:
- Kesehatan dan penyakit
- SOS
- Kemanan dan keselamatan
- Asset protection
Di Pulau Moyo Sumbawa Bersama OAM, pernah bertugas di PT. Newmont
Nusa Tenggara Sumbawa (2002), PT. Kelian
Equatorial Mining
Kalimantan Timur (2003), dan PT. INCO, Sulawesi Selatan (2006-2008).
Kesempatan
bekerja bersama OAM di berbagai wilayah Indonesia dimanfa’atkan untuk
menambah
ilmu tentang pengobatan asli suku-suku Indonesia, dan juga mendapatkan
kesempatan untuk mengenal ilmu penyakit ketika mendampingi
instruktor-instruktor SOS Internasional dan peserta training. Setelah
mengundurkan diri dari dunia pertambangan, kegemaran mempelajari ilmu
penyakit
dan ilmu-ilmu naturopati lainnya terus berlanjut. Telah mempelajari
lebih dari
100 buku medik yang ditulis oleh para pakarnya, dan ratusan buku-buku
terkait lainnya. Telah berhasil menemukan solusi pemulihan berbagai
penyakit secara alami organik yang didukung oleh data-data ilmiah
(scientific) dan fakta-fakta kesembuahan (evidence-based).
Pernah menjadi interpreter Bapak Soesilo Bambang Yudoyono (SBY) pada konfrensi internasional di Lombok pada akhir masa jabatan pertama beliau sebagai presiden Indonesia.
|